Renungan hari ini:
“WAKTU BERKENAN”
2 Korintus 6:2a (TB) Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyelamatkan, Aku akan menolong engkau"
2 Corinthians 6:2a (NET) For he says, “I heard you at the acceptable time, and in the day of salvation I helped you”
Kata “Perkenanan” berasal dari kata Favor = Favorite artinya yang disukai, disenangi. Kalau Tuhan sudah berkenan pada kita maka hidup kita akan mengalami dampak yang bisa dirasakan orang lain sehingga orang juga bisa mengenal Dia. Dalam Perjanjian Lama kata perkenanan dari kata “kesep” artinya dari yang tidak layak dilayakan. Contohnya Mefiboset cucu Saul anak Yonatan, dia mendapat perkenanan bisa makan sehidangan dengan Daud.
Perkenanan menunjukkan "waktu" atau "musim" dan saatnya tiba, perkenanan atau berkenan berasal dari kata kenan yang dalam bahasa Indonesia mempunyai arti merasa setuju, merasa suka, mengizinkan, dengan segala senang hati. Dalam hidup ini ada dua waktu yang dialami oleh semua manusia yaitu KRONOS (waktu yang berjalan seperti biasa) dan KAIROS waktu Tuhan atau waktu perkenanan Tuhan. Bahwa Tuhan setuju, Tuhan suka, Tuhan izinkan dengan senang hati buat hidup kita. Ketika waktu perkenanan itu datang dalam hidup kita, Tuhan akan membuat kita mengalami damai sejahtera, bukan karena kita pandai dan berjasa, tapi Tuhan yang berkenan. Waktu perkenanan itu akan membuat Tuhan mendengarkan apa yang menjadi seruan dan permohonan kita, akan menyelamatkan dan akan menolong kita dari segala permasalahan hidup ini.
Dalam Perjanjian Baru kata perkenanan dari kata “kharis” artinya orang yang tidak mampu tapi dimampukan, asal kita taat Tuhan pasti memberi kemampuan. Ketika kita diperkenan Tuhan maka kualitas hidup kita pasti akan berdampak.
Contoh orang yang menerima perkenanan Tuhan, seperti:
Pertama, Yesus. Yesus sendiri semakin mendapat kasih dari Allah dan manusia Dan Yesus makin bertambah besar dan bertambah hikmat-Nya dan besar-Nya, dan makin dikasihi oleh Allah dan manusia (Luk. 2:52).
Kedua, Abraham. Abraham diperkenan Tuhan dan mendapat tuntunan-Nya. Bukankah sesungguhnya Abraham akan menjadi bangsa yang besar serta berkuasa, dan oleh dia segala bangsa di atas bumi akan mendapat berkat? Sebab Aku telah memilih dia, supaya diperintahkannya kepada anak-anaknya dan kepada keturunannya supaya tetap hidup menurut jalan yang ditunjukkan TUHAN, dengan melakukan kebenaran dan keadilan, dan supaya TUHAN memenuhi kepada Abraham apa yang dijanjikan-Nya kepadanya” (Kej. 18:18-19).
Ketiga, Yosafat. Yosafat menjadi berkat buat Yoram dan raja Edom. Berkatalah Yosafat: “Memang padanya ada firman TUHAN.” Sesudah itu pergilah raja Israel dan Yosafat dan raja Edom kepada Elisa. Tetapi berkatalah Elisa kepada raja Israel: “Apakah urusanku dengan engkau? Pergilah kepada para nabi ayahmu dan kepada para nabi ibumu.” Jawab raja Israel kepadanya: “Jangan begitu, sebab TUHAN memanggil ketiga raja ini untuk menyerahkan mereka ke dalam tangan orang Moab!” Berkatalah Elisa: “Demi TUHAN semesta alam yang hidup, yang di hadapan-Nya aku menjadi pelayan: jika tidak karena Yosafat, raja Yehuda, maka sesungguhnya aku ini tidak akan memandang dan melihat kepadamu (2 Raj. 3:12-14).
Pertanyaan kita adalah apakah dampak perkenanan Tuhan itu? Tentu jawabannya adalah kita menjadi berkat bagi orang lain (Kej. 39:2-5). Hidup dan tindakan kita haruslah membawa suka cita bagi setiap orang yang berjumpa dengan kita. Pikiran kita menjadi inspirasi bagi orang yang mendengar pemikiran dan gagasan kita. Karena itu, jadilah orang yang berkenan di hadapan TUHAN agar hidup kita menjadi berkat bagi dirikita, keluarga, Gereja dan Masyarakat. (rsnh(
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar