Renungan hari ini:
“TUHAN MEMAHKOTAI ORANG YANG RENDAH HATI”
Mazmur 149:4 (TB) Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan"
Psalms 149:4 (NET) "For the Lord takes delight in his people; he exalts the oppressed by delivering them"
Tuhan sungguh senang pada orang-orang yang hidup dalam sikap rendah hati. Hal inilah yang diungkapkan oleh pemazmur 149. Ia mengatakan, “Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya. Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan” (Mzm. 149:4). Bagi pemazmur, kerendahan hati menjadi jalan bagi orang untuk memperoleh keselamatan hidup dari Tuhan. Ketika orang berkenan hidup dengan sikap rendah hati, ia justru ditinggikan Tuhan.
Mazmur 149 secara keseluruhan adalah sebuah nyanyian pujian yang menyerukan orang-orang untuk bersorak dan bersukacita atas karya Tuhan dalam membebaskan dan memelihara umat-Nya. Nas hari ini mengungkapkan bahwa Tuhan berkenan kepada orang-orang yang rendah hati dan memberikan mereka keselamatan sebagai sebuah mahkota atau tanda kehormatan. Makna dari ayat ini adalah bahwa Tuhan menyayangi orang-orang yang rendah hati dan taat kepada-Nya, dan akan memberikan mereka keselamatan sebagai sebuah hadiah.
Makna yang lebih luas dari ayat ini adalah bahwa keselamatan datang dari Tuhan, dan bukan dari upaya atau usaha manusia. Orang-orang yang merendahkan hati mereka di hadapan Tuhan dan mengandalkan-Nya sepenuhnya, akan dipenuhi dengan berkat-Nya dan ditinggikan oleh-Nya. Orang yang mendapatkan mahkota itu adalah orang yang rendah hati.
Rendah hati merupakan hal yang gampang untuk diucapkan tetapi seringkali sulit untuk dilakukan. Rendah hati sudah ditekankan dalam banyak kesempatan sepanjang isi Alkitab, mulai dari Perjanjian Lama hingga Perjanjian Baru. Terdapat begitu banyak pesan Tuhan mengenai soal kerendahan hati ini. Sepertinya tendensi orang mudah menjadi sombong ketika kehidupannya mulai menapak sukses menjadi perhatian tersendiri di mata Tuhan. Jangankan Tuhan, kita sendiri saja mungkin merasakan hal itu dari orang-orang di sekitar kita, atau jangan-jangan kita sendiri juga tanpa sadar bersikap seperti itu. Perhatikanlah di sekeliling kita. Bukankah kita sering melihat orang berubah sikap ketika mereka sedang meningkat? Ada pula sebagian orang yang mengira mereka akan terlihat berwibawa dan berpengaruh jika mereka tampil angkuh penuh kesombongan. Jika hal ini kita lakukan, tidak saja kita akan dijauhi orang lain, tetapi sesungguhnya kita pun akan bermasalah dengan Tuhan, karena biar bagaimanapun, sikap rendah hati merupakan sebuah keharusan untuk dimiliki oleh orang-orang percaya.
Lihatlah salah satu dari sekian banyak janji Tuhan terhadap orang yang rendah hati. "Sebab TUHAN berkenan kepada umat-Nya, Ia memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan" (Mzm. 149:4). Keselamatan adalah anugerah yang terbesar yang bisa kita peroleh. Dan sesuai firman Tuhan ini, keselamatan siap dimahkotakan kepada kita apabila kita memiliki sebuah sikap rendah hati. Dalam beberapa kesempatan lain para rasul pun berulang kali mengingatkan para jemaat akan pentingnya menjadi pribadi yang rendah hati ini, misalnya:
· "Hendaklah kamu selalu rendah hati, lembah lembut dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu" (Ef. 4:2).
· "karena itu sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa, satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau puji-pujian yang sia-sia. Sebaliknya hendaklah dengan rendah hati yang seorang menganggap yang lain lebih utama dari pada dirinya sendiri" (Flp. 2:2-3)
· "Dan akhirnya, hendaklah kamu semua seia sekata, seperasaan, mengasihi saudara-saudara, penyayang dan rendah hati.." (1 Ptr. 3:8)
Semua ini menunjukkan bahwa sikap rendah hati merupakan sebuah sikap yang sangat penting untuk menjadi gaya hidup kita yang mengaku sebagai anak-anak Tuhan. Dalam keadaan sederhana kita harus rendah hati, terlebih ketika kita mulai mencicipi kesuksesan dalam hidup, sikap rendah hati harus semakin pula kita perhatikan agar tetap ada dalam hidup kita. Mungkin kita beranggapan bahwa bersikap tinggi hati akan menunjukkan bahwa kita berkuasa dan berpengaruh, atau mungkin dalam pemikiran kita itu wajar kita lakukan jika kita berada di atas. Tapi itu sesungguhnya salah besar. Perhatikan Firman Tuhan yang sangat keras berikut yang ditunjukkan kepada orang-orang yang tinggi hati. "Setiap orang yang tinggi hati adalah kekejian bagi TUHAN; sungguh, ia tidak akan luput dari hukuman" (Ams. 16:5).
Mengaku rendah hati itu mudah, tetapi kita harus memeriksa diri terlebih dahulu apakah benar kita sudah bersikap rendah hati atau tidak. Adakah kriteria-kriteria yang bisa dipakai untuk menunjukkan hal ini? Tentu saja ada, dan hal-hal tersebut sudah dinyatakan lewat Firman Tuhan. Besok kita akan melihat beberapa kriteria yang bisa kita pakai untuk memeriksa apakah kita sudah berada dalam jalur yang benar atau belum.
Tuhan memahkotai orang-orang yang rendah hati dengan keselamatan karena mereka adalah orang-orang yang taat dan setia kepada-Nya. Mereka merendahkan diri mereka di hadapan Tuhan, mengakui kelemahan dan keterbatasan mereka dan mengandalkan-Nya sepenuhnya. Orang-orang yang rendah hati juga cenderung untuk mengasihi sesama dan menunjukkan belas kasihan, karena mereka tidak terlalu terobsesi dengan diri mereka sendiri. Mereka bersedia untuk melayani Tuhan dan melayani orang lain, tanpa mengharapkan imbalan atau penghargaan. Tuhan menghargai dan memperhatikan sikap hati ini, dan memberikan keselamatan sebagai hadiah bagi mereka. Karena itu, keselamatan adalah hadiah yang terbesar dan paling berharga yang Tuhan dapat berikan kepada kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar