Renungan hari ini:
TINDAKAN YESUS MEMBUATNYA SEMAKIN DIPERCAYA ORANG
Yohanes 11:45 (TB) "Banyak di antara orang-orang Yahudi yang datang melawat Maria dan yang menyaksikan sendiri apa yang telah dibuat Yesus, percaya kepada-Nya"
John 11:45 (NET) "Then many of the people, who had come with Mary and had seen the things Jesus did, believed in him”
Kekuatan sebuah tindakan jauh lebih hebat dari sekedar perkataan. Seribu kata akan dikalahkan oleh sebuah tindakan. Yesus semakin dipercayai oleh orang banyak karena tindakan-Nya. Orang Yahudi datang melawat Maria hanya untuk menyaksikan tindakan Yesus kepada Lazarus. Tindakan Yesus membangkitkan Lazarus dari kematian membuat orang semakin takjub kepada-Nya. Makin hari makin banyak orang yang menaruh harapan kepada Yesus. Kehadiran Yesus sangat diharapkan untuk mengurai segala persoalan yang ada maupun yang mungkin terjadi. Selain kata yang disampaikan adalah benar, tindakan-Nya pun selaras dengan yang dikatakan-Nya. Banyak tanda dan mukjijat dibuat sehingga banyak orang percaya dan menaruh harapan kepada-Nya.
Namun ternyata kata dan perbuatan baik tetap menjadi ancaman pada mereka yang mau mempertahankan status quo. Orang-orang Farisi mengalami ketakutan dengan kehadiran Yesus. Mereka takut kepercayaan pada Yesus akan menjadi tindakan politis yang mengancam bangsa, “Apabila kita biarkan Dia, maka semua orang akan percaya kepada-Nya dan orang-orang Roma akan datang dan akan merampas tempat suci kita serta bangsa kita” (Yoh. 11:48). Mengingat waktunya belum tiba maka Yesus tidak lagi muncul sampai saatnya tepat.
Pada dasarnya perbuatan baik memang mempunyai dampak politis. Namun politisasi perbuatan baik akan menjerat siapapun yang terkena. Dalam kondisi begitu dibutuhkan kemampuan tarik ulur peran agar perbuatan baik sungguh ditangkap sebagai perbuatan baik dan demi kebaikan bersama.
Ketakutan orang Yahudi pada kehadiran Yesus memunculkan aneka alasan dan persekongkolan. Mereka menuduh Yesus menghujat Allah. Mereka kuatir karena Yesus orang-orang Roma akan merampas tempat suci dan bangsanya. Situasi itu menjadi alasan tumbuhnya persekongkolan membunuh Yesus.
Ada banyak alasan licik untuk menyingkirkan orang baik. Segala kata dan tindakan si baik diputar balik sedemikian rupa untuk menjatuhkannya. Mereka yang tersinggung dengan kata dan tindakannya akan bersekongkol untuk menyingkirkan bahkan membunuhnya.
Dalam kehidupan sehari-hari mungkin kita pun pernah merasa kena dengan kata-kata orang baik. Mungkin kita bisa saja marah kepada orang itu. Namun sebagai orang yang mau berkembang kita diundang untuk merenungkan kata-kata itu dan memperbaiki kekurangan kita. Kita bukanlah orang yang mau menyingkirkan orang karena tersinggung oleh kata-kata dan tindakan kebenaran yang dilakukannya. Karena itu, teruslah melakukan kebenaran kendatipun harus mengalami rintangan. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar