Renungan hari ini:
“CARILAH PERKARA YANG DI ATAS”
Kolose 3:1 (TB) "Karena itu, kalau kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, carilah perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah"
Colossians 3:1 (NET) "Therefore, if you have been raised with Christ, keep seeking the things above, where Christ is, seated at the right hand of God"
Apa yang sering kit acari dalam hidup ini? Tentu banyak orang menjawab pasti uang, kuasa, dan jabatan. Mereka pikir dengan memiliki ketiga hal itu, mereka akan mencapai suatu kepuasan dan semua masalah mereka akan terselesaikan. Karena salah pengertian inilah, maka banyak orang telah membuat uang, kuasa dan jabatan ini menjadi fokus utama dalam hidup. Mereka akan mencoba segala cara dalam kapasitas mereka, benar ataupun salah, untuk mencapainya. Pada akhirnya barulah mereka sadar bahwa hal itu seperti mengejar angin. Kepuasaan tidak didapat, malah mereka hidup dalam kekelaman.
Nas hari ini mengajarkan pada kita untuk “mencari perkara yang di atas”. Pada waktu kita mencari perkara-perkara yang di atas, kita akan mengerti bahwa segala kuasa, otoritas dan kekuatan sudah diberikan kepada Yesus. Dia hendak membagikan kebesaran ini kepada kita, tubuh-Nya, supaya kita dapat memuridkan dan memengaruhi dunia sesuai dengan keinginan-Nya.
Apa yang dimaksud dengan mencari? Kata “mencari” (zēteō) juga bukan sekadar aktivitas mencari sesuatu yang hilang. Ini tentang apa yang terpenting dan terus dikejar. Lebih ke arah sikap hati daripada aktivitas mencari. Walaupun bukan terjemahan hurfiah, tetapi terjemahan lain dalam hal ini sangat tepat: “meletakkan hati pada”.
Apa yang dimaksud dengan perkara-perkara di atas? Paulus memberikan keterangan untuk “perkara-perkara yang di atas.” Penjelasan ini diperlukan supaya jemaat tidak salah paham. Apa yang diupayakan oleh orang-orang sesat di 2:16-23 terkesan sangat spiritual. Beberapa mungkin menganggap itulah perkara-perkara yang di atas. Karena itu penjelasan sangat diperlukan.
Keterangan “di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah” menunjukkan bahwa Paulus tidak hanya memikirkan surga. Dia memikirkan kekuasaan Kristus yang duduk di sebelah kanan Allah. Ini merujuk pada kemenangan Kristus atas segala kuasa dan kekuatan (2:10, 15). Tidak ada yang bisa dan boleh memperbudak kita lagi, baik itu dosa, tradisi manusia, kebiasaan buruk atau ketakutan.
Mengapa kita harus mencari perkara yang di atas? Apa yang kita lakukan ditentukan oleh siapa kita. Status menentukan perilaku. Kita meletakkan pikiran dan hati kita pada perkara-perkara yang di atas karena kita tahu siapa kita di dalam Kristus: kita mati dan dibangkitkan bersama Kristus.
Pada waktu kita dapat mengarahkan hati dan pikiran pada perkara yang di atas, maka kita akan dapat menata ulang semua aspek kehidupankita untuk menjadi selaras dengan rencana dan keinginan-Nya. Kita akan mengerti bahwa kita telah dibayar dengan harga yang sangat mahal yaitu darah Anak Domba Allah, dan hidup yang saat ini kita miliki bukanlah milikkita lagi. Bila ada pencobaan yang datang dan berusaha menghancurkan hidupkita, maka secara konstan kita akan selalu ingat untuk menyalibkan kedagingankita.
Pada dunia yang serba sibuk ini, kita secara konstan harus memiliki saat teduh di dalam Tuhan. Dengan minimal membaca satu pasal setiap hari, maka hal itu akan membantu memelihari imankita di dalam Dia. Bila kita memiliki kesukaran untuk mengerti apa yang Alkitab katakan, cobalah untuk mendengarkan Audio Bible. Inilah waktunya kita meminta Tuhan untuk menyalakan kembali api kita. Bisa jadi kondisi kita semuanya baik, tetapi kita sudah kehilangan fokus dan kasih mula-mula bagi Dia. Karena itu, minta TUHAN untuk menjamah kita, supaya dalam kondisi apapun, kita akan dapat memuliakan nama-Nya. (rsnh)
Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar