Renungan hari ini:
“BERLIMPAH-LIMPAH DALAM KESENGSARAAN KRISTUS”
2 Korintus 1:5 (TB2) "Sebab sama seperti kami mendapat bagian berlimpah-limpah dalam kesengsaraan Kristus, demikian pula oleh Kristus kami menerima penghiburan berlimpah-limpah"
2 Corinthians 1:5 (NET) "For just as the sufferings of Christ overflow toward us, so also our comfort through Christ overflows to you"
Nas hari ini mengacu pada pengalaman pribadi Paulus dan rekannya dalam menghadapi kesengsaraan dan penderitaan sebagai pengikut Kristus. Latar belakang penulis dalam menuliskan ayat ini adalah untuk memperjelas bahwa meskipun mereka mengalami banyak kesulitan dan penderitaan, mereka juga mengalami penghiburan yang melimpah melalui hubungan mereka dengan Kristus. Paulus dan rekan-rekannya mengalami berbagai macam penderitaan dalam pelayanan mereka sebagai rasul. Mereka dihadapkan pada penindasan, penganiayaan, perjalanan yang sulit, penjara, dan bahkan ancaman terhadap kehidupan mereka. Dalam ayat ini, Paulus ingin menekankan bahwa meskipun mereka mengalami kesulitan yang melimpah, mereka juga menerima penghiburan yang melimpah melalui Kristus. Penghiburan yang dimaksud di sini adalah dukungan, kekuatan, dan penghiburan spiritual yang diberikan oleh Kristus kepada mereka yang mengalami penderitaan karena iman mereka. Ketika mereka mengalami kesengsaraan, Kristus memberikan penghiburan dan kekuatan yang melimpah agar mereka dapat bertahan dan terus melayani dengan setia.
Penulis ingin menyampaikan pesan kepada jemaat di Korintus bahwa penderitaan yang mereka alami sebagai pengikut Kristus tidak sia-sia. Mereka bukan hanya berbagi dalam kesengsaraan Kristus, tetapi juga dalam penghiburan-Nya. Mereka memiliki pengalaman langsung dengan kuasa penghiburan Kristus yang memampukan mereka untuk tetap teguh dan memperoleh kekuatan dari-Nya. Dengan menuliskan ayat ini, Paulus ingin menguatkan dan memberikan penghiburan kepada jemaat di Korintus, serta membangun keyakinan mereka bahwa Kristus hadir dalam penderitaan dan memberikan penghiburan yang cukup dalam setiap situasi yang sulit.
Tujuan Paulus menuliskan ayat ini adalah untuk menyampaikan beberapa pesan penting kepada jemaat di Korintus:
Pertama, untuk memberikan penghiburan. Ayat ini dimaksudkan untuk memberikan penghiburan kepada jemaat yang mengalami penderitaan dan kesulitan. Penulis ingin meyakinkan mereka bahwa meskipun mereka menghadapi kesengsaraan, penghiburan yang melimpah juga tersedia bagi mereka melalui Kristus. Tujuannya adalah untuk menguatkan iman mereka dan memberikan harapan bahwa Kristus memberikan dukungan dan kekuatan dalam penderitaan mereka.
Kedua, untuk membagikan pengalaman. Penulis menggunakan pengalamannya sendiri dan rekannya sebagai contoh untuk menunjukkan bahwa penderitaan adalah bagian yang tak terhindarkan dari hidup sebagai pengikut Kristus. Dalam ayat ini, Paulus dan rekannya mengklaim bahwa mereka juga telah mengalami penderitaan yang melimpah dalam mengikut Kristus. Hal ini dimaksudkan untuk memperlihatkan kepada jemaat bahwa mereka tidak sendirian dalam penderitaan mereka, tetapi berbagi dalam pengalaman yang sama dengan rasul-rasul.
Ketiga, untuk menghubungkan penderitaan dengan kesengsaraan Kristus. Penulis ingin menekankan bahwa penderitaan yang dialami oleh para pengikut Kristus adalah refleksi dari kesengsaraan yang dialami oleh Kristus sendiri. Dalam ayat ini, mereka menyatakan bahwa mereka mendapat bagian dalam kesengsaraan Kristus. Tujuannya adalah untuk menguatkan hubungan spiritual antara para pengikut Kristus dengan Yesus, dan menunjukkan bahwa mereka berbagi dalam kesengsaraan-Nya.
Keempat, untuk membangun keyakinan. Penulis ingin membangun keyakinan dan kepercayaan jemaat di Korintus bahwa penderitaan yang mereka alami bukanlah tanda bahwa mereka diabaikan oleh Allah atau bahwa iman mereka tidak berarti. Sebaliknya, penulis ingin meyakinkan mereka bahwa penderitaan dapat menjadi kesempatan untuk menerima penghiburan dan pertumbuhan spiritual yang lebih dalam melalui hubungan mereka dengan Kristus.
Dari pernyataan penulis dalam 2 Korintus 1:5, ada beberapa hal yang dapat direnungkan, yakni:
Pertama, kita belajar tentang kesengsaraan Kristus. Penulis menghubungkan kesengsaraan yang dialami oleh para pengikut Kristus dengan kesengsaraan yang dialami oleh Kristus sendiri. Ini menunjukkan bahwa penderitaan adalah bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan Kristiani. Dalam menghadapi penderitaan, kita bisa mengingat bahwa Kristus sendiri telah mengalami penderitaan yang hebat dan melalui itu Ia membawa keselamatan bagi umat manusia. Kita tidak sendirian dalam penderitaan kita, tetapi kita berbagi dalam pengalaman kesengsaraan Kristus.
Kedua, kita mendapatkan penghiburan berlimpah. Penulis menyatakan bahwa melalui Kristus, kita menerima penghiburan berlimpah-limpah dalam penderitaan kita. Ini menunjukkan bahwa Kristus adalah sumber penghiburan dan kekuatan yang melimpah bagi kita. Ketika kita mengalami penderitaan dan kesulitan, kita dapat berharap pada penghiburan yang diberikan oleh Kristus. Penghiburan-Nya tidak terbatas, melainkan berlimpah dan memadai untuk menguatkan dan menghibur kita dalam setiap situasi yang sulit.
Ketiga, kita mendapatkan perspektif yang seimbang. Pernyataan ini mengajarkan bahwa dalam kehidupan Kristen, kesengsaraan dan penghiburan seringkali berjalan beriringan. Kita tidak dijamin bebas dari kesulitan, tetapi kita juga tidak dibiarkan sendirian dalam kesulitan tersebut. Kita dapat memperoleh penghiburan yang melimpah melalui Kristus dalam menghadapi kesengsaraan. Oleh karena itu, dalam menjalani hidup ini, kita perlu memiliki perspektif yang seimbang, mengakui bahwa penderitaan dan penghiburan adalah bagian integral dari perjalanan iman kita.
Keempat, kita mendapatkan kepercayaan dan harapan. Pernyataan ini mengajak kita untuk memiliki kepercayaan dan harapan dalam Kristus, bahkan di tengah penderitaan. Meskipun kita mengalami kesulitan, kita tahu bahwa penghiburan Kristus hadir dan dapat menguatkan kita. Kita dapat memiliki keyakinan bahwa Tuhan tidak hanya melihat penderitaan kita, tetapi juga memberikan penghiburan yang melimpah-limpah. Dalam kesulitan kita, kita dapat menaruh harapan kita pada Kristus dan mengandalkan-Nya sepenuhnya. Secara keseluruhan, pernyataan ini mengajak kita untuk merenungkan tentang hubungan kita dengan Kristus dalam menghadapi penderitaan dan penghiburan. Kita diingatkan bahwa kita tidak sendirian dalam penderitaan, tetapi Kristus hadir untuk memberikan penghiburan dan kekuatan yang melimpah. Karena itu, melalui renungan ini, kita dapat menumbuhkan kepercayaan, harapan, dan ketekunan dalam iman kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar