Renungan hari ini:
“KASIH SETIA TUHAN TIDAK AKAN BERUBAH”
Yesaya 54:10 (TB2) "Sebab biarpun gunung-gunung beranjak dan bukit-bukit bergoyang, tetapi kasih setia-Ku tidak akan beranjak darimu dan perjanjian damai sejatera-Ku tidak akan bergoyang, firman TUHAN, yang mengasihani engkau"
Isaiah 54:10 (NET) "Even if the mountains are removed and the hills displaced, my devotion will not be removed from you, nor will my covenant of friendship be displaced, says the Lord, the one who has compassion on you"
Nas hari ini merupakan bagian dari nubuat dan penghiburan dari Tuhan kepada umat-Nya, khususnya bangsa Israel. Pesan yang ingin disampaikan dalam ayat ini adalah tentang kasih setia Tuhan yang tidak akan berubah, bahkan ketika dunia di sekitar mereka bergoncang dan berubah. Gunung-gunung yang melambangkan kestabilan dan bukit-bukit yang melambangkan kekokohan dapat bergerak dan bergoyang, namun kasih setia Tuhan terhadap umat-Nya tetap teguh dan tidak berubah. Ayat ini menegaskan bahwa ketetapan dan janji damai sejatera Tuhan bagi umat-Nya tidak akan bergoyang atau beralih. Ini adalah pesan penghiburan bagi orang-orang yang menghadapi tantangan, perubahan, dan ketidakpastian dalam hidup mereka. Tuhan menegaskan bahwa Ia adalah Allah yang setia dan berpegang teguh pada janji-Nya, sehingga orang percaya dapat mencari perlindungan, penghiburan, dan harapan dalam hubungan mereka dengan-Nya.
Dalam konteks kitab Yesaya secara keseluruhan, ayat ini juga bisa dimaknai sebagai nubuat tentang penggenapan janji-janji Allah terhadap umat-Nya melalui Mesias, yang merupakan Juru Selamat yang akan datang bagi umat manusia. Janji damai sejatera Tuhan akhirnya dinyatakan dalam kehadiran Yesus Kristus, yang membawa keselamatan bagi mereka yang percaya kepada-Nya. Dengan demikian, ayat ini menegaskan kestabilan, kasih setia, dan ketetapan janji-janji Tuhan dalam menghadapi segala situasi dan perubahan dalam kehidupan manusia.
Apa yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Ada beberapa hal yang hendak kita renungkan dari nas hari ini, yakni:
Pertama, dunia ini dipenuhi ketidakpastian. Pernyataan ini menggambarkan betapa dunia ini penuh dengan ketidakpastian dan perubahan, seperti gunung-gunung yang beranjak dan bukit-bukit yang bergoyang. Namun, di tengah semua itu, Allah menawarkan stabilitas dan ketetapan dalam kasih-Nya. Meskipun segala sesuatu di sekitar kita mungkin berubah, Allah tetap setia dan dapat diandalkan.
Kedua, Kasih setia Allah tidak akan berubah. Pernyataan ini menyoroti sifat kasih setia Allah. Kasih setia-Nya tidak dipengaruhi oleh situasi atau perubahan. Meskipun manusia seringkali tidak setia, Allah selalu setia dan mengasihi umat-Nya dengan kasih yang abadi.
Ketiga, kepedulian Allah terhadap umat-Nya. Ungkapan "firman TUHAN, yang mengasihani engkau" menunjukkan rasa belas kasihan Allah terhadap umat-Nya. Allah adalah Allah yang penuh dengan kasih dan belas kasihan terhadap umat-Nya, dan Dia siap untuk membantu dan memelihara mereka dalam segala situasi.
Renungan ini mengajak kita untuk percaya dan bergantung sepenuhnya pada kasih setia Allah, bahkan dalam situasi-situasi sulit atau tidak stabil dalam hidup. Ketika segala sesuatu berubah di sekitar kita, kita dapat mencari ketenangan dan kepastian dalam hubungan kita dengan Allah. Kasih setia-Nya memberikan harapan, penghiburan, dan kekuatan untuk menghadapi hidup dengan penuh keyakinan bahwa Allah tidak akan meninggalkan atau mengabaikan umat-Nya. Karena itu, kita harus hidup dalam kedamaian dan kepercayaan, dan kasih setia TUHAN, serta yakin bahwa Allah selalu menyertaikita dalam setiap perjalanan hidupkita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar