Senin, 28 September 2020

Renungan hari ini: ALLAH BERHENTI BERBANTAH DAN MURKA (Yesaya 57:16)

 Renungan hari ini:

 

ALLAH BERHENTI BERBANTAH DAN MURKA




 

Yesaya 57:16 (TB) "Sebab bukan untuk selama-lamanya Aku hendak berbantah, dan bukan untuk seterusnya Aku hendak murka, supaya semangat mereka jangan lemah lesu di hadapan-Ku, padahal Akulah yang membuat nafas kehidupan"

 

Isaiah 57:16 (NET) "For I will not be hostile forever or perpetually angry, for then man s spirit would grow faint before me, the life-giving breath I created

 

Berbantah dan murkan akan melemahkan jiwa dan menurunkan semangat. Allah melihat akibat negatif dari yang selalu berbantah dan murka. Itu sebabnya Allah dalam nas hari ini menyatakan bahwa ALLAH berhenti berbantah dan murka kepada umat-Nya Israel. Di sini, Nabi Yesaya menubuatkan Firman Tuhan, bahwa Allah tidak hendak berbantah untuk selama-lamanya. Dan tidak untuk seterusnya Tuhan akan murka. Mengapa? Supaya semangat mereka jangan lemah dan jangan lesu di hadapan-Nya. Supaya mereka tidak patah semangat. Agar mereka tidak patah arang dan tidak putus asa. Dan supaya mereka tetap bersemangat, tidak letih dan tidak lesu. Karena Dia yang membuat nafas kehidupan kita, akan menyertai, menolong dan memberkati mereka pada waktu-Nya.

 

Berbantah dan murkan merupakan sikap yang kurang baik di mata TUHAN. Berbantah itu tidak akan menyelesaikan masalah, malahan akan menambah masalah-masalah baru. Energi kita habis untuk hal-hal yang negatif padahal masih banyak hal-hal yang positif yang harus kita kerjakan dan selesaikan. Berbantah akhirnya adalah kepahitan dan kekecewaan. Orang yang merasa menang akan menyakiti orang yang kalah, sebaliknya orang yang kalah akan berusaha menjatuhkan orang yang menang. Itulah lingkaran setan yang tidak akan putus-putus dari orang yang suka berbantah-bantah.

 

Berbantah-bantahan akan mencari kesalahan orang lain dan mencari kebenaran diri sendiri. Sepanjang hari pikirannya melihat selumbar di mata orang, padahal sebalok yang ada di matanya tidak dilihatnya. Kesalahan orang lain menjadi fokus utama hidupnya dan melupakan segala kebaikan orang. Hidup berbantah menghabiskan energi positif dalam dirikita. Tidak ada faedahnya hanya akan membuat dirikita lesu dan bernafas sesak.

 

Allah berhenti berbantah dan murka kepada kita agar TUHAN memberi kekuatan ekstra sehingga kita tidak kecewa, putus asa, dan tinggalkan TUHAN; tetapi tetap setia berkobar-kobar dalam ibadah pelayanan kepada TUHAN sampai garis akhir, tetap percaya dan berharap TUHAN; tidak mundur sedikit pun. Kalau ada masalah yang menyusahkan, mari dengarkan firman, hargai kurban Kristus--lepas dari dosa--, kemudian menyembah TUHAN. Kita menjadi takhta TUHAN. Hanya itu rumusnya.

 

Artinya, sebagai umat percaya marilah kita meneladani sikap ALLAH ini, kita menghentikan karakter dan sikap berbantah-bantah, sikap yang merasa diri paling benar dan hebat di dunia ini. Kita merasa paling super daripada orang lain. Hidup berbantah seperti ini pertama merugikan dirikita sendiri dan orang lain. Karena itu, berhentilah berbantah-bantah agar kita memeroleh kekuatan baru untuk melakukan kehendak TUHAN. (rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...