Renungan hari ini:
“UPAH MENGIKUT YESUS”
Matius 19:29 (TB2) "Setiap orang yang karena nama-Ku meninggalkan rumahnya, saudara laki-laki atau saudara perempuan, atau ayah atau ibu, anak-anak atau ladangnya, akan menerima kembali seratus kali lipat dan akan memperoleh hidup yang kekal"
Matthew 19:29 (NET) "And whoever has left houses or brothers or sisters or father or mother or children or fields for my sake will receive a hundred times as much and will inherit eternal life"
Nas hari ini dilatarbelakangi Yesus menjawab pertanyaan salah seorang murid-Nya, Petrus, yang bertanya mengenai upah bagi mereka yang telah meninggalkan segala sesuatu untuk mengikut Yesus. Dalam jawabannya, Yesus menyatakan bahwa setiap orang yang meninggalkan rumahnya, keluarganya, atau harta miliknya karena-Nya akan menerima penggantian yang jauh lebih besar di dunia ini dan hidup yang kekal di akhirat. Pernyataan ini mencerminkan ajaran Yesus mengenai upah bagi orang-orang yang mengurbankan segala sesuatu untuk mengikut-Nya. Yesus menekankan bahwa setiap penderitaan atau pengurbanan yang ditanggung oleh para pengikut-Nya tidak akan sia-sia, karena mereka akan memperoleh imbalan yang melimpah dari Allah.
Penekanan pada seratus kali lipat adalah suatu ekspresi yang digunakan Yesus untuk menunjukkan kekayaan dan berkat yang melimpah bagi mereka yang mengurbankan segalanya untuk mengikut-Nya. Hal ini bukanlah tentang kekayaan materi yang diperoleh kembali secara harfiah, melainkan pahala, berkat, dan dukungan Allah yang melimpah dalam hidup ini. Selain itu, Yesus juga menjanjikan hidup yang kekal bagi mereka yang mengurbankan segala sesuatu untuk-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa imbalan yang diterima oleh para pengikut-Nya tidak hanya bersifat sementara di dunia ini, tetapi juga termasuk kehidupan kekal bersama Allah di akhirat. Pernyataan ini menekankan pentingnya kesetiaan dan pengurbanan dalam mengikut Yesus. Yesus ingin mengajarkan bahwa pengikut-Nya harus siap melepaskan apa pun yang menjadi penghalang untuk mengikuti-Nya sepenuhnya. Upah dan kehidupan kekal yang dijanjikan merupakan anugerah Allah bagi mereka yang memiliki iman dan komitmen yang tulus kepada-Nya.
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah maksud dan tujuan penulis Matius dalam menyatakan pentingnya mengurbankan segala sesuatu untuk mengikut-Nya serta upah dan imbalan yang akan diterima oleh para pengikut-Nya?
Pertama, untuk menekankan bahwa ketika seseorang bersedia meninggalkan segala sesuatu yang dianggap berharga di dunia ini demi mengikuti Yesus, Allah akan memberikan penggantian dan imbalan yang jauh lebih besar. Meskipun orang mungkin harus melepaskan hubungan keluarga, harta, atau tempat tinggal, tetapi mereka akan memperoleh seratus kali lipat penggantian di dunia ini dan hidup yang kekal di akhirat.
Kedua, untuk menguatkan iman dan memberikan penghiburan kepada para pengikut Yesus. Penulis Matius ingin menyampaikan bahwa pengurbanan yang dibuat dalam mengikut Yesus tidak akan sia-sia. Meskipun ada kesulitan dan pengurbanan yang mungkin terjadi, Allah akan memberikan berkat dan penggantian yang melimpah bagi mereka yang setia dan taat kepada-Nya.
Ketiga, untuk mengingatkan kita akan prioritas yang benar dalam hidup ini. Yesus mengajarkan bahwa hubungan dengan-Nya harus menjadi yang terpenting dalam hidup kita, bahkan melebihi hubungan keluarga atau harta benda. Maksudnya adalah agar orang tidak terikat terlalu kuat pada hal-hal duniawi yang bisa menghalangi mereka dalam mengikut Yesus.
Pertanyaan terakhir adalah apakah yang perlu kita renungkan dari nas hari ini? Nas hari ini mengundang kita untuk merenungkan beberapa hal penting, yakni:
Pertama, kita butuh pengurbanan dalam mengikut Yesus. Pernyataan ini menekankan pentingnya bersedia mengurbankan segala sesuatu yang dianggap berharga di dunia ini untuk mengikut Yesus. Ini mengajarkan kita tentang kesediaan untuk melepaskan kenyamanan, hubungan keluarga, harta benda, atau segala hal yang mungkin menjadi penghalang dalam hidup kita dengan Kristus. Hal ini menuntut komitmen dan pengorbanan yang tulus dari kita sebagai pengikut-Nya.
Kedua, mengikut Yesus itu punya upah yang melimpah. Yesus menjanjikan penggantian yang melimpah bagi mereka yang meninggalkan segala sesuatu demi-Nya. Meskipun pengurbanan tersebut mungkin terasa berat dan menantang, Allah berjanji memberikan seratus kali lipat penggantian di dunia ini. Upah ini dapat berupa berkat materi, hubungan yang mendalam dengan sesama pengikut Kristus, dan hadirat Allah yang nyata dalam hidup kita. Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa Allah melihat dan membalas setiap tindakan pengorbanan yang kita lakukan karena-Nya.
Ketiga, pengurbanan akan menghasilkan hidup yang kekal. Pernyataan ini juga menekankan bahwa pengikut Yesus akan memperoleh hidup yang kekal di akhirat. Imbalan tidak hanya bersifat sementara di dunia ini, tetapi termasuk kehidupan kekal bersama Allah. Ini mengingatkan kita bahwa hidup ini hanya sementara, dan prioritas yang benar adalah mempersiapkan diri untuk hidup kekal di hadapan Allah.
Keempat, kita harus memiliki prioritas yang benar. Pernyataan ini menantang kita untuk mengevaluasi prioritas hidup kita. Apakah kita lebih terikat pada hubungan keluarga, harta benda, atau hal-hal duniawi lainnya daripada hubungan dengan Allah dan pelayanan-Nya? Pernyataan ini mengingatkan kita bahwa hubungan dengan Kristus harus menjadi yang terpenting dalam hidup kita, bahkan melebihi hubungan keluarga terdekat atau harta yang kita miliki. Karena itu, renungan hari ini mengajak kita untuk merenungkan komitmen dan pengorbanan dalam mengikut Yesus, janji upah yang melimpah, harapan hidup yang kekal, dan pentingnya menetapkan prioritas yang benar dalam hidup kita. Ini merupakan panggilan untuk hidup dengan penuh iman, komitmen, dan kerinduan akan kehadiran Allah yang memberikan penggantian yang melimpah dalam hidup kita, baik di dunia ini maupun di kehidupan kekal mendatang. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar