Renungan hari ini:
“ORANG YANG TAHAN UJI”
2 Korintus 10:18 (TB) "Sebab bukan orang yang memuji diri yang tahan uji, melainkan orang yang dipuji Tuhan"
2 Corinthians 10:18 (NET) "For it is not the person who commends himself who is approved, but the person the Lord commends"
Paulus menuliskan tentang orang-orang yang tahan uji, yaitu orang-orang yang dipuji Tuhan, bukan orang yang memuji dirinya sendiri. Memang kita tidak dapat mendengar secara langsung kalau Tuhan memuji kita atas hidup yang berkenan kepada-Nya. Namun, kita percaya saat kita hidup dalam firman dan kebenaran-Nya, kita sedang membawa diri untuk hidup dalam perkenanan Allah. Paulus meneladankan pelayanan dengan totalitas dan semangat yang tinggi, tetapi ia tidak menyombongkan diri sebagai orang yang berjasa atas pekabaran Injil di Korintus dan beberapa kota yang lain. Ia mempersembahkan pelayanannya untuk Tuhan agar saat ia menyelesaikan semua tugasnya di dunia, Tuhanlah yang berkenan atas segala jerih lelahnya.
Mungkin kita sering tergoda untuk memuji diri sendiri. Kita ingin orang lain tahu betapa hebatnya kita. Hari ini, kita diingatkan untuk menjadi anak-anak Tuhan yang tahan uji, dengan cara berhenti memuji diri sendiri. Persaksikan kuasa Tuhan dengan menjadi pribadi yang tahan uji, walau mungkin banyak masalah yang seolah “membanting-banting” hidup kita. Lakukan semua yang terbaik dengan tulus dan rendah hati, dan biarlah Tuhan yang berkenan atas hidup kita.
Alkitab berkata, orang yang suka memuji-muji dirinya sendiri pasti ia seorang yang tidak tahan uji. Kita sejak kecil sudah sekolah, lalu mendapat gelar jadi sarjana dan mendapatkan kerja yang baik dan berhasil! Tetapi jika kita memuji diri kita sendiri, maka pada waktu ujian/proses datang, kita tidak akan tahan uji. Kita lihat satu contoh dari Alkitab, yaitu Ayub. Ayub adalah seorang yang sangat berhasil, dia begitu pandai mengatur bisnisnya, tetapi pada waktu ujian itu datang (iblis menjamah hidupnya) maka hampir-hampir Ayub tidak tahan uji.
Janganlah kita menjadi orang yang memuji diri sendiri tetapi biarlah Tuhan yang memuji kita! Dipuji apanya? Dipuji iman kita, kesetiaan dan hidup kita! Pada waktu Ayub dalam keadaan yang sangat susah dan hampir-hampir ia meninggalkan imannya kepada Allah, ia berkata: “Hanya dari kata orang saja aku mendengar tentang Engkau, tetapi sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku dan dengan menyesal aku duduk dalam debu dan abu.” Perhatikan baik-baik saudara yang terkasih, janganlah engkau mengikuti Tuhan karena “kata orang” tetapi engkau sendiri harus melihat, mengalami sendiri bersama Tuhan! Ayub telah melihat Allah dengan matanya sendiri, sehingga ia sadar akan ucapannya dan mencabutnya. Orang yang mengalami Tuhannya secara pribadi, ia tidak akan mudah digoyahkan imannya.
Jangan puas menjadi orang yang baik di dalam memuji Allah tetapi jadilah orang yang dipuji oleh Allah! Sebagai contohnya: Yesus memuji iman dari seorang perwira di Kapernaum: “Setelah mendengar hal itu, heranlah Ia dan berkata kepada mereka yang mengikuti-Nya: “Aku berkata kepadamu sesungguhnya iman sebesar ini tidak pernah Aku jumpai pada seorangpun diantara orang Israel” (Mat. 8:10). Yang kedua: Allah memuji iman dan ketaatan Nuh: “Karena iman maka Nuh dengan petunjuk Allah tentang sesuatu yang belum kelihatan – dengan taat mempersiapkan bahtera untuk menyelamatkan keluarganya…” (Ibr. 11:7). Coba kita bayangkan sebentar. Nuh disuruh Tuhan untuk membangun bahtera besar diatas gunung, di mana waktu itu belum pernah hujan turun. Tanpa iman maka tidak mungkin Nuh mau melakukannya.
Jika Tuhan sudah memuji imankita, maka tidak ada lagi “jalan buntu” di dalam hidupkita, karena Dia sendiri yang akan membuka jalan buat kita! Janganlah kita bangga dengan keberhasilan, talenta ataupun karunia yang ada pada kita, tetapi biarlah kita bermegah karena Tuhan memuji imankita, pengharapanmu (kesetiaan) dan kasihkita kepada Tuhan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar