Renungan hari ini:
ISI DOA YESUS
Yohanes 17:11 (TB) "Dan Aku tidak ada lagi di dalam dunia, tetapi mereka masih ada di dalam dunia, dan Aku datang kepada-Mu. Ya Bapa yang kudus, peliharalah mereka dalam nama-Mu, yaitu nama-Mu yang telah Engkau berikan kepada-Ku, supaya mereka menjadi satu sama seperti Kita"
John 17:11 (NET) "I am no longer in the world, but they are in the world, and I am coming to you. Holy Father, keep them safe in your name that you have given me, so that they may be one just as we are one”
Jika kita membaca Yohanes pasal 17 ini, kita akan menemukan ada banyak isi doa Tuhan Yesus. Dalam nas hari ini kita akan belajar ada tiga isi doa Yesus, yakni:
Pertama, isi doa-Nya menceritakan bahwa Yesus tidak ada lagi di dalam dunia. Ini merupakan alasannya mengapa Yesus mendoakan murid-murid-Nya. Selama Ia bersama mereka, Ia menjaga dan memimpin mereka (bnd. ay 12). Tetapi sebentar lagi Ia akan meninggalkan mereka, dan karena itu Ia mendoakan mereka, supaya Bapa memelihara mereka dalam dunia.
Kalau kita adalah seorang guru Sekolah Minggu atau seorang pendeta, dan kita akan meninggalkan murid-murid atau jemaat, mungkin karena harus pindah ke tempat lain, apakah kita berdoa untuk mereka atau tidak mempedulikan mereka dengan pemikiran: “Sekarang mereka toh bukan urusanku lagi”?
Di sini Kristus berbicara tentang kemanusiaan-Nya. Sebagai Allah Ia maha ada, sehingga tidak mungkin Ia tidak ada lagi dalam dunia, tetapi sebagai manusia Ia tidak maha ada, dan karena itu setelah Ia mati, bangkit, dan naik ke surga, maka Ia tidak ada lagi dalam dunia ini!
Kedua, isi doa-Nya menyatakan bahwa para murid-Nya masih ada di dalam dunia, maka Bapa yang kudus agar memelihara para murid dalam nama Allah yang telah TUHAN berikan kepada-Nya. Yesus memohon agar Bapa yang kudus memberikan pemeliharaan kepada para murid-Nya untuk melanjutkan tugas pemberitaan Kabar Baik bagi dunia ini. Allah sering dipikirkan sebagai jauh dan tinggi, sebagai seorang Makhluk yang agung dan bermartabat dan berwibawa, tetapi jauh. Yang dibutuhkan sekarang adalah suatu penekanan pada kasih dan perhatian-Nya. Karena itulah pada umumnya Yesus berbicara tentang Allah dengan istilah “Bapa”. Tetapi kekudusan-Nya masih ada di sana. Itu tidak boleh diabaikan atau dilupakan. Ungkapan “Bapa yang Kudus” merupakan pengingat akan kedua aspek dari sifat Allah.
Penjagaan yang dimaksud Yesus adalah penjagaan para murid dalam nama TUHAN. Dengan kata “nama” di sini, jelas yang dimaksudkan adalah ajaran atau pengetahuan tentang Allah yang benar; seakan-akan Tuhan berkata: Jagalah mereka dalam ajaran yang telah Engkau berikan kepadaKu itu.
Ketiga, isi doa-Nya memohon supaya para murid-Nya menjadi satu sama seperti Yesus dan Bapa. Perhatikan bahwa kesatuan orang-orang percaya merupakan keinginan dan doa Kristus! Karena itu kita harus sangat waspada terhadap perpecahan, khususnya dalam suatu gereja lokal. Yang dimaksudkan dengan kesatuan, bukanlah kesatuan secara organisasi, tetapi kesatuan hati dan pikiran, dan ini tetap bisa diusahakan sekalipun ada perbedaan doctrinal.
Kesatuan dari kehendak dan roh bukan satu pribadi untuk mana Kristus tidak berdoa. Yesus berdoa demikian mengingat kenyataan yang akan dialami oleh persekutuan para murid yaitu Gereja, bahwa ketika mereka bermisi, mereka akan mengalami tantangan dan tantangan seperti yang dialami oleh Yesus sendiri, bahkan misi akan membawa mereka pada situasi untuk berani menyerahkan nyawa seperti Yesus telah melakukannya.
Persekutuan para murid Tuhan yaitu Gereja, dalam menjalankan misinya di dunia tidaklah mudah. Mereka akan mengalami tantangan, halangan dan penolakan. Kondisi semacam itu telah ditunjukkan oleh Yesus sendiri dalam doa-Nya untuk para murid, “Aku telah memberikan firman-Mu kepada mereka dan duna membenci mereka, karena mereka bukan dari dunia, sama seperti Aku bukan dari dunia.” Walau demikian, Gereja jangan cemas akan semua tantangan, halangan dan penolakan, karena Yesus telah meminta kepada Bapa supaya Bapa melindungi Gereja. Ia berdoa kepada Bapa demikian, “Aku tidak meminta, supaya Engkau mengambil mereka dari dunia, tetapi supaya Engkau melindungi mereka dari pada yang jahat.”
Dengan menjalankan misi Yesus sampai tuntas, sampai berani menyerahkan nyawa, maka Gereja dikuduskan seperti juga Yesus telah menguduskan diri-Nya. Ia telah berani menyerahkan nyawa-Nya, tetapi tidak kehilangan nyawa-Nya, dan karena itu pula ia kembali kepada kemuliaan Bapa. Seperti Yesus menjalankan misi-Nya, Gereja dengan cara yang sama pula menjalankan misinya untuk sampai pada Bapa di surga. Karena itu, teruslah bersemangan dalam menjalankan misi kita sebagai orang Kristen di mana pun kita berada. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar