Renungan hari ini:
“TIDAK MALU MENDERITA KARENA KRISTUS”
2 Timotius 1:12 (TB) "Itulah sebabnya aku menderita semuanya ini, tetapi aku tidak malu; karena aku tahu kepada siapa aku percaya dan aku yakin bahwa Dia berkuasa memeliharakan apa yang telah dipercayakan-Nya kepadaku hingga pada hari Tuhan"
2 Timothy 1:12 (NET) "Because of this, in fact, I suffer as I do. But I am not ashamed, because I know the one in whom my faith is set and I am convinced that he is able to protect what has been entrusted to me until that day"
Ayat nas di atas menunjukkan komitmen rasul Paulus dalam mengikut Kristus; apa pun yang terjadi dan resiko apa pun yang harus ditanggung, Paulus tidak pernah berubah sikap, karena ia tahu kepada siapa ia percaya. Seperti Pauluskah komitmen kita selama ini? Belum menghadapi aniaya dan penderitaan seperti yang dialami Paulus kita sudah enggan mengikut Tuhan. Menyediakan sedikit waktu untuk bersaat teduh dan membaca Alkitab kita tidak disiplin dan malas melakukannya, sedangkan untuk menonton TV atau nongkrong, kita betah berlama-lama; ketika tertegur oleh firman yang keras kita langsung tersinggung dan ngambek; dihimbau untuk terlibat dalam pelayanan, kita sudah menyiapkan 1001 alasan sebagai jurus menghindar.
Adalah omong kosong jika kita berkata Kristus yang utama jika tidak disertai tindakan nyata yang menunjukkan kita mengutamakan-Nya dalam segala hal. Kita masih enggan melepaskan dunia dengan segala kenyamanannya. Tuhan tidak ingin ada ‘ilah’ lain di hadapan-Nya, sebab hal itu adalah perzinahan rohani. Firman-Nya menegaskan: “…persahabatan dengan dunia adalah permusuhan dengan Allah. Jadi barangsiapa hendak menjadi sahabat dunia ini, ia menjadikan dirinya musuh Allah” (Yak. 4:4).
Tidak mudah menjadi pengikut Kristus. Kita berpikir jika kita mengikut Dia perjalanan hidup kita akan enak dan bisa semau kita. Tidak! Ada tanggung jawab besar berada di pundak kita yaitu pikul salib dan memiliki kehidupan yang “berbeda” dengan dunia, karena sebagai orang Kristen kita ini adalah “Kristus-Kristus kecil” di bumi yang artinya kehidupan kita harus benar-benar mencerminkan Kristus. Adalah anugerah dan sukacita tersendiri bila kita dipercaya Tuhan menjadi saksi-saksi-Nya.
Inilah yang memacu Paulus tetap setia melayani Tuhan di segala keadaan; ia tahu penderitaan yang dialaminya tidak sebanding dengan kemuliaan yang Tuhan sediakan kelak! (baca Rm. 8:18). Kepada Timotius, Paulus memberikan motivasi dan semangat untuk terus berjuang memberitakan Injil. Paulus berharap Timotius meneladaninya meskipun menghadapi penderitaan dan cemoohan. Namun semua itu tidak menghentikan pekerjaan yang dipercayakan Tuhan kepadanya. Paulus mengimani, Tuhan bukanlah pecundang atau pengecut yang lari meninggalkan orang-orang yang dipanggil-Nya. Paulus percaya Tuhan setia menjaga dan memelihara sampai akhir hayat. Paulus percaya tidak akan dipermalukan karena imannya kepada Yesus Kristus. Iman kepada Yesus Kristus sebagai kekuatan Paulus, sehingga tidak pernah berhenti memenuhi panggilan Tuhan walaupun menghadapi penderitaan. Karena itu, janganlah malu menderita karena Kristus, sebab ketika kita berani menyaksikan-Nya di depan umum, maka Ia pun akan menyaksikan kita di surga kelak. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar