Minggu, 10 Mei 2020
Kotbah: Wahyu 12:10-12 Bacaan: Ulangan 31:14-22
Minggu ini kita akan memasuki Minggu Kantate, artinya nyanyikanlah nyanyian baru bagi Tuhan (Mzm. 98:1). Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Menyanyikan Keselamatan dari TUHAN”. Nyanyian pujian keselamatan ini berbicara tentang nasib akhir dari Iblis (Why. 20:10) yang selalu mendakwa umat Tuhan. Siang malam ia datang ke takhta Tuhan untuk mendakwa umat Tuhan. (bnd. Ayb. 1-2; Zak. 3). Saat Tuhan Yesus naik ke atas takhta dengan kuasa penuh untuk memerintah, Iblis dilemparkan keluar dari sorga. Setelah dilemparkan ke bumi, Iblis tidak lagi bisa mendakwa orang-orang beriman di hadapan takhta Allah, tetapi ia tidak mau menerima kekalahan ini dan berhenti dari segala pekerjaannya yang jahat. Iblis melancarkan serangan siang malam, dengan tiada henti-hentinya mendakwa para pengikut Kristus dan menganiaya hati nurani mereka. Iblis melakukan hal ini dengan cara menggoda seseorang hingga jatuh dalam dosa, dan jika berhasil, maka ia akan mulai menuduh. Namun ia gagal dalam usahanya karena anugerah pengampunan Allah melalui darah Kristus telah dicurahkan (bnd. Ibr. 9:22).
Nanyian keselamatan ini menghormati Allah dan mengaitkannya dengan keselamatan umat Allah di dalam Kristus, kuasa yang Yesus terima untuk mengalahkan Iblis, dan kerajaan yang Tuhan serahkan kepada-Nya (1 Kor. 15:24-28). Allah memegang kuasa tertinggi dalam kerajaan-Nya. Meski Tuhan Yesus telah diberi otoritas penuh, Allah-lah yang memerintah kerajaan-Nya, melalui Putera-Nya (Why. 11:15). Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi” (bnd. Mat. 28:18). Orang-orang beriman, yang telah ditebus oleh darah Tuhan Yesus Kristus, tanpa takut dan ragu-ragu menjadi saksi-saksi-Nya (Why. 6:9). Mereka yang telah ditebus tidak takut kehilangan nyawa demi Injil; mereka rela berkorban demi Kristus.
Dalam kitab Wahyu 12 ini kita dapat melihat suatu penglihatan yang bisa dikatakan adalah kisah kelahiran atau kedatangan Tuhan Yesus dari sudut pandang yang berbeda. Bahwa di balik dari kisah kelahiran dan kedatangan Yesus yang kita ketahui dari kitab-kitab Injil terjadi suatu peperangan hebat yang sangat menentukan bagi kehidupan di dunia ini.
Seorang perempuan yang berselubungkan matahari dan bulan di bawah kakinya sedang mengeluh kesakitan karena hendak melahirkan, namun ada naga yang bekepala tujuh, bertanduk sepuluh berdiri di depan perempuan itu yang mau menelan Anak yang hendak dilahirkan itu. Ketika Anak itu lahir, langsung di bawa kepada Allah dan ke takhtaNya.
Maka terjadilah peperangan di sorga yaitu peperangan antara naga yang adalah gambaran dari si iblis dikalahkan oleh malaikat-malaikat Tuhan. Namun naga itu beserta malaikat-malaikatnya tidak dapat bertahan dan dilemparkan ke bumi berserta malaikat-malaikatnya.
Maka terdengarlah nyanyian kemenangan di sorga sebagaiamana yang telah kita baca di dalam nas ini. Dalam nyanyian kemenagan ini hendak menerangkan pada kita bahwa si iblis sudah semakin terdesak sebab sudah dikalahkan malaikat di sorga dan juga dikalahkan di bumi oleh orang yang setia kepada Tuhan, namun akibat dari kekalahan itu iblis semakin ganas.
Dalam nyanyian kemenangan ini ada 3 berita besar yang hendak di suarakan kepada kita:
Pertama, Tuhan Yesus adalah Allah yang berkuasa di sorga dan dibumi. Dikatakan di ayat 10, "Sekarang telah tiba keselamatan dan kuasa dan pemerintahan Allah kita, dan kekuasaan Dia yang diurapi-Nya”. Pikiran dan kemampuan kita terbatas untuk dapat memahami segala hal yang terjadi di dunia ini. Mungkin kita akan bertanya “dimana Tuhan dalam kekacauan, penderitaan dunia ini?” “Mengapa Tuhan membiarkan pengacau dan pendosa merajalela di dunia ini?” “dimana Tuhan di tengah mewabahnya berbagai virus yang membuat manusia menderita?” manusia bisa mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang keberadaan, kasih dan kebaikan Tuhan di dunia ini, namun kita memiliki sudut pandang yang terbatas tentang bagaimana Allah menyatakan kuasaNya sebagai Tuhan. Tetapi setidaknya kita mendapat pencerahan melalui nas ini, bahwa dibalik segala sesuatu yang terjadi dalam kehidupan ini bahwa Allah bekerja bertarung untuk kebaikan kita. Allah tidak tinggal diam, sebab Dia adalah Allah yang berkuasa, yang memerintah di sorga dan di bumi. Tuhan kita Yesus Kristus adalah Raja yang berkuasa yang telah menyatakan KerajaanNya di antara kita, yang datang untuk menyelamatkan kita yang mau taat kepada-Nya.
Kedua, berita sukacita. Sebagai orang yang beriman kepada Tuhan Yesus selayaknya kita bersukacita sebab seganas-ganasnya iblis tidak akan dapat mengalahkan orang yang setia kepada Tuhan. Ada dua alasan mengapa kita dapat mengalahkan kuasa iblis yakni:
1) Karena kuasa darah Kristus. Darah Anak Domba yaitu Yesus Kristus telah di curahkan untuk keselamatan kita. Sebagaimana yang tertulis di Yesaya 53:5 “Oleh bilur-bilur-Nya kita menjadi sembuh”. Sebagaimana kita ketahui pentingnya darah dalam tubuh kita bahwa darah memberikan kehidupan bagi tubuh kita dan darah juga berguna untuk menyembuhkan luka-luka dan juga penyakit, demikian juga dengan darah Kristus yang dicurahkan bagi kita, supaya kita mendapatkan kehidupan yang baru dan juga kita diberi kesembuhan dari luka-luka kita oleh dosa.Sekalipun kita bisa terluka oleh karena niat jahat si iblis, tetapi darah Kristus berkuasa untuk menyembuhkan luka kita oleh dosa dan kejahatan kita.
2) Karena kekuatan kesetiaan kita. Mungkin si iblis berkata kepada kita “buat apa kamu setia kepada imanmu jika kamu menjadi kehilangan nyawa, harta, kesehatan, kebahagiaanmu?” Bagaimana iman kita menjawab berbagai persoalan dan keadaan di dunia ini? Kita diperhadapkan pada dua pilihan, setia kepada Tuhan akan membawa kemenangan dan berpaling dari Tuhan akan membawa kita pada kekalahan. Si iblis sudah bersiap sedia kapan pun waktunya kita tidak setia kepada Tuhan, namun tidak ada yang dapat diperbuatnya selama kita setia kepada Tuhan.
Ketiga, berita celaka. Celakalah kamu hai orang yang tidak setia, celakalah kamu hai orang yang menyangkal imannya, celakalah kamu hai orang yang tidak mau bertobat, lihatlah si iblis begitu geramnya kepadamu. Tidak banyak lagi waktu bagi si iblis, dia sudah terdesak, dia akan tarik siapa saja yang mau bersamanya dibinasakan untuk selamanya, si iblis, setan itu siap untuk menyesatkan kita, memberitakan fitnah yang tidak benar tentang Tuhan
Nyanyian kemenangan yang mengalahkan si iblis telah bergema dari sorga dari terdengar sampai kepada kita, dan kita juga mau supaya nyanyian kemenangan ini kita nyanyikan dalam hidup kita, lihat, si iblis sudah terdesak, tidak ada yang dapat diperbuatnya kepada kita. Tuhan kita memerintah di sorga dan juga di bumi yang telah bertindak untuk menyelamatkan kita.
Melalui kotbah ini kita mau di ajak untuk menyanyikan keselamatan dari Tuhan. Keselamatan Tuhan melalui darah-Nya, dan juga kita mau menyanyikan kesetiaan kita kepada-Nya. Inilah kidung pujian yang indah di hadapan Tuhan, ketika kita mau untuk setia dan taat hanya kepada Tuhan saja, ingat tidak ada yang bisa diperbuat si iblis selama kita mau disembuhkan oleh darah Kristus dan juga setia kepada-Nya. Karena itu, teruslah menyanyikan keselamatan dari TUHAN sepanjang hidup kita. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar