Kotbah Minggu 1 Setelah Trinitatis
Minggu, 06 Juni 2021
"JANGAN MENGHUJAT ROH KUDUS"
Kotbah: Markus 3:20-35 Bacaan: Kejadian 3:1-7
Minggu ini kita memasuki Minggu 1 Setelah Trinitatis. Tema yang akan kita renungkan adalah “Jangan Mengujat Roh Kudus”. Dosa menghujat Roh Kudus disebut sebagai dosa yang tidak terampuni. Ketiga Injil Sinoptik mencatat bahwa Tuhan Yesus mengatakan bahwa dosa menghujat Roh Kudus tidak mendapat ampun selama-lamanya (Mat. 12:31-32, Mrk. 3:28-30 dan Luk. 12:10). Penghujatan terhadap Roh Kudus sama dengan penghujatan terhadap Allah, dusta terhadap Roh Kudus sama dengan dusta terhadap Allah. Akibatnya, orang yang menghujat atau mendustai Roh Kudus tidak akan diampuni, sebagaimana diajarkan Yesus di dalam Lukas 12:10. Hal ini diberi contoh di dalam Kisah Para Rasul 5:1-11, yaitu kisah tentang suami dan istri, yaitu Ananias dan Safira dihukum mati karena mendustai Roh Kudus. Dosa menghujat Roh Kudus adalah jika orang tersebut tidak menerima Kristus sampai ia meninggal.
Kata menghujat dalam Bahasa aslinya, Bahasa Yunani yaitu blasphemeo (Βλασφημέω) yang memiliki pengertian sebagai berikut:
1. To vilify (menjelekkan, memfitnah, mencemarkan dan memburuk-burukkan), blaspheme (mengutuk), defame(memfitnah dan mencemarkan), rail on, revile (mencaci dan mencerca), dan speak evil (berbicara jahat).
2. Blaspheme (mengutuk), speak evil of (berbicara jahat), rail on, blasphemer (penghujat), speak blasphemy(berbicara penghujatan), blasphemously (yang menghina Tuhan), misc (bermacam-macam).
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah yang dimaksud dengan menghujat Roh Kudus? Ada beberapa pengertian menghujat Roh Kudus, yakni:
Pertama, jika kita mengatakan kebaikan Allah yang dinyatakan Roh Kudus adalah kejahatan iblis. Satu-satunya cara agar manusia dapat sampai kepada Allah ialah melalui pekerjaan Roh Kudus. Yesus melakukan mujizat-Nya melalui kuasa Roh Kudus. Jika seorang mengatakan bahwa kebaikan Allah yang dinyatakan melalui pekerjaan Roh Kudus itu kejahatan iblis, maka orang itu tidak dapat sampai kepada Allah (bertobat dan menerima pengampunan Allah) sebab ia memutuskan dirinya dari satu-satunya jalan kepada Allah.
Kedua, jika kita tidak menghormati Roh Kudus. Hujat ialah kata jahat dan tanpa hormat terhadap Allah. Orang yang menghujat bila dengan sikap permusuhan menghina Allah dengan kata kata, menolak kuasa dan keagungan-Nya. Dalam konteks historisnya, hujat terhadap Roh Kudus searti dengan secara sadar dan sengaja menolak kuasa dan rahmat Ilahi yang disalurkan dalam kata-kata dan karya Yesus. Pada waktu Yesus hidup manusia tidak mungkin tahu secara pasti bahwa Yesus memiliki Roh Allah. Dilihat dari sudut ini, kalimat menghujat Roh Kudus dapat diartikan: Menghujat Allah atau Yesus sambil melawan Roh Kudus. Maka, menghujat Yesus sambil melawan Roh Kudus ialah menolak Yesus dimuka Pengadilan, sambil melawan bisikan Roh Kudus.
Ketiga, jika kita menganggap pekerjaan Anak Manusia sebagai pekerjaan kuasa jahat. Ada suatu pernyataan yang menunjukkan hubungan antara Anak manusia dan Roh Kudus. Dalam penyataan itu disebutkan bahwa ada perbedaan antara ucapan yang menentang Anak Manusia yang dapat diampuni dan sikap menentang Roh Kudus yang tidak dapat diampuni. Secara sepintas, tampaknya Yesus membedakan pekerjaan-Nya sendiri dengan pekerjaan Roh Kudus; tetapi sebenarnya, Ia memperlihatkan bahwa pekerjaan-Nya sendiri sebagai Anak Manusia ada dalam kuasa Roh Kudus. Siapa saja yang menganggap pekerjaan Anak Manusia sebagai pekerjaan kuasa kuasa jahat, Menghujat Roh.
Keempat, jika kita mengatakan bahwa Yesus melakukan pekerjaan-Nya dengan pertolongan kekuatan Beelzebul. Apabila Yesus melakukan pekerjaan-Nya dengan pertolongan kekuatan Roh Allah, maka pemuka-pemuka Yahudi berkata bahwa Ia melakukannya dengan pertolongan Beelzebul, kepala roh-roh jahat, itulah menghujat Roh Kudus. Roh Kudus membuat bahwa orang orang mengaku kepercayaan mereka dan bersaksi tentang kepercayaan mereka akan keselamatan dari pada Allah, yaitu pengampunan dosa; siapa yang melawan pekerjaan Roh Kudus itu, dia menolak menerima pengampunan itu, dan itulah yang tidak dapat diampuni.
RENUNGAN
Dari penjelasan di atas, maka dalam Minggu 1 Trinitatis ini kita hendak merenungkan beberapa hal, yaitu:
Pertama, orang yang menghujat Roh Kudus tidak mendapatkan ampun selama-lamanya. Tidak diampuni bukan karena Allah tidak mau memaafkan orang berdosa, tetapi orang yang telah berdosa itu berkomitmen untuk tidak mau diampuni, Keinginan untuk diampuni tidak ada lagi, sehingga orang tersebut telah memutuskan komunikasi dengan surga yang menyebabkan tidak ada lagi panggilan dan peringatan untuk bertobat dari Roh Kudus.
Kedua, penghujatan Roh Kudus itu terjadi karena kita menuduh Yesus bekerjasama dengan Iblis (Beelzebul). Apa yang dimaksud menghujat Roh Kudus menjadi jelas dari dalam ucapan orang Farisi bahwa Yesus bekerja sama dengan Iblis. Jikalau orang itu sadar bahwa dalam pristiwa-pristiwa tertentu adanya Pekerjaan Roh Kudus, dan namun demikian, demi mempertahankan kemauan dirinya sendiri, orang tersebut berani mengatakan bahwa pekerjaan Roh Kudus itu adalah pekerjaan iblis, maka dia menghujat Roh Kudus. Mereka tetap mempertahankan bahwa pekerjaan Roh Kudus dalam perbuatan Yesus adalah pekerjaan Iblis, maka mereka itu menghujat Roh Kudus.
Ketiga, orang yang bersikap melawan pertobatan dan memperkeras diri, maka itu adalah dosa yang tidak bisa diampuni. Salah satu ucapan Yesus yang paling keras adalah dalam markus 3:29. Dengan kata kata itu, Yesus memaksudkan orang yang bertegar pada sikap yang melawan pertobatan dan memperkeras diri pada sikap itu sedemikian rupa, kepadanya Allah tidak dapat mengampuni.
Keempat, dosa yang tak terampuni adalah jika kita menutup diri pada aliran kasih Allah yang menyelamatkan. Jika pendosa menutup diri pada aliran kasih Allah yang menyelamatkan, ia tentu saja tak dapat diampuni. Ini bukan karena Allah tidak mau mengampuninya, melainkan karena dengan kekerasan hati, seorang menolak itu, ia tidak mau diampuni. Karena itu, hendaklah hidup kita penuh dengan Roh Kudus yaitu hidup yang dikuasai dan dipimpin oleh Roh Kudus. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar