Renungan:
KEMATIAN DI DEPAN MATA
Melihat video-video yang dikirim dari media sosial Whats App membuat hati semakin pedih. Ditambah lagi berita-berita yang semakin menakutkan. Di Medan bertambah lagi yang meninggal. Hal ini membuat kita harus berpikir jernih bahwa kematian sudah di depan mata kita jika kita tidak serius melawan penyebaran virus Corona ini. Jika kita masih berkeliaran di luar rumah maka kita sedang membiarkan kematian itu dekat dengan kita. Atau setidaknya kita membuat kematian itu dekat kepada orang lain. Namun jika kita mau mengurung niat keluar rumah dan betah di dalam rumah maka kita sedang sama-sama berjuang menjauhkan virus Corona dari kita. Kita sama-sama membantu pengurangan penyebaran virus ke orang lain.
Mungkin kita sehat dan masih segar bugar. Itu bisa saja. Namun kita tidak sadar kita telah menjadi pembawa virus ke orang lain. Jangan seperti cerita seorang anak remaja itu. Dia merasa sehat dan tidak merasa apa-apa dalam dirinya. Lalu dia bepergian bebas ke mana-mana. Pulang ke rumah tidak melakukan seperti yang dianjurkan agar membilas tangan lalu mandi dan mengganti semua baju yang dipakainya. Karena merasa sehat. Apa yang terjadi kemudian? Kakeknya mengalami batuk dan flu berat dan sesak nafas lalu meninggal dunia. Atau seperti cerita lain yang baru-baru ini terjadi di Medan. Dia baru pulang dari kota Bandung lalu pergi melayat keluarga yang meninggal kemudian pulang ke rumah. Sesampai di rumah ia pun batuk-batuk, sesak nafas lalu meninggal.
Melihat keadaan itu kita harus berhati-hati. Jika kita baru pulang dari luar kota segeralah mengisolasi diri selama 14 hari. Sehat atau tidak sehat tetaplah isolasi diri. Jangan bersentuhan dengan siapapun selama 14 hari itu agar kita selamat dan orang lain juga selamat. Virus ini tidak bisa dideteksi dengan kasat mata kita. Kita bisa jadi korban atau kita bisa menjadi pembawa virus kepada orang lain.
Harus kita ingat bahwa kematian di depan mata akibat virus Corona ini sangat kejam. Jika sudah meninggal harus segera dikuburkan bersama semua pakaian dan peralatan yang digunakan tanpa diikuti orang lain kecuali keluarga terdekat. Karena itu marilah berdoa dan berseru kepada Tuhan agar kematian akibat virus Corona ini jauh dari kita semua. Sembari kita berjuang untuk tetap tinggal di rumah.
Salam Perjuangan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar