Renungan hari ini:
“BAWALAH KAMI KEMBALI KEPADAMU, YA TUHAN”
Ratapan 5:21 (TB) "Bawalah kami kembali kepada-Mu, ya TUHAN, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala!"
Lamentations 5:21 (NET) "Bring us back to yourself, O Lord, so that we may return to you; renew our life as in days before"
Ini adalah doa bangsa Yehuda yang meminta agar Tuhan menuntun mereka kembali kepada-Nya serta memulihkan mereka. Doa ini muncul setelah mereka mengalami penderitaan dan kesulitan yang besar. Mungkin mereka mengingat firman Tuhan kepada nenek moyang mereka Salomo, “Dan umat-Ku, yang atasnya nama-Ku disebut, merendahkan diri, berdoa dan mencari wajah-Ku, lalu berbalik dari jalan-jalannya yang jahat, maka Aku akan mendengar dari sorga dan mengampuni dosa mereka. serta memulihkan negeri mereka” (2 Taw. 7:14).
Ada yang menarik dalam ayat ini tentang hal kembali kepada Tuhan. Kalau dibandingkan dengan perumpamaan tentang anak yang hilang dalam Lukas 15, anak itu mengambil keputusan sendiri untuk kembali kepada bapanya setelah ia menderita. Dalam situasi Yehuda, mereka tidak mengambil keputusan untuk berbalik kepada Tuhan tetapi mereka berdoa agar Tuhan yang membawa mereka kembali kepada-Nya. Memang sebagai tawanan mereka tidak membebaskan diri mereka sendiri kecuali hanya berdoa meminta Tuhan yang membawa mereka kembali.
Bagi Yeremia, selalu ada harapan untuk kembali menikmati hidup yang lebih baik daripada hari kemarin. Dan hal tersebut dimungkinkan jika umat kembali kepada Tuhan dan melakukan yang benar. Tidak ada pilihan lain, selain pilihan ini: "Bawalah kami kembali kepadaMu, ya Tuhan, maka kami akan kembali, baharuilah hari-hari kami seperti dahulu kala” (Rat. 5:21).
Pengalaman bangsa Israel yang mengalami kegetiran hidup karena ketidak-seriusan mereka mengikuti jalan Tuhan, harus menjadi warning bagi kita untuk tidak menganggap remeh hubungan kita dengan Tuhan dalam hal penyembahan dan tidak menganggap remeh akan segala yang difirmankan-Nya. Kita harus menyadari bahwa ketika hati Tuhan kita dukakan, maka fatal akibatnya. Tuhan tidak bermain-main dengan penghukuman-Nya, sebab setiap orang akan menerima akibat dari apa yang diperbuatnya.
Oleh karena itu, luangkan selalu waktu untuk datang kepada Tuhan. Luangkan waktu kita untuk berbicara dengan Tuhan dalam doa-doa kita. Luangkan waktu kita untuk bersaat teduh membaca dan merenungkan firman-Nya. Luangkan waktu kita untuk sejenak berpikir apa yang sepatutnya kita lakukan kepada orang-orang yang akan kita jumpai dalam hidup kita sepanjang hari ini. Jika lembaran hidup kita masih meninggalkan kesan yang kurang baik, maka mulailah hari ini untuk melakukan yang baik.
Dan untuk hal-hal yang saya sebutkan di atas, maka tepatlah apa yang dikatakan sang pemazmur: "Percayalah kepada Tuhan dan lakukanlah yang baik...berlakulah setia, dan bergembiralah karena Tuhan, maka Ia akan memberikan kepadamu apa yang diinginkan hatimu. Serahkanlah hidupmu kepada Tuhan dan percayalah kepadaNya, dan Ia akan bertindak; Ia akan memunculkan kebenaranmu seperti terang dan hakmu seperti siang".
Kita mungkin berada dalam situasi seperti anak yang terhilang. Jika ya, ambillah keputusan untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan. Kita mungkin juga seperti kaum Yehuda yang tidak berdaya untuk kembali kepada Tuhan. Kita tertawan oleh berbagai persoalan yang anda ciptakan sendiri dan mungkin juga kehilangan kekuatan untuk keluar dari dosa yang menyebabkan anda terperosok begitu dalam seperti seekor kuda yang tercebur ke rawa dan membutuhkan bantuan untuk mengeluarkannya. Jika demikian berdoalah agar Tuhan membawa kita kembali kepada-Nya dan memperbarui kita. Karena itu, kembalilah kepada Allah agar Ia membarui hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar