Renungan hari ini:
“IBU DAN SAUDARA YESUS”
Lukas 8:21 (TB) Tetapi Ia menjawab mereka: "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya"
Luke 8:21 (NET) But he replied to them, “My mother and my brothers are those who hear the word of God and do it”
Dalam pernyataannya, Yesus tidak bermaksud mengabaikan atau menghina keluarganya sendiri. Sebaliknya, Ia ingin menyoroti bahwa hubungan spiritual lebih penting daripada hubungan keluarga fisik. Yesus ingin mengajarkan bahwa orang yang sungguh-sungguh menjadi bagian dari keluarga-Nya adalah mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya. Dalam pandangan Yesus, penting bagi seseorang untuk memiliki hubungan yang dekat dengan Allah dan hidup sesuai dengan kehendak-Nya. Iman yang hidup dan ketaatan terhadap ajaran-Nya lebih penting daripada ikatan keluarga darah. Yesus mengajarkan bahwa kekerabatan rohani berdasarkan iman dan ketaatan lebih berharga daripada hubungan keluarga biologis. Dengan pernyataan ini, Yesus ingin mengajak pendengarnya untuk memprioritaskan hubungan dengan Allah dan mematuhi ajaran-Nya. Ini adalah panggilan untuk menjadi anggota keluarga spiritual Yesus, yang saling mendukung, mendengarkan firman Allah, dan melaksanakan kehendak-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Tujuan pernyataan "Ibu-Ku dan saudara-saudara-Ku ialah mereka, yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya" adalah untuk menekankan pentingnya iman dan ketaatan terhadap ajaran Yesus Kristus sebagai faktor penentu kekerabatan rohani. Dalam konteks Lukas 8:19-21, Yesus sedang mengajar ketika ibu dan saudara-saudaranya datang mencarinya. Ketika orang memberitahukan kepada Yesus tentang keberadaan mereka, Ia menjawab dengan pernyataan ini. Dalam hal ini, Yesus ingin mengajarkan beberapa hal kepada para pendengarnya:
Pertama, pentingnya iman yang hidup. Yesus ingin menekankan bahwa menjadi anggota keluarga-Nya bukan hanya tentang ikatan keluarga fisik, tetapi tentang ikatan rohani yang didasarkan pada iman yang hidup. Ia mengajak pendengarnya untuk memiliki iman yang aktif dan hidup dalam hubungan dengan Allah.
Kedua, prioritas hubungan spiritual. Dengan pernyataan ini, Yesus ingin mengajak orang untuk memprioritaskan hubungan dengan Allah di atas hubungan keluarga biologis. Ia menegaskan bahwa orang yang benar-benar menjadi keluarga-Nya adalah mereka yang mendengarkan dan melaksanakan firman Allah.
Ketiga, tindakan sebagai bukti iman. Yesus menekankan bahwa iman yang hidup akan tercermin dalam tindakan dan perilaku sehari-hari. Mendengarkan firman Allah adalah langkah pertama, tetapi penting juga untuk melaksanakan ajaran-Nya dalam kehidupan sehari-hari.
Dari nas hari ini ada beberapa hal yang perlu direnungkan:
Pertama, prioritas hubungan spiritual. Yesus mengajak kita untuk memahami bahwa hubungan dengan Allah dan ketaatan terhadap ajaran-Nya harus menjadi prioritas utama dalam hidup kita. Lebih penting daripada ikatan keluarga fisik adalah ikatan rohani dengan Yesus Kristus. Kita perlu merenungkan apakah kita benar-benar memprioritaskan hubungan dengan Allah dan menjalankan kehendak-Nya dalam hidup kita sehari-hari.
Kedua, pentingnya iman yang hidup. Yesus menyoroti bahwa iman yang hidup dan aktif adalah faktor penentu dalam kekerabatan rohani. Hanya mereka yang mendengarkan firman Allah dan melakukannya yang diakui sebagai anggota keluarga rohani-Nya. Kita perlu mempertanyakan apakah iman kita hanya sebatas kepercayaan atau apakah itu juga menghasilkan perubahan dalam tindakan dan perilaku kita.
Ketiga, kesatuan dalam keluarga rohani. Pernyataan ini mengajak kita untuk memahami bahwa kita semua, sebagai orang percaya, berbagi ikatan kekerabatan yang kuat melalui iman kita kepada Yesus Kristus. Kita adalah bagian dari keluarga rohani yang saling mendukung dan saling membangun. Kita perlu merenungkan apakah kita berusaha untuk membangun dan memperkuat ikatan tersebut dengan mendengarkan dan melaksanakan firman Allah serta mengasihi dan melayani sesama orang percaya.
Keempat, tindakan sebagai bukti iman. Yesus menekankan bahwa iman yang hidup dan ketaatan terhadap ajaran-Nya tercermin dalam tindakan kita sehari-hari. Pernyataan ini mengajak kita untuk merenungkan apakah hidup kita mencerminkan iman yang hidup, baik dalam hubungan kita dengan Allah maupun dalam hubungan dengan sesama. Apakah kita secara aktif mengamalkan firman Allah dalam tindakan kasih, keadilan, dan pengampunan? Karena itu, nas hari ini untuk memperkuat hubungan spiritual dengan Allah, mempertajam iman yang hidup, membangun kesatuan dalam keluarga rohani, dan menjadikan tindakan sebagai bukti nyata dari iman kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar