Renungan hari ini:
“GEMBALAKANLAH KAWANAN DOMBA ALLAH”
1 Petrus 5:1-2 (TB) "Aku menasihatkan para penatua di antara kamu, aku sebagai teman penatua dan saksi penderitaan Kristus, yang juga akan mendapat bagian dalam kemuliaan yang akan dinyatakan kelak. Gembalakanlah kawanan domba Allah yang ada padamu, jangan dengan paksa, tetapi dengan sukarela sesuai dengan kehendak Allah, dan jangan karena mau mencari keuntungan, tetapi dengan pengabdian diri"
1 Peter 5:1-2 (NET) "So as your fellow elder and a witness of Christ s sufferings and as one who shares in the glory that will be revealed, I urge the elders among you: Give a shepherds care to Gods flock among you, exercising oversight not merely as a duty but willingly under Gods direction, not for shameful profit but eagerly"
Menggembalakan domba Allah adalah suatu pekerjaan mulia. Karenanya cara menggembalakannya berbeda dari gembala dunia. Gembala adalah salah satu jabatan rohani yang Allah berikan kepada seseorang (Ef. 4:11). Mandat untuk memimpin sebagai gembala bukan diberikan dari domba-dombanya melainkan diberikan dari Allah sendiri. Oleh karena itu seorang gembala tidak dapat menerapkan secara mutlak seluruh prinsip-prinsip kepemimpinan dunia dalam menggembalakan.
Gembala juga seorang pemimpin tetapi dalam menggembalakan seorang gembala harus dengan sukarela, tidak dengan paksa atau terpaksa, karena menjadi gembala merupakan kehendak Allah dan domba-dombanya juga kepunyaan Allah yang dipercayakan untuk digembalakan. Ketika menggembalakan dengan rasa terpaksa maka domba-dombanya akan merasakan dampaknya secara langsung.
Seorang gembala adalah seorang pemimpin rohani bukan pemimpin sekuler. Gembala tidak boleh mencari keuntungan secara pribadi tetapi harus melayani bahkan berkorban untuk domba-dombanya. Berkorban dalam hal memberi perhatian, pertolongan, waktu bagi domba-dombanya dan hal-hal yang lainnya.
Dalam menggembalakan domba-dombanya, seorang gembala tidak bisa memerintah dengan semaunya atau dengan paksa seperti seorang pemimpin sekuler tetapi dengan memberi contoh dan teladan sehingga domba-dombanya mau mengikutinya.
Dari nas hari ini semakin jelas bahwa saling menggembalakan itu adalah pola hidup orang percaya. Kemudian, siapa yang dimaksud dengan kawanan domba yang digembalakan? Jawabannya adalah setiap jemaat gereja, bagi para pelayan Tuhan (penatua, diaken, fulltime), setiap anggota keluarga bagi kepala keluarga, setiap karyawan bagi para pemimpin perusahaan, orang-orang yang membutuhkan perhatian, dan orang-orang yang ada disekeliling kita. Jika demikian siapa yang menggembalakannya? Maka jawabanya ialah setiap orang yang percaya dan beriman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Di dalam gereja harus ada kerjasama yang baik antara yang satu dengan yang lainnya, bukan saling menjatuhkan melainkan saling membangun dan saling menguatkan. Saling memperhatikan itu tidak pilih kasih, seperti misalnya: hanya karena kaya kemudian diperhatikan, hanya karena memberi keuntungan kepada kita baru kita balas memperhatikan, ini salah! Ini prinsip dunia. Allah mau kita memperhatikan siapa saja, mempedulikan siapa saja dan menghormati siapa saja tanpa memandang muka, sebab kita ada untuk melayani. Dikatakan di dalam Filipi 4:5 “Hendaklah kebaikan hatimu diketahui semua orang. Tuhan sudah dekat!” Bahkan kepada orang asing pun (tidak seiman) kita harus memperhatikan seperti dijelaskan dalam Imamat 19:34.
Bagaimana cara menggembalakan? Pertama, dengan sukarela yaitu tidak dengan paksa atau tidak mencari untung, kita memperhatikan orang lain bukan karena merasa terpaksa atau dipaksa, melainkan karena kita mau mengasihi sesama dengan sepenuh hati dan juga bukan karena menerima upah atau mendapat keuntungan. Kedua, dengan pengabdian, yaitu memperhatikan dengan ketulusan hati. Karena itu, gembalakanlah kawanan domba Allah sebaik-baiknya. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar