Renungan hari ini:
“TINGGIKAN DAN SUJUDLAH MENYEMBAH TUHAN”
Mazmur 99:5 (TB) "Tinggikanlah TUHAN, Allah kita, dan sujudlah menyembah kepada tumpuan kaki-Nya! Kuduslah Ia!"
Psalms 99:5 (NET) "Praise the Lord our God! Worship before his footstool! He is holy!"
Mazmur 99 ini mengingatkan bahwa Tuhan adalah Raja yang kudus dan Ia mau umat-Nya hidup dalam kekudusan. Kekudusan memang selalu dikaitkan dengan keadaan tidak berdosa. Namun, kekudusan juga berarti terpisah atau dikhususkan untuk sebuah hal tertentu. Demikianlah kehidupan kita yang didesain untuk hal tertentu, sebagai gambar dan rupa Allah, hidup menaati Tuhan dan menolak dosa.
Tuhan bukan hanya Raja yang kudus. Ia juga adalah Raja yang besar dan tinggi mengatasi segala bangsa. Itu sebabnya seluruh bangsa gemetar dan menaikkan syukur bagi nama-Nya. Tuhan kuat dan mencintai hukum; Tuhan menegakkan kebenaran dan keadilan. Luar biasanya, Tuhan yang sedemikian dahsyat ini juga bersedia berkomunikasi dengan umat-Nya. Ia berkomunikasi melalui para nabi dan para imam (di antaranya ialah Musa, Harun, dan Samuel) dengan bermacam cara. Mereka juga menjadi alat penyambung lidah Tuhan bagi umat-Nya, sehingga umat Allah mengetahui perintah dan ketetapan Tuhan bagi mereka. Sekalipun umat Tuhan tidak selalu sempurna melaksanakan seluruh perintah Tuhan, Tuhan berkenan mengampuni mereka dengan tetap bertindak adil atas perbuatan mereka (ay. 6-8).
Dalam pasal 99, sebanyak tiga kali Pemazmur menyebutkan betapa kudusnya Tuhan (ay. 3, 5, dan 9). Oleh karena kekudusan-Nya, manusia patut memuliakan Tuhan dengan nyanyian syukur bagi nama-Nya. Menyanyikan syukur dalam hal ini tentu bukan dimaknai secara sempit pada pengertian: menyanyikan pujian rohani, melainkan memuliakan Tuhan dalam segenap hidup dengan didasari penghayatan bahwa Tuhan adalah Raja yang Kudus.
Sebagai Raja yang Kudus, Ia telah melakukan dan menegakkan kebenaran, serta bertindak berdasarkan kasih dan kemurahan-Nya. Ia memerintah dengan belas kasih dan benar-benar memperhatikan seruan umat-Nya. Bahkan menuntun umat-Nya untuk hidup dalam tuntunan perintah-Nya yang membawa keselamatan. Ia Tuhan yang mengampuni, tetapi juga Tuhan yang bertindak dengan keadilan-Nya, yang tak segan menghukum umat–Nya yang hidup dalam dosa. Meskipun Tuhan adalah Raja yang duduk di takhta maha tinggi, pengalaman iman orang percaya membuktikan bahwa Ia sangat dekat, menyapa, dan tetap membersamai umat-Nya. Dalam pribadi-Nya yang demikian itu, umat haruslah menghormati Tuhan dan merendahkan diri di hadapan-Nya.
Maka dalam kehidupan kita, pemuliaan dan pengagungan Tuhan semestinya kita dasari dengan pengenalan akan pribadi Allah yang kudus, yang bertindak dalam kasih, kebenaran,dan keadilan bagi kita. Ia yang berkenan menyucikan kita dari segala dosa, Ia juga memanggil kita untuk hidup dalam kekudusan dan bertindak sebagaimana teladan-Nya. Dengan demikian, kita memuliakan Tuhan bukan sekadar dengan menyanyikan pujian dan ibadah saja, melainkan dengan laku hidup kudus yang berkenan bagi-Nya. Memelihara kekudusan adalah panggilan hidup yang melekat di dalam diri kita, yang memungkinkan Tuhan benar-benar dipermuliakan dalam setiap tindakan hidup kita. Karena itu, tinggikan dan kuduskanlah TUHAN dalam segenap kehidupan kita sebab Ia telah menegakkan kebenaran dan memberikan kasih-Nya kepada kita. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar