Renungan hari ini:
JANGAN MENGANGGAP RENDAH ANAK KECIL
Matius 18:10 (TB) "Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga"
Matthew 18:10 (NET) “See that you do not disdain one of these little ones. For I tell you that their angels in heaven always see the face of my Father in heaven”
Anak kecil martabatnya sama dengan orang dewasa. Tidak ada alasan untuk menghina dan merendahkan anak kecil. Tuhan menciptakan manusia sama di hadapan-Nya, tanpa membedakan anak kecil dan dewasa. Sejatinya, orang dewasa haruslah melindungi dan menjaga anak-anak kecil.
Seorang anak kecil merasa tenang kala bermain orang tua ada di dekatnya. Sering mereka pun mempertontonkan kemampuan barunya pada orang tuanya. Ekspresi bahagia orang tua memberi semangat pada sang anak. Penjagaan orang tua membuat sang anak pun merasa aman.
Bagi Yesus anak-anak merupakan pribadi yang istimewa juga. Mereka yang menerima anak-anak sama dengan menerima Dia dan yang mengutus-Nya. Ia mengingatkan untuk tidak menganggap rendah seorang anak. Ia dengan tegas mengingatkan, “Ingatlah, jangan menganggap rendah seorang dari anak-anak kecil ini. Karena Aku berkata kepadamu: Ada malaikat mereka di sorga yang selalu memandang wajah Bapa-Ku yang di sorga” (Mat. 18:10). Malaikat menjaga anak-anak.
Mungkin ketika remaja dan orang muda banyak orang tidak senang dijaga dan diawasi. Orang tua pun sering tidak suka diawasi. Namun kalau kita mau melihat lebih dalam mereka menjaga karena mereka tidak menginginkan kita mengalami celaka. Tuhan pun menjaga kita karena tidak ingin celaka.
Berdasarkan data Komisi Nasional Perlindungan Anak, pada tahun 2013 telah erjadi 1.620 kasus kekerasan terhadap anak, yang terdiri atas kekerasan fisik (30%), kekerasan emosional (19%), dan yang tertinggi adalah kekerasan seksual (51%). Statistik yang memprihatinkan. Anak-anak yang semestinya dirawat dan ditumbuhkembangkan jadi pribadi unggul, malah jadi korban kekerasan. Berdasarkan data itu, anak-anak telah banyak yang diremehkan dan diperlakukan tidak baik.
Yesus mengecam keras orang yang memperlakukan anak kecil secara jahat. “Tetapi barangsiapa menyesatkan salah satu dari anak-anak kecil ini yang percaya kepada-Ku, lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya lalu ia ditenggelamkan ke dalam laut”. Kata “menyesatkan”, skandalizo, berarti menjerat, membuat tersandung, menyebabkan orang meninggalkan jalan yang benar. Yesus serius memperhatikan iman anak kecil sehingga Dia serius menghukum orang yang menyesatkan anak kecil. Yesus sangat menghargai anak kecil dan menentang orang yang merendahkan mereka.
Peringatan Yesus itu dalam konteks iman, namun dapat diterapkan secara lebih luas. Banyak orangtua kurang menghargai anak dengan membanding-bandingkan anak dengan anak lain, berfokus pada kesalahan anak, tidak memberi anak kesempatan berbicara atau mengemukakan pendapat, dan sebagainya. Perlakuan semacam ini dapat berdampak buruk, tak kalah dari kekerasan secara fisik. Karena itu, biarlah kasih Yesus di dalam hati kita, mengajar kita untuk mengasihi anak-anak seperti Yesus mengasihi mereka. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar