Renungan hari ini:
ISHAK MEMBERKATI YAKUB
Kejadian 28:1 (TB) Kemudian Ishak memanggil Yakub, lalu memberkati dia serta memesankan kepadanya, katanya: "Janganlah mengambil isteri dari perempuan Kanaan"
Genesis 28:1 (NET) So Isaac called for Jacob and blessed him. Then he commanded him, “You must not marry a Canaanite woman!”
Ishak memberkati Yakub setelah Yakub menipu ayahnya atas bantuan Ribka ibunya demi memperoleh berkat kesulungan yang seharusnya menjadi milik Esau kakaknya. Ribka ibunya sebagai “orang dalam” mendengar hal tersebut. Namun bagi Ribka, Esau tidak layak mendapatkan berkat hak kesulungan meskipun Esau memiliki hak kesulungan. Baginya berkat tersebut bisa dipindahtangankan. Maka Ribka memainkan sebuah peran demi mengantarkan Yakub anaknya memperoleh berkat hak kesulungan tersebut. Dan apa yang diperbuatnya? Dia menipu suaminya Ishak. Ribka meminta agar Yakub pergi mengambil kambing yang dipelihara dan bukan berburu seperti yang diminta Ishak. Kemudian Ribkalah yang akan mengolah kambing tersebut sesuai kesukaan suaminya Ishak. Namun ada kekhawatiran dari Yakub karena Esau memiliki badan yang berbulu sedangkan dirinya memiliki badan yang licin. Dia takut jika ayahnya Ishak akan meraba dan sadar telah ditipu. Namun Ribka meyakinkan Yakub dan memerintahkan agar segera mengambil kambing dan membawa kepadanya untuk diolah sementara Esau kakaknya masih pergi berburu. Singkat cerita, tipuan itu berhasil. Yakub diberkati oleh Ishak sebagai anak sulung. Ribka memakaikan pakaian Esau dan melilitkan bulu kambing ditangan dan leher Yakub agar Ishak tidak mencurigainya. Yakub berhasil diberkati sebagai anak sulung dan Esau dikutuk namun lewat perjuangan maka kutuk itu akan lepas.
Walaupun kesannya berkat kepada Yakub itu diberikan dengan melibatkan “tipu muslihat” dari Ribka, istri Ishak, namun sebenarnya bukan berarti Allah juga tertipu dalam hal ini. Kita bertanya, mengapa Allah mengizinkan/ membenarkan tipu muslihat ini. Namun sebenarnya, Kitab Suci sendiri menyebutkan, bahwa Allah sendiri memang menghendaki bahwa Yakub yang lebih muda yang akan memimpin Esau yang lebih tua, seperti perkataan Allah kepada Ribka pada saat mengandung keduanya. “Firman TUHAN kepadanya [Ribka]: “Dua bangsa ada dalam kandunganmu, dan dua suku bangsa akan berpencar dari dalam rahimmu; suku bangsa yang satu akan lebih kuat dari yang lain, dan anak yang tua akan menjadi hamba kepada anak yang muda.” (Kej. 25:23)
Yakub sebagai anak kedua yang menerima hak kesulungan dan bukan Esau. Karena meski Esau adalah anak sulung dan ia lahir dari anak perjanjian yaitu Ishak, tetapi Esau tidak mengejar hak kesulungannya (Mal. 1:1-9). Bahkan di ayat lain, Tuhan sampai berkata bahwa Ia membenci Esau karena menganggap remeh hak kesulungannya. Sedangkan Yakub memilih untuk mengejar hak kesulungan itu. Lalu Yakub pun memberkati Efraim, anak ke dua Yusuf, dan bukan Manasye, sebagai anak sulung. Kita bisa belajar bahwa Tuhan memberikan berkat-Nya kepada orang yang mengejar berkat itu. Walaupun kita sudah berasal dari anak perjanjian, tetapi kalau tidak mengejar, maka kita tidak akan mendapatkan berkat Tuhan. Berkat tidak hanya berbicara tentang materi atau jasmani saja, tetapi juga berkat rohani.
Allah yang maha tahu sudah mengetahui, bahkan sebelum Esau dilahirkan, bahwa kelak Esau dengan kehendak bebasnya akan menjual hak kesulungannya kepada Yakub, untuk memperoleh semangkuk masakan kacang merah dan roti (lih. Kej. 25:29-34). [Ini sesungguhnya kelemahan Esau, bagaimana ia mau menukarkan hak kesulungan yang berharga itu demi kesenangan sesaat, yaitu semangkuk kacang merah]. Esau tidak menghargai hak kesulungannya, yaitu jika dihukum Taurat yang muncul kemudian hari adalah dua bagian dari harta milik ayahnya (Ul. 21:17) dan berkat khusus dari sang ayah. Oleh karena itu Allah mengizinkan hal ‘tipu muslihat’ Ribka terjadi. Dengan cara demikianlah Ishak memberkati Yakub, walaupun sebenarnya Esau adalah anak kesayangan Ishak (lih. Kej. 25:28).
Apakah berkat yang didapatkan Yakub? Alkitab mencatat berkat itu adalah:
Ketika Ishak mencium bau pakaian Yakub, diberkatinyalah dia, katanya: "Sesungguhnya bau anakku adalah sebagai bau padang yang diberkati TUHAN.
Allah akan memberikan kepadamu embun yang dari langit dan tanah-tanah gemuk di bumi dan gandum serta anggur berlimpah-limpah.
Bangsa-bangsa akan takluk kepadamu, dan suku-suku bangsa akan sujud kepadamu; jadilah tuan atas saudara-saudaramu, dan anak-anak ibumu akan sujud kepadamu. Siapa yang mengutuk engkau, terkutuklah ia, dan siapa yang memberkati engkau, diberkatilah ia."
Ketika Esau menyadari bahwa Yakub telah memperoleh berkat itu dengan sembunyi-sembunyi tanpa izin, meraung-raunglah Esau dengan sangat keras dalam kepedihan hatinya. Tidak ada orang yang merasa kecewa sampai ke lubuk hatinya seperti dia. Ia membuat kemah ayahnya berbunyi nyaring dengan kesedihannya, dan lagi, dengan suara keras menangislah Esau. Karena itu, marilah memetic pelajaran yang terbaik dari kisah ini, agar berkat Allah tidak bergeser dari kita kepada orang lain. (rsnh)
Selamat memulai karya dalam Minggu ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar