Renungan hari ini:
“HAMBA KRISTUS YANG DPAT DIPERCAYA”
1 Korintus 4:1 (TB) "Demikianlah hendaknya orang memandang kami: sebagai hamba-hamba Kristus, yang kepadanya dipercayakan rahasia Allah"
1 Corinthians 4:1 (NET) "One should think about us this way – as servants of Christ and stewards of the mysteries of God"
Setiap hamba Kristus menurut Paulus, sesuatu yang dituntut dari hamba itu ialah: orang tersebut dapat dipercaya. Mereka setia pada penugasan yang mereka terima dari Tuhan yang mengutus mereka untuk memberitakan Injil. Kita tahu bersama, Kristus tidak hanya mengutus orang untuk memberitakan Injil ke seluruh dunia tanpa memberikan deskripsi dari tempat penugasannya. Paulus mengingatkan kita akan hal ini dalam suratnya kepada Jemaat di kota Roma. Paulus mengatakan: ”Dan dalam pemberitaan itu aku menganggap sebagai kehormatanku, bahwa aku tidak melakukannya di tempat-tempat, di mana nama Kristus telah dikenal orang, supaya aku jangan membangun di atas dasar, yang telah diletakkan orang lain, tetapi sesuai dengan yang ada tertulis: "Mereka, yang belum pernah menerima berita tentang Dia, akan melihat Dia, dan mereka, yang tidak pernah mendengarnya, akan mengertinya" (Rm. 15 : 20-21).
Sebagai hamba Kristus kita harus menunjukkan sikap hidup yang mampu dipercayai untuk melakukan kehendak TUHAN. Kita bukan diajar hanya untuk percaya tetapi untuk dipercayai. Jikalau orang Kristen hanya diajar untuk percaya kepada Tuhan tetapi tidak diajar bagaimana dipercayai oleh Tuhan, maka ia tidak pernah menjadi orang yang berkenan kepada Tuhan. Ia akan tetap menjadi orang Kristen yang tidak dewasa, alias orang Kristen yang kanak-kanak. Ini adalah orang Kristen yang hanya meminta, meminta, dan meminta, serta tidak menjadi orang Kristen yang memberi atau berkorban bagi Tuhan. Hubungan yang terjalin hanya sebatas hubungan antara peminta dan objek yang dimintai; antara si pemberi dan si penerima. Memang tidak keliru kalau hal ini terjadi dalam kehidupan anak-anak Tuhan yang belum dewasa. Ini adalah konsep agama-agama pada umumnya. Itulah sebabnya, doa sering dimengerti sebagai meminta. “Berdoalah,” artinya “mintalah.” Padahal, berdoa artinya berdialog dengan Tuhan. Jadi, berdoa bukan hanya meminta, tetapi berinteraks; suatu hubungan timbal balik.
Pertanyaannya adalah apa yang harus dilakukan agar kita juga dapat menjadi orang yang dipercayakan Rahasia Allah, sehingga melalui hidup kita banyak orang akan mendapat keselamatan dan berkat yang melimpah?
Pertama, kita harus hidup intim dengan Tuhan. Pada jaman perjanjian lama, nabi merupakan orang yang dipakai Tuhan untuk menyampaikan suara-Nya. Para nabi senantiasa menjaga hubungan yang intim dengan Tuhan, sehingga mereka sangat peka akan suara Tuhan. Dan setiap rahasia Allah senantiasa Tuhan ungkapkan melalui hamba-hambanya para nabi.Pada saat ini-pun Tuhan telah mengaruniakan Roh KudusNya bagi setiap umat yang percaya kepada-Nya, sehingga melalui Roh-Nya itulah Tuhan bisa berbicara kepada setiap umat-Nya.
Ketika kita melatih hidup kita dan membangun keintiman dengan Tuhan, maka kita melatih kepekaan kita untuk mendengar suara Tuhan. Tuhan akan menyampaikan segala hikmat dari surga melalui hidup kita. Tuhan akan menyingkapkan segala rahasia yang tidak pernah disampaikan sebelumnya melalui hidup kita.Bangunlah persekutuan pribadi dengan Tuhan. Saat teduh dan doa pribadi setiap hari akan membawa kita kepada rahasia-rahasia Allah yang luar biasa.
Tingkatkan hubungan pribadi kita dengan Tuhan hari demi hari. Jangan hanya puas dengan tingkat hubungan kita dengan Tuhan saat ini. Jadikan Tuhan sahabat kita (Yoh 15:15). Seorang sahabat akan menceritakan segala rahasia dalam hidupnya. Tidak ada yang tertutup dalam suatu persahabatan.
Kedua, kita harus menjadi teladan. Untuk menjadi teladan, Rasul Paulus sendiri harus melakukan dan mempraktikkan Firman Tuhan yang diberitakannya. Dia sendiri melatih dan mendisiplinkan hidupnya agar dapat hidup seturut dengan kehendak Bapa di surga. Demikian juga dengan hidup kita, untuk menjadi orang yang dapat dipercayakan Rahasia Allah, kita harus melatih hidup kita; membaca, mendengar dan mempraktekkan Firman Tuhan.
Seorang olahragawan akan berlatih dengan giat agar dia memperoleh hasil yang maksimal dan berhak menyandang predikat juara. Latihan harus dilakukan setiap hari dengan penuh kedisiplinan. Latihan yang dilakukan pada awalnya akan terasa berat, tetapi pada akhirnya sang olahragawan akan menikmati hasilnya pada saat pertandingan tiba. Dia akan memperoleh kemenangan jika dia benar-benar melatih tubuhnya dengan baik. Bukan suatu hal yang mudah bagi kita untuk dapat menjadi teladan pada jaman sekarang. Begitu banyak godaan dan kompromi yang senantiasa mencoba untuk menjauhkan hidup kita dari Tuhan.
Tetapi untuk bisa menjadi teladan dalam sikap dan perbuatan kita, perlu adanya latihan. Melalui kehidupan sehari-harilah kita bisa melatih hidup kita. Tolak semua kompromi yang tidak berkenan di hadapan Tuhan dalam pekerjaan/bisnis kita. Jangan berlaku curang dalam studi, terutama pada saat ujian tiba. Berlaku jujur dalam hal keuangan, tidak menggunakan uang jika bukan wewenang/hak kita. Mengampuni orang-orang yang telah menyakiti hidup kita. Mengasihi isteri dan tunduk kepada suami bagi yang sudah berkeluarga. Setia dalam tugas dan pekerjaan yang kita jalankan walaupun itu mungkin hal yang kecil bagi kita. Hal-hal tersebut adalah sebagian dari latihan yang akan membawa kita menjadi teladan bagi orang banyak di sekeliling kita.
Dengan menjadi teladan, maka kita menjadikan diri kita orang yang dapat dipercaya. Tuhan menyingkapkan rahasiaNya kepada orang-orang yang dapat dipercaya (Dan. 2:47). Semakin baik kita melatih kehidupan rohani kita, semakin besar kapasitas yang Tuhan percayakan kepada kita, semakin banyak pula rahasia-rahasia kerajaan sorga yang disingkapkan. Karena itu, mari kita menjadikan hidup kita sebagai hamba Kristus yang mampu dipercayai TUHAN melakukan segala perintah dan kehendak-Nya. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar