Renungan hari ini:
“MENJADI MILIK KESAYANGAN TUHAN”
Maleakhi 3:17 (TB) "Mereka akan menjadi milik kesayangan-Ku sendiri, firman TUHAN semesta alam, pada hari yang Kusiapkan. Aku akan mengasihani mereka sama seperti seseorang menyayangi anaknya yang melayani dia"
Malachi 3:17 (NET) “They will belong to me,” says the Lord who rules over all, “in the day when I prepare my own special property. I will spare them as a man spares his son who serves him"
Kalimat "menjadi milik kesayangan TUHAN" berarti menjadi milik khusus Tuhan. Dan itu berarti karena pemilihan Allah sendiri kepada umat Israel. Kepantasan pemilihan ini adalah berdasarkan hak dan kedaulatan Allah. Ia berdaulat dan berkuasa memilih siapa yang dikehendaki-Nya, sebab segala-galanya adalah kepunyaan-Nya. "Menjadi milik kesayangan-Ku sendiri", dalam kitab Maleakhi 3:17 dipakai untuk menjelaskan kepastian akan masa depan yang terjamin di dalam kendali Tuhan.
Setiap orang pasti punya barang atau sesuatu yang sangat disayangi. Bagaimana kita memperlakukan barang kesayangan kita? Tentu saja kita berusaha utuk merawat, menjaga, melindungi, dan memastikannya selalu dalam keadaan baik. Bila misalnya barang kesayangan kita itu adalah mobil, maka kita akan memastikan kondisi mobil kita selalu dalam keadaan prima, bersih dan kinclong luar dan dalam. Kita tidak akan segan-segan untuk mengeluarkan biaya ekstra untuk merawat dan menjaga kondisi mobil tersebut. Bahkan mungkin juga kita akan menambahkan aksesoris tambahan agar tampak lebih ciamik. Sedikit saja goresan yang menyebabkan kondisinya cacat akan terasa seperti goresan di hati. Alangkah beruntungnya barang yang dijadikan kesayangan oleh pemiliknya. Ia akan selalu dirawat dan mendapatkan yang terbaik.
Demikianlah kira-kira bangsa Israel di mata Tuhan. Secara terang-terangan Tuhan berkata, “jadi sekarang, jika kamu sungguh-sungguh mendengarkan firman-Ku dan berpegang pada perjanjian-Ku, maka kamu akan menjadi harta kesayangan-Ku sendiri di antara bangsa-bangsa” (Kel. 19:5). Alangkah beruntungnya bangsa Israel, mendapatkan pemeliharaan, perlindungan dan berkat yang terbaik dari Tuhan. Kita adalah “Israel rohani” sebab kita adalah keturunan Abraham secara rohani. Itu sebabnya, kita pun adalah harta kesayangan Tuhan. Kita hidup dalam anugerah dan kebaikan Tuhan. Hanya saja kita perlu ingat bahwa sebagai harta kesayangan Tuhan, kita harus sungguh-sungguh mendengarkan firman-Nya dan berpegang pada perjanjian-Nya. Ingatlah, bahwa bangsa Israel pun pernah dibuang dari hadapan Tuhan karena ketidaktaatan mereka! Itu sebabnya kita perlu juga bertanggung jawab atas anugerah yang besar ini.
Di dalamya Perjanjian Baru (1Ptr. 2:9 dan Tit. 2:14), walaupun istilahnya tidak sama persis, namun pemahamannya senada dengan Keluaran 19 dan Maleakhi 3:17 di mana dipakai ungkapan: "Umat kepunyaan Allah sendiri" (1 Ptr. 2:9), "dan untuk menguduskan bagi diri-Nya, suatu umat kepunyan-Nya sendiri" (Tit. 2:14). Artinya, kedua ayat dalam PB ini menekankan status umat yang percaya kepada Allah dalam Yesus Kristus, sebagai umat yang dipilih dan dikhususkan untuk suatu tugas yang turut berpartisipasi dalam karya keselamatan Allah bagi dunia.
Marilah kita mengawali dan menjalani aktivitas kita dengan keyakinan teguh akan status kita sebagai umat pilihan dan milik kesayangan Allah dalam Yesus Kristus. Maka kita akan dijaga dan dilindungi-Nya, sekaligus diberi tanggung jawab untuk menjadi pelaku firman dan bersaksi tentang Nama-Nya. Karena itu, jadikanlah dirikita menjadi milik kesayangan TUHAN senantiasa. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar