Renungan hari ini:
“KASIH KARUNIA ALLAH SUDAH NYATA”
Titus 2:11 (TB) "Karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata"
Titus 2:11 (NET) "For the grace of God has appeared, bringing salvation to all people"
Kasih karunia ALLAH yang nyata itu adalah ALLAH telah memberikan anak-Nya Yesus Kristus untuk menyelamatkan kita umat manusia yang berdosa. Kasih karunia tidak saja menyelamatkan kita, orang-orang yang percaya kepada Yesus, kasih karunia juga bekerja di dalam hidup orang percaya dengan mendidik kita. Kasih karunia Allah yang bekerja lewat Firman-Nya (Kis. 20:32), mengajar dan membentuk pola pikir dan hidup kita, “mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” Adalah kehendak Allah bagi kita orang percaya untuk meninggalkan cara hidup dunia ini. Ia ingin kita hidup semakin serupa dengan Kristus.
Kasih karunia juga akan menimbulkan kerinduan dalam hati orang percaya untuk menantikan kedatangan Yesus yang kedua kali ke dunia ini. “Dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus.”
Kasih karunia Allah yang bekerja dalam hati kita melalui Firman-Nya dan oleh kuasa Roh Kudus-Nya, adalah cara Allah untuk mengubah kita. Pengudusan tidak dapat kita hasilkan dengan kekuatan kita sendiri, yang sama dengan berusaha mencapai perkenanan Allah dengan mengerjakan hukum Taurat. Jika demikian, kita mengabaikan kasih karunia Allah dan meremehkan kuasa salib Kristus. “Aku tidak menolak kasih karunia Allah. Sebab sekiranya ada kebenaran oleh hukum Taurat, maka sia-sialah kematian Kristus” (Ga
Apakah kita sudah mengalami kasih karunia Allah yang menyelamatkan? Kalau sungguh-sungguh sudah mengalami kasih karunia Allah yang menyelamatkan biasanya akan terlihat dari beberapa hal di bawah ini:
Pertama, kita meninggalkan dosa dan keinginannya. “Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi“ (ay. 12a). Kasih karunia Allah akan mendidik kita untuk meninggalkan kehidupan lama dan mengambil posisi yang tegas terhadap dosa. Maka ketika kita menerima kasih karunia yang menyelamatkan, dalam diri kita aka nada dorongan kuat untuk meninggalkan cara hidup yang melawan Allah dan menjauhkan diri dari cara hidup dunia yang penuh dengan keserakahan.
Kedua, kita membangun hidup yang baru. “Supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini” (ay. 12b). Kasih karunia yang menyelamatkan akan mendidik kita untuk mampu membangun hidup yang baru, yang memiliki tiga ciri utama: bijaksana, adil dan beribadah. Bijaksana berarti kemampuan untuk menahan diri terhadap dosa dan memilih untuk melakukan kebenaran firman. Adil berarti kita memberikan hak yang seharusnya kepada seseorang sebagaimana kita juga menginginkannya dari orang lain. Beribadah berarti kita mempersembahkan tubuh dan apa yang kita miliki untuk melayani dan mempermuliakan-Nya.
Ketiga, kita berpengharapan yang terpusat pada Yesus Kristus. “… dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus,” (ay. 13). Kita adalah orang-orang yang mengharapkan kedatangan Kristus yang kedua kali. Pengharapan ini akan memberikan dorongan yang kuat dalam diri kita untuk menata hidup dalam kekudusan. Sebab orang yang siap menyambut kedatangan Kristus adalah orang-orang yang berjuang untuk menjaga kekudusannya di dalam Tuhan. Karena itu, mari kita periksa lagi apakah kita sudah menikmati kasih karunia Allah yang menyelamatkan? Kalau sudah, mari kita lebih berkomitmen untuk meninggalkan dosa dan membangun hidup yang baru serta mendasari segala perjuangan kita dengan pengharapan akan penggenapan keselamatan kita di dalam Kristus. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar