Renungan hari ini:
“NASIHAT YAKUB KEPADA SEISI RUMAHNYA”
Kejadian 35:2 (TB) Lalu berkatalah Yakub kepada seisi rumahnya dan kepada semua orang yang bersama-sama dengan dia: "Jauhkanlah dewa-dewa asing yang ada di tengah-tengah kamu, tahirkanlah dirimu dan tukarlah pakaianmu"
Genesis 35:2 (NET) So Jacob told his household and all who were with him, “Get rid of the foreign gods you have among you. Purify yourselves and change your clothes"
Perkataan Yakub kepada keluarganya dan orang orangnya adalah sebagai respons Yakub ketika Tuhan memerintahkannya untuk pergi ke Betel (Kej. 35:1). Apa respons Yakub yang dapat kita pelajari? Yakub menjawab panggilan Allah. Apa panggilan Allah bagi umat-Nya? Allah memanggil umat-Nya untuk hidup dalam kekudusan. Inilah panggilan Allah yang harus kitar espons dengan serius. Seperti Yakub merespons, ia segera mengajak seluruh keluarganya untuk hidup kudus di hadapan-Nya.
Untuk hidup kudus Yakub meminta keluarganya untuk melakukan dua hal, yakni:
Pertama, keluarganya harus menyingkirkan dewa-dewa asing yang masih ada di tengah-tengah keluarganya. Dan memang ternyata masihada dewa-dewa asing yang mereka sembah. (Kej. 35:4). Yakub menyadari bahwa Allah yang dia sembah adalah Allah yang tidak mau diduakan. Dia harus menyembah Allah saja dan tidak boleh menyembah yang lain. Saat Yakub melarikan diri ke Haran, dia tahu bahwa ada dewa-dewa asing di sana. Hal ini terlihat jelas saat Laban mengejar Yakub dan menanyakan dewa-dewanya yang hilang (31:30). Walaupun Yakub tidak tahu bahwa Rahel telah mencuri terafim ayahnya (31:32), dia menyadari bahwa ada dewadewa asing yang dibawa oleh rombongannya. Oleh karena itu, dia meminta agar semua orang yang bersama-sama dengan dia menjauhkan diri dari dewa-dewa asing, menahirkan diri (memenuhi persyaratan untuk mengikuti ibadah), dan menukar pakaian sebagai simbol dari tindakan menanggalkan semua hal yang najis dan berdosa (35:2). Anting-anting yang diserahkan kepada Yakub (35:4) adalah anting-anting yang berfungsi sebagai jimat.
Pada zaman ini, banyak pula orang Kristen yang memiliki latar belakang sebagai penyembah berhala, pemakai jimat, dan sebagainya. Sisa kebiasaan lama yang sering masih tertinggal adalah berdoa bagi arwah orang yang sudah meninggal, mengikuti ramalan bintang, menanam kepala kerbau sebelum membangun rumah, menyimpan jimat, bertanya kepada tukang ramal, dan sebagainya. Saat menjadi Kristen, tidak selalu sisa-sisa kebiasaan lama itu bisa langsung ditinggalkan total, sehingga kita perlu mengevaluasi diri. Seruan Yakub dalam 35:2 itu masih relevan pada masa kini. Coba sebutkan beberapa contoh tentang hal-hal yang berkaitan dengan penyembahan berhala yang masih sering kita jumpai dalam kehidupan orang Kristen! Bila ada, sebutkan pula hal-hal yang berkaitan dengan ibadah asing yang mempengaruhi kehidupan kita?
Kedua, Yakub mengajak seisi rumahnya dan semua orang yang bersama-sama dengan dia untuk mentahirkan diri dan menukar pakaian. Hal ini menunjukkan, bahwa Yakub berusaha untuk menjaga dirinya dan semua orang-orang yang ada bersama dengannya, agar dalam keadaan bersih. Alasannya, karena mereka akan berjumpa dengan Allah. Bersih yang dimaksud bukan hanya soal pakaian, tetapi hati yang tertuju kepada Allah.
Perjumpaan dengan Allah merupakan kesempatan yang berharga, karena itu Yakub berusaha untuk mempersiapkannya dengan baik. la juga mengajak orang-orang di sekitarnya, agar mentahirkan diri, karena Allah Maha kudus. Nas Alkitab kembali mengingatkan orang percaya, bahwa perjumpaan dengan Allah bukan hanya sekadar tatap muka tanpa makna. Ibadah itu harus dipersiapkan dengan baik, bukan asal saja. Persiapan utama yang harus dilakukan adalah membuang segala bentuk berhala yang dimiliki.
Dalam konteks kehidupan saat ini, bentuk berhalanya adalah jabatan, harta dan semua yang ditawarkan oleh dunia. Ketika hati seseorang melekat pada semuanya itu, maka Allah menjadi nomor yang terakhir. Mestinya Allah menjadi yang pertama dan utama. Karena itu ingatlah selalu, persiapkan diri dengan baik, agar dapat melakukan yang terbaik bagi Allah. Sebab Allah telah lebih dulu melakukan yang terbaik di dalam hidup kita.
Apa yang terjadi setelah mereka menguduskan diri dengan menyingkirkan dewa-dewa asing? Alkitab mencatat “Dan kedahsyatan yang dari Allah meliputi kota-kota sekeliling mereka, sehingga anak-anak Yakub tidak dikejar” (Kej. 35:5). Ada sesuatu yang dahsyat yang Allah perbuat bagi umat-Nya yang senantiasa menjaga kekudusan hidupnya. Hidup kudus adalah panggilan abadi bagi umat-Nya baik, Perjanjian Lama maupun Perjanjian Baru. “Kuduslah kamu, sebab Aku kudus” (1 Ptr. 1:16, Im. 11:44-45, 19:2). “Allah memanggil kita bukan untuk melakukan apa yang cemar, melainkan apa yang kudus” (1 Tes. 4:7). “Dia menghajar kita untuk kebaikan kita, supaya kita beroleh bagian dalam kekudusan-Nya” (Ibr. 12:10b). Kita bukan saja sudah dikuduskan tetapi kita juga harus secara aktif menguduskan diri di tengah-tengah dunia yang cemar ini. Karena itu, marilah seluruh keluarga kita untuk tetap menjaga kekudusan keluarga kita masing-masing di hadapan TUHAN. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar