KOTBAH TAHUN BARU
Minggu, 01 Januari 2023
“KEMULIAAN TUHAN DAN KASIH SETIANYA KEPADA KITA”
Kotbah: Mazmur 8:1-10 Bacaan Alkitab: Efesus 3:14-21
Selamat Tahun Baru 2023 bagi kita semua!
Hari ini kita telah memasuki Tahun Baru 2023. Patutlah kita bersyukur dan berterimakasih buat TUHAN ALLAH BAPA yang memberikan kesempatan bagi kita memulai pejiarahan iman kita pada Tahun Baru ini. Tentu kita harus terus mengandalkan TUHAN dalam menjalani hari-hari kita dari awal hingga akhirnya.
Pada Ibadah Tahun Baru 2023 ini kita akan menekankan tema kotbah pada “Kemuliaan TUHAN dan Kasih Setia-Nya kepada Kita”. Kemuliaan Tuhan dalam Mazmur 8 ini terlihat ketika Daud kagum akan kemuliaan Sang Pencipta. Ke mana pun dia memandang, Raja Daud dapat melihat Kemuliaan Tuhan terwujud di sekelilingnya. Kemuliaan Tuhan melingkupi kita, dan semua ciptaan memuji Dia. Dalam pelajaran ini, kita akan melihat bagaimana kemuliaan Allah dinyatakan di tengah-tengah kita. Mengapa kemuliaan TUHAN adalah hal yang perlu kita renungkan dan perlu kita kenali pada awal Tahun Baru ini? Mengapa segala sesuatu dalam kehidupan kita harus memuliakan TUHAN? Apakah TUHAN adalah TUHAN yang narsis? Tentu tidak bukan.
Dalam ayat 2 dan 10, dikatakan “Ya Tuhan, TUHAN kami, betapa mulianya nama-Mu di seluruh bumi! keagungan-Mu yang mengatasi langit dinyanyikan. Ayat ini diawali dengan perkataan “Ya Tuhan, Tuhan kami, betapa mulianya, keagunganmu….” Jadi seluruh lagu ini berbicara mengenai kemuliaan Tuhan dan keagungan Tuhan.
Kata “kemuliaan” berasal dari kata “Kabod” (Ibrani) yang artinya Glory (kemuliaan), importance (berarti/berkaliber) dan weight (berbobot). Namun kata-kata ini jaman sekarang sudah mulai kehilangan arti sebab kata heavy atau berbobot (berat) itu bukan kata-kata pujian namun melecehkan. Namun sebenarnya kalau kita bilang “Anda memiliki kabod maka itu artinya anda sangat penting bagi saya dan anda berarti karena ada bobotnya dan tidak layak dipermainkan. Kabod juga memiliki arti Worthship sehingga timbul kata Worship atau penyembahan. Sebab itu kita perlu mengerti tentang kemuliaan Tuhan supaya kita memiliki perspektif yang benar saat kita menyembah Tuhan.
Manusia diciptakan untuk memuliakan Allah. Tidak ada tujuan lain bagi manusia, selain untuk mengenal Allah dan manusia memuji Allah karena kekaguman yang berasal dari dalam diri yang telah merasakan betapa indahnya Allah.
Bagaimana kemuliaan Tuhan nampak? Kalau dengan benda mati atau binatang maka kita melakukan observasi. Namun kalau dengan manusia (Sejajar) maka kita perlu melakukan interaksi. Dan semakin kita berinteraksi maka akhirnya timbulah relasi. Dan untuk berinteraksi dengan yang lebih tinggi misalkan bayi dengan orangtuanya maka butuh iluminasi yaitu diberitahu atau ditunjukkan.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya kepada kita? Ada beberapa cara yang TUHAN lakukan kepada kita untuk menunjukkan kemuliaan-Nya, yaitu:
Pertama, kemuliaan TUHAN dinyatakan melalui ciptaanNya (ay. 1-4). Ayat ini mengatakan bahwa kalau kita ingin melihat kemuliaan Tuhan maka lihat ke atas, lihat ke langit, lihat di sekeliling kita atau dengan kata lain lihatlah ciptaan Tuhan. Dan Daud waktu menulis ini maka dia masih seorang gembala dan belum menjadi raja sehingga mungkin dia melihat ke langit dan dengan mata biasa tanpa telescope namun dia sudah bisa melihat konstelasi bintang di langit yang begitu luarbiasa. Sekarang dengan teleskop kita bisa melihat hal-hal yang lebih spektakular dari raja Daud. Jadi Tuhan menunjukkan kemuliaan-Nya melalui ciptaan-Nya. Namun Tuhan tidak hanya menunjukkan kemuliaan-Nya melalui ciptaan-Nya yang spektakular tetapi dia juga mempedulikan dan memikirkan kita.
Kedua, kemuliaan TUHAN dinyatakan melalui manusia ciptaan-Nya (ay. 4-5). Selain kemuliaan Tuhan itu dinyatakan melalui ciptaan-Nya maka juga dinyatakan melalui manusia. Manusia adalah mahakarya Tuhan dan sebagai ciptaan yang paling tinggi. Kejadian 1:26
Berfirmanlah Allah: "Baiklah Kita menjadikan manusia menurut gambar dan rupa Kita, supaya mereka berkuasa atas ikan-ikan di laut dan burung-burung di udara dan atas ternak dan atas seluruh bumi dan atas segala binatang melata yang merayap di bumi."
Ketiga, kita dicipta sesuai Gambar dan Rupa Tuhan, kejadian kita dahsyat dan ajaib (ay. 6-9). Manusia diciptakan menurut gambar dan rupa Allah dan diberi mandat untuk menguasai bumi. Dalam diri kita ada kemuliaan Tuhan dan sebab itu waktu kita melihat diri kita sendiri maka janganlah kita memandang lebih rendah daripada apa yang Tuhan pikirkan sebab di dalam kita ada kemuliaan Tuhan. Sebab Engkaulah yang membentuk buah pinggangku, menenun aku dalam kandungan ibuku. Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib; ajaib apa yang Kaubuat, dan jiwaku benar-benar menyadarinya (Mzm.139:13-14). Kita diciptakan Tuhan dengan DNA yang sangat luarbiasa di mana masing-masing kita dicipta secara khusus dan berbeda satu dengan yang lain. Mengapa kita diciptakan begitu luarbiasa yaitu untuk menyatakan kemuliaan Tuhan.
Keempat, kemuliaan TUHAN dinyatakan melalui YESUS KRISTUS (Ibr. 2:6-8a). Tuhan menyatakan kemuliaan-Nya bukan hanya melalui ciptaan-Nya dan melalui diri kita namun Dia menyatakan kemuliaan-Nya juga melalui Kristus. Sebab itu kekristenan itu bukanlah seperangkat hukum agama yang harus dilakukan namun kekristenan itu adalah hidup di dalam Kristus. Sebab itu dalam segala keadaan dan situasi mari kita hanya memandang Kristus sebab dalam Dia ada pengharapan, keamanan dan keselamatan.
Mengawali tahun yang baru ini marilah kita meresponi iluminasi kemuliaan Tuhan dengan penyembahan kepada-Nya. Dan kemuliaan Tuhan ada dalam segala aspek kehidupan kita bahkan dalam kelemahan dan kegagalan kita maka ada kemuliaan Tuhan di sana. Allah dimuliakan dalam diri kita ketika kita puas dalam Dia. Artinya Tuhan disenangkan itu bukan oleh perbuatan-perbuatan kita namun oleh kepuasan atau kecukupan kita dalam Kristus. Kalau Tuhan ingin dimuliakan bukan berarti Tuhan itu narsis namun karena memang segala sesuatu itu diciptakan tujuannya adalah untuk kemuliaan Tuhan. Dan penyembahan yang terbesar adalah waktu kita hidup untuk kemuliaan-Nya.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan dalam Ibadah Tahun Baru 2023 ini? Lewat perikope Minggu ini kita hendak bersikap bagaimana sebaiknya kita memuliakan TUHAN?
Pertama, kita memuliakan TUHAN lewat ibadah dan penyembahan, baik pribadi maupun bersama umat Tuhan.Nyatakan hormat dan sembah kita lewat puji-pujian yang agung dan megah.
Kedua, kita memuliakan TUHAN lewat menghargai sesama manusia sebagai gambar Allah, termasuk menghargai segala potensi Ilahi yang ada di dalam diri manusia tersebut. Dengan mengembangkan hidup ini menjadi berkat untuk sesama, kita sedang menyaksikan kemuliaan Allah lewat kemuliaan ciptaan-Nya.
Ketiga, kita memuliakan TUHAN dengan berperan sebagai jurukunci yang baik bagi semua ciptaan Allah. Tugas kita adalah mengelola alam ini supaya menjadi wadah yang asri dan harmonis, seperti Taman Eden dulu. Mari bangkit dan bangun kembali lingkungan kita dengan memelihara kebersihannya, keseimbangan ekosistemnya, dan mengisinya dengan perilaku hidup yang mulia. Karena itu, mari terus memuliakan TUHAN sepanjang hidup kita. (rsnh)
Selamat Tahun Baru 2023
Tidak ada komentar:
Posting Komentar