Renungan hari ini:
TUHAN!, SEGERALAH DATANG
Mazmur 70:5 (TB) (70-6)"Tetapi aku ini sengsara dan miskin — ya Allah, segeralah datang! Engkaulah yang menolong aku dan meluputkan aku; ya TUHAN, janganlah lambat datang!"
Psalms 70:5 (NET) "I am oppressed and needy! O God, hurry to me! You are my helper and my deliverer! O Lord, do not delay!”
Dalam menghadapi sebuah situasi sangat sulit, kita berharap agar TUHAN segera datang menolong kita. Bahkan terkesan terkadang kita memburu dan memaksa TUHAN untuk sesegera mungkin datang dan bertindak. Itulah naluri kemanusiawian kita dalam menghadapi kesengsaraan dan kemiskian kita. Apalagi jika kita kaitkan dengan situasi saat ini. Kita sedang berjuang melawan dan menghentikan pandemic Covid 19 yang telah merenggut banyak nyawa dan menyengsarakan banyak orang juga. Kehancuran ekonomi dan penderitaan demi penderitaan bermunculan. Pada situasi seperti ini kita pun sama dengan pemazmur berseru kepada TUHAN agar sesegera mungkin menghalau dan menghentikan penyebaran virus Corona dari bumi ini.
Pada saat pemazmur menuliskan mazmur ini, persoalan kemiskinan dan kebutuhan adalah alasan pemazmur berseru kepada Allah (ay. 2, 6). Ia berdoa agar Allah memenuhi wajah musuh-musuhnya dengan aib, malu, dan noda (ay. 3-4). Pemazmur juga berdoa agar Allah berkenan melimpahkan hati orang yang memuji Allah dengan sukacita.
Mazmur ini bisa menjadi contoh "doa" dalam mengatasi kepedihan hidup ketika menghadapi musuh yang memandang rendah dan terus-menerus ingin menjatuhkan kita. Doa yang dinaikkan berulang-ulang untuk mengingatkan kita agar senantiasa mendekatkan diri kepada Allah.
Mungkin kita merasa pada situasi pandemic Covid 19 ini TUHAN tidak segera menolong kita atau bahkan kita merasa TUHAN terlambat menolong kita. Hal ini dialami oleh Daud. Mazmur ini ditulis oleh Daud sendiri yang sedang diganggu oleh Raja Saul. Karena itu ia berseru: "Ya Allah, segeralah datang! Janganlah lambat datang!" (ay. 6).
Jika kita saat ini ada dalam situasi seolah-olah Allah sedang berlambat-lambat untuk mengaasi Covid 19 ini, apa yang kita lakukan? Biasanya kita cenderung marah terhadap Allah. Kita sering menyalahkan Allah. Maunya kita, "Tuhan, cepat, cepat! Tolonglah kami" Malah, ada anak-anak Tuhan yang pergi ke dukun-dukun atau paranormal-paranormal untuk meminta pertolongan. Otak mereka telah dicuci oleh setan bahwa Allah lambat dan setan cepat.
Namun ada kabar baik yang harus kita dengar saat ini. Allah tidak pernah terburu-buru. tapi Ia mulai bekerja, perhatikan! Ia dalam kesabaran-Nya menggenapi segala janji-Nya. Karena itu kita perlu belajar dari pengalaman Daud. Tindakan apa yang dia ambil? Pada ayat 5 begitu indah ditulis oleh Daud, "Biarlah bergirang dan bersukacita karena Engkau semua orang yang mencari Engkau: biarlah mereka mencintai keselamatan dari pada-Mu selalu berkata: "Allah itu besar!" Ini pelajaran yang baik buat kita. Ketika Allah tidak bertindak cepat seperti yang kita ingini, ketika jadwal kita tidak sesuai dengan jadwal Allah, apa yang harus kita lakukan? Bergirang dan bersukacitalah di dalam Dia! Kasihi dan besarkan Dia! Biarkan Allah yang mengkhawatirkan waktu-Nya. Allah selalu bekerja dan kita tahu bahwa segala sesuatu bekerja bagi kita untuk mendatangkan segala kebaikan (Rm. 8:28). Karena itu, jangalah menyalahkan TUHAN jika Dia tidak bersegera menolong kita tetapi bersukacitalah dan bergiranglah di dalam Dia senantiasa. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar