Renungan hari ini:
“KEPADA ALLAH AKU PERCAYA DAN TIDAK TAKUT”
Mazmur 56:11 (TB) "Kepada Allah aku percaya, aku tidak takut. Apakah yang dapat dilakukan manusia terhadap aku?"
Psalms 56:11 (NET) "In God I trust, I am not afraid. What can mere men do to me?"
Hubungan antara percaya dan takut sangat erat. Percaya bisa disebabkan karena takut. Itu sebab dalam Kitab Suci kita mempelajari ada dua jenis ketakutan. Pertama adalah rasa takut yang bermanfaat dan harus didorong. Jenis yang pertama adalah rasa takut akan Allah. Jenis rasa takut ini bukanlah perasaan takut atau ngeri akan sesuatu. Sebaliknya, ini adalah rasa kagum hormat seseorang akan Allah; penghormatan untuk kuasa dan kemuliaan-Nya. Sekaligus juga merupakan rasa hormat bagi murka dan kemarahan-Nya. Dengan kata lain, takut akan Allah merupakan pengakuan yang sungguh-sungguh mengenai siapa Allah sebenarnya, yang datang melalui pengetahuan tentang Dia dan sifat-sifat-Nya.
Takut akan Allah membawa banyak berkat dan manfaat. Takut akan Allah merupakan awal dari hikmat dan mengarahkan kepada pengertian yang baik (Mzm 111:10). Hanya orang bodoh yang menghina hikmat dan disiplin (Ams. 1:7). Selain itu, takut akan Allah mengarahkan seseorang kepada kehidupan, ketenangan, damai sejahtera, dan kesukaan (Ams 19:23). Takut akan Allah adalah sumber kehidupan (Ams 14:27), yang bisa menyediakan perlindungan dan tempat yang aman bagi kita (Ams. 14:26).
Kedua adalah rasa takut yang merugikan dan harus diatasi. Rasa takut yang kedua ini disebabkan manusia yang berdosa di hadapan Allah. Karena keberdosaannya, manusia semakin lari menjauh dari Allah. Ketakutan seperti ini harus diatasi dan ditolong agar manusia tersebut menyadari dirinya berdosa dan mau bertobat meninggalkan dosa dan memohon keampunan dosa di hadapan Allah.
Daud termasuk salah seorang tokoh Alkitab yang kenyang dengan berbagai penderitaan karena musuh. Saat belum menjadi raja, ia dikejar-kejar oleh raja Saul yang ingin membunuhnya. Saat telah menjadi raja, kekisruhan menimpa keluarganya, dan ia hendak dibunuh oleh putra kandungnya sendiri. Mazmur ini digubah untuk mengingat pertolongan Tuhan saat Daud sedang dikejar Saul dan hendak ditangkap raja Akhis dari Gat (1 Sam. 21).
Daud pasti sangat ketakutan. Dikepung musuh, tanpa daya. Hal itu tampak pada seruannya (2-3, 6-7). Namun justru di saat ia tidak berdaya, Daud berseru kepada Tuhan dan mengangkat hatinya kepada-Nya. Maka muncullah seruan iman yang sampai diulang, “…kepada Allah aku percaya, aku tidak takut…” (5, 11-12). Seruan iman ini mengubah perasaan Daud dari ketakutan menjadi berpengharapan. Daud tahu, Tuhan peduli kepadanya (9). Oleh karena itu, Daud tahu bahwa musuh tidak dapat menyakitinya (10). Oleh karena keyakinan yang kuat tersebut, Daud berani bernazar dan memastikan diri akan membayar nazar tersebut (13-14). Kita tidak tahu apa isi nazar Daud, tetapi kita bisa meyakini bahwa apa pun isi nazar itu, Daud pasti menepatinya.
Pertanyaannya sekarang adalah apa yang harus kita lakukan agar kita percaya kepada TUHAN?
Pertama mari mengenal TUHAN dengan baik dan benar. Kita baru dapat percaya seseorang jika kita mengenalnya. Begitu juga dengan Tuhan. Kita akan sangat kesulitan untuk memercayai Tuhan jika kita tidak mengenal-Nya. Cara mengenal Tuhan adalah dengan membaca dan merenungkan Firman Tuhan. Karena, Yohanes 1:1 mengatakan bahwa Firman Tuhan adalah Tuhan sendiri. Kita dapat mengenal pribadi, kehendak, dan janji Tuhan melalui Firman-Nya.
Kedua adalah melakukan tindakan berdasarkan apa yang kita percaya. Setelah kita membaca dan merenungkan kebenaran, saya percaya iman kita pasti akan bangkit. Karena, Roma 10:17 mengatakan bahwa iman timbul dari pendengaran akan Firman Kristus. Jadi, bertindaklah berdasarkan apa yang kita percayai dari kebenaran Firman Tuhan. Misalnya kita takut untuk memberi persembahan atau persepuluhan. Setelah kita membaca dan merenungkan bahwa Tuhan memberkati pemberian kita berlipat ganda dan Dia memelihara hidup kita, mulailah bertindak berdasarkan hal tersebut. Karena itu, lakukanlah segala sesuatu yang membangkitkan rasa percaya kita kepada TUHAN maka ketakutan itu pun agar segera hilang. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar