Renungan hari ini:
TINGGALLAH DI DALAM KRISTUS
1 Yohanes 2:28 (TB) "Maka sekarang, anak-anakku, tinggallah di dalam Kristus, supaya apabila Ia menyatakan diri-Nya, kita beroleh keberanian percaya dan tidak usah malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya"
1 John 2:28 (NET) "And now, little children, remain in him, so that when he appears we may have confidence and not shrink away from him in shame when he comes back”
Tinggallah di dalam Kristus berarti seluruh hidup kita bersama dengan Kristus. Dengan tinggal di dalam Kristus maka kita akan beroleh keberanian percaya dan tidak usah lagi malu terhadap Dia pada hari kedatangan-Nya. Para peneliti Alkitab berpedapat bahwa 1 Yohanes 2:28 ini adalah permulaan dari sebuah bagian yang baru. Yohanes selain sekali lagi menggunakan frasa “anak-anakku” untuk menyebut pembacanya, secara isi tulisan yang berbicara tentang waktu terakhir munculnya Anti-Kristus berpindah ke topik yang baru, yakni tentang kedatangan Kristus kedua kali. Terdapat sebuah perihal yang paling penting bagi orang percaya dalam menghadapi kedatangan Kristus kedua kali, yang juga merupakan berita paling utama dari keseluruhan surat, yakni “tinggallah di dalam Kristus”. Karena hanya di dalam Kristus saja orang baru mampu “beroleh keberanian” dan “tidak usah malu” berdiri di hadapan Kristus.
Kemuliaan kedatangan Kristus yang kedua kali adalah apa yang diharapkan dengan sungguh-sungguh secara serius oleh setiap anak-anak Allah. Berdasarkan pengajaran Yohanes, ada sebagian orang akan takut dan malu menghadapi kedatangan Tuhan yang kedua kali, yakni orang-orang yang bukan tinggal di dalam Kristus. Yohanes selain sekali lagi menekankan keselamatan yang didapatkan di dalam Kristus, di 1 Yohanes 2:29 terlebih lagi mengingatkan orang percaya dalam kehidupan harus berbuat kebenaran, karena Tuhan yang menganugerahkan kita hidup adalah benar; namun ini tidak menunjukkan bahwa punya tingkah laku yang baik bisa menggantikan pengampunan dosa oleh Kristus yang merupakan satu-satunya jalan mendapatkan keselamatan. Kemampuan berbuat kebenaran dalam kehidupan, berasal dari hidup yang benar, hidup yang benar berasal dari Allah yang benar (oleh karena itu harus “tinggallah di dalam Kristus”). Tepat seperti yang Yesus katakan: “Tidak mungkin pohon yang baik itu menghasilkan buah yang tidak baik, ataupun pohon yang tidak baik itu menghasilkan buah yang baik … Jadi dari buahnyalah kamu akan mengenal mereka” (Mat. 7:18, 20).
Yohanes berkata: “apabila Ia menyatakan diri-Nya” (1Yoh. 2:28b), kata “menyatakan” juga pernah dipakai dalam 1 Yohanes 1:2 (“Hidup itu telah dinyatakan …”), yang dipakai untuk menggambarkan Kristus Firman yang menjelma menjadi manusia, dan di ayat ini kata “menyatakan” adalah menunjuk kedatangan Kristus yang kedua kali, karena Yohanes segera menyambung perkataannya: “… pada hari kedatangan-Nya” (1Yoh. 2:28c). Kata “datang” (parousia) walaupun hanya muncul satu kali dalam surat 1 Yohanes, namun dalam kitab Perjanjian Baru yang lain semuanya memakai kata ini untuk menubuatkan kedatangan Yesus Kristus kedua kali (Mat. 24:3; 1 Kor. 15:23; 1 Tes. 2:19; 2 Tes. 2:1; Yak. 5:7). Maka tanpa diragukan, Yohanes adalah berbicara mengenai kedatangan Kristus yang kedua kali pembacanya.
Saat Yohanes melanjutkan pembicaraan tentang kedatangan Tuhan yang kedua kali, ia menekankan 3 aspek:
Pertama, walaupun belum nyata bagaimana keadaan kelak kedatangan Tuhan yang kedua kali, namun orang Kristen mengingat kedatangan Tuhan yang kedua kali, di dalam hati akan memiliki sukacita yang sangat besar. Para peneliti Alkitab menerjemahkan 1 Yohanes 3:1 memakai kalimat yang lebih lisan seharusnya adalah: “Lihatlah! Kasih yang Bapa tumpahkan di atas kita adalah sedemikian besar! Kita bahkan disebut sebagai anak-anak Allah, kita juga memang adalah anak-anak-Nya!” Ini adalah ekspresi jeritan pujian kekaguman dan penuh syukur, tidak hanya adalah karena Yesus keselamatan yang agung sehingga kita menjadi anak-anak Allah, juga adalah karena memiliki pengharapan penantian kedatangan Tuhan yang kedua kali.
Saat Tuhan menyatakan diri, anak-anak Allah semuanya akan menjadi sama seperti Dia, dan akan melihat Dia dalam keadaan-Nya yang sebenarnya (1Yoh. 3:2b). “Keadaan-Nya yang sebenarnya” adalah menunjuk “Ia adalah bagaimana sejak mulanya”. Ini adalah pengharapan muka dengan muka berjumpa Tuhan. Jika kita benar-benar mengharapkan kemuliaan kedatangan Tuhan yang kedua kali, maka sepatutnya menyucikan diri (1 Yoh. 3:3), caranya adalah yang dituliskan sebelumnya: “darah Yesus, Anak-Nya itu, menyucikan kita dari pada segala dosa” (1 Yoh. 1:7). Hanya dengan seperti Yesus bersih tidak bercacat cela, kita baru mampu muka dengan muka bertemu Tuhan.
Kemuliaan kedatangan Kristus yang kedua kali, seharusnya merupakan pengharapan dan sukacita yang dimiliki setiap anak-anak Allah. Hari ini orang Kristen hidup dalam dunia menghadapi tidak sedikit kesulitan, mencakup manusia dunia yang tidak mengenal Allah dan tidak mengakui / setuju dengan cara kehidupan kita, bahkan melakukan aniaya terhadap kita. Kekuatan orang Kristen selain karena sudah menjadi anak-anak Allah, lebih penting adalah tubuh kemuliaan Yesus Kristus akan datang lagi ke dalam dunia. Tidak heran Paulus dalam penderitaan tetap mampu dengan sukacita menghadapi, seperti yang ia ajarkan: “Sebab aku yakin, bahwa penderitaan zaman sekarang ini tidak dapat dibandingkan dengan kemuliaan yang akan dinyatakan kepada kita.” (Rm. 8:18). Karena itu, tinggallah tetap dalam Kristus agar kita beroleh keselamatan kekal. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar