Renungan hari ini: 299
“AKHIR DARI SEGALA YANG DIDENGAR”
Pengkhotbah 12:13 (TB) "Akhir kata dari segala yang didengar ialah: takutlah akan Allah dan berpeganglah pada perintah-perintah-Nya, karena ini adalah kewajiban setiap orang"
Ecclesiastes 12:13 (NET) "Having heard everything, I have reached this conclusion: Fear God and keep his commandments, because this is the whole duty of man"
Pernyataan penutup “akhir dari segala yang didengar” adalah istilah yang lazim untuk mengakhiri sebuah tulisan di ranah kesusasteraan Timur Dekat kuno. Ia adalah batu penjuru yang tepat, dan karena sifat konservatif dari nasihat yang mengikutinya, beberapa pelajar Alkitab berasumsi bahwa kata-kata penutup inilah yang menjadi tolok ukur dimasukkannya kitab Pengkhotbah di dalam kanon Alkitab.
Dari nas hari ini ada tiga hal yang hendak kita pelajar dari akhir dari segala yang didengar, yakni:
Pertama, kita harus takutlah akan Allah. Pengertian takut akan Allah sifatnya luas dan komplek, namun yang terjadi dasarnya adalah rasa hormat dan kagum akan Allah karena kebesaran-Nya, kekudusan-Nya, keadilan-Nya, kasih setia-Nya, anugrah-Nya, penghukuman-Nya, dan hal lainnya tentang Allah. Hanya kepada-Nya saja kita menaruh iman, pengharapan dan kasih kita, sebab hanya Tuhanlah Allah kita, tidak ada yang lain.
Takut akan Tuhan akan dengan sendirinya menjadi jelas jika kita mengenal siapa dan seperti apa Tuhan itu. Takut akan Tuhan berbicara mengenai kekuatan, kebesaran, kemuliaan, ororitas dan kekudusan Tuhan. Takut akan Tuhan itu positif, menggambarkan sebuah bentuk ketakutan yang sehat. Menerapkan takut akan Tuhan berarti kita menghormati Tuhan, patuh dan taat kepada perintah-Nya, tunduk secara total, berpegang kepada-Nya dan percaya penuh kepada-Nya. Mengenali Tuhan sebagai Allah yang absolut, dan memuliakan-Nya dengan segala yang kita lakukan. Takut akan Tuhan bukan berarti karena kita takut masuk neraka, takut dihukum karena berdosa, tapi karena kita takut mengecewakan Tuhan. Takut akan Tuhan akan membawa kita terus semakin dekat pada Tuhan, dan bukan sebaliknya menjauh dari-Nya.
Kedua, kita harus berpegang pada perintah-perintah-Nya. Sebagai umat Tuhan yang percaya, berharap, mengasihi dan takut akan Tuhan, kepada perintah dan ketetapan Firman-Nyalah kita berpegang untuk melakukan-Nya. Firman Tuhan sebagai pondasi dan poros kehidupan kita sebagai orang percaya, yang akan terus menuntun langkah kita setiap waktu.
Ketiga, kita harus punya kewajiban seca pribadi. Artinya takut akan Allah dan berpegang pada firman-Nya harus ditaati sepenuhnya dan harus dilakukan oleh semua umat Tuhan. Hal ini semua wajib kita perhatikan karena, karena pada suatu waktu kelak, kita akan menghadap tahta pengadilan Kristus untuk mempertanggung jawabkan segala sesuatunya. Karena itu, marilah kita mengakhiri segala sesuatu yang kita dengan dengan sebuah kewajiban pribadi yakni takut akan TUHAN, bepegang pada perintah-Nya setia[ hari. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar