Renungan hari ini:
“MAHKOTA KEBENARAN”
2 Timotius 4:8 (TB) "Sekarang telah tersedia bagiku mahkota kebenaran yang akan dikaruniakan kepadaku oleh Tuhan, Hakim yang adil, pada hari-Nya; tetapi bukan hanya kepadaku, melainkan juga kepada semua orang yang merindukan kedatangan-Nya"
2 Timothy 4:8 (NET) "Finally the crown of righteousness is reserved for me. The Lord, the righteous Judge, will award it to me in that day – and not to me only, but also to all who have set their affection on his appearing”
Mahkota kebenaran adalah upah kekal yang disediakan bagi umat Tuhan yang tetap hidup di dalam jalan kebenaran. Dalam ilham Roh Kudus, rasul Paulus melihat dengan mata iman bahwa telah tersedia baginya sebuah mahkota, yaitu MAHKOTA KEBENARAN! Paulus menulis surat kepada Timotius dari balik penjara Roma. Meskipun tidak ditulis dengan jelas apa yang dialami Paulus di sana, namun tersirat bahwa Paulus mulai menerima aniaya dan siksaan karena nama Kristus! Secara hukum, Paulus adalah warga negara Roma karena kelahirannya dan seorang warga negara Roma tidak boleh disesah tanpa diadili (Kis. 22:25-28). Namun demikian, sejarah mencatat bahwa akhirnya Paulus mendapat hukuman mati dari pemerintah Roma. Paulus tidak gentar sedikitpun, bahkan justru di saat-saat yang terakhir Paulus menulis surat ini untuk menguatkan Timotius, juga seluruh orang beriman, supaya tetap bertanding dengan baik sampai akhir, tetap memelihara iman dengan baik, dan tetap merindukan kedatangan Tuhan!
Mahkota kebenaran tersedia bagi yang tetap berada dalam jalan kebenaran. Ada banyak jalan yang dapat kita pilih dalam sepanjang kehidupan kita di dunia ini. Memilih jalan kebenaran adalah komitmen yang harus dibuat hari demi hari bahkan langkah demi langkah. Memang tidak selalu mudah namun Tuhan Yesus berjanji untuk selalu menyertai kita!
Kehidupan Yusuf adalah contoh yang tepat untuk hal ini. Sekalipun menjadi anak yang paling kecil, namun Yusuf tetap memilih jalan yang benar. Sekalipun minoritas namun Yusuf tetap mengambil pilihan yang terbaik dan membawanya terbang lebih tinggi dalam rencana ilahi Allah!
Kitab Suci mencatat bahwa saat itu usia Yusuf barulah 17 tahun, bahkan Yusuf masih muda. Menjadi yang paling muda dalam lingkungan keluarganya bukan berarti harus ikut arus orang banyak! Yusuf memilih untuk tetap hidup benar bahkan Yusuf memberanikan diri untuk membela kebenaran dengan cara menyampaikan kabar kejahatan saudara-saudaranya kepada ayahnya sebagai kepala keluarga dan pemegang otoritas dalam keluarga. Berjalan dalam kebenaran akan mendatangkan risiko dibenci oleh mereka yang tidak mau ikut dalam jalan kebenaran! Jangan takut untuk hidup benar dan membela kebenaran sekalipun usia kita masih relatif muda dibanding dengan orang sekeliling kita.
Elihu juga adalah orang yang paling muda dalam lingkungannya, namun Elihu mengetahui prinsip ilahi yang penting bahwa keberadaannya tidak semata-mata ditentukan oleh jumlah usianya tetapi ditentukan oleh seberapa banyak dia mengizinkan Roh Allah dan nafas yang Maha Kuasa mengalir melalui dirinya!
Memiliki usia yang masih muda tidak boleh dijadikan alasan untuk berkompromi dengan jalan kebenaran! Roh Kudus rindu untuk menuntun umat Tuhan selalu berada dalam jalan kebenaran tidak peduli berapapun jumlah usianya. Jangan takut untuk dibenci orang banyak karena Tuhan akan menjadi Pembela dan Pelindung kita!
Timotius ditempatkan oleh Paulus untuk melayani dan menggembalakan jemaat di Efesus (1Tim.1:3). Sekalipun saat itu usia Timotius kira-kira 30 tahun, namun dibanding dengan jemaat yang ada di Efesus, Timotius tetaplah lebih muda dan berisiko dibenci oleh mayoritas orang banyak di Efesus yang suka membiarkan dirinya disibukkan dengan hal-hal di luar jalan kebenaran (1Tim. 1:4, 4:6).
Tetap memilih jalan kebenaran akan membawa risiko dibenci banyak orang. Namun jangan gentar karena Firman Tuhan berjanji: “Sebab Engkaulah yang memberkati orang benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai” (Mzm. 5:13). Karena itu, teruslah berjuang menyatakan kebenaran agar kita memperoleh upah mahkota kebenaran dari Tuhan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar