Minggu, 5 Januari 2020
“KASIH KARUNIA DAN KEBENARAN DALAM YESUS KRISTUS”
Kotbah: Yohanes 1:14-18 Bacaan: Mazmur 147:12-20
Minggu ini kita memasuki Minggu Epiphanias. Epiphanias artinya penampakan Allah: Allah menjadi Manusia (Batak:Hapapatar). Dalam Minggu ini kita akan melihat Allah menampakkan diri-Nya dalam rangka menyusun rancangan dan rencana kita satu tahun ke depan. Itulah sebabnya dalam Minggu ini kita akan membahas tema “Kasih Karunia dan Kebenaran dalam Yesus Kristus”. Perjalanan kita menapaki 2020 ini harus diisi dengan mengandalkan kasih Karunia dan Kebenaran Yesus Kristus.
Yohanes 1:14 menjelaskan bahwa Yesus adalah pribadi Allah yang penuh dengan “KASIH KARUNIA dan KEBENARAN.” Kata “penuh” artinya terisi secara keseluruhan atau tak ada ruang kosong sama sekali.
Dalam Minggu Epiphanias ini kita akan melihat dengan jelas bahwa kehadiran Yesus di dunia ini akan dipenuhi oleh Kasih Karunia dan Kebenaran. Timbul pertanyaan kita, apa maksudnya Yesus dipenuhi kasih karunia dan kebenaran? Ada beberapa maksudnya Yesus dipenuhi kasih karunia dan kebenaran, yakni:
Pertama, yang memberi kepenuhan kasih karunia dan kebenaran itu kepada Yesus adalah ALLAH (ay. 1-3). Pada mulanya adalah Firman. Firman itu bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah (ay. 1). Allah itu sebagai sumber segala sesuatu karena Ia adalah Pencipta (segala sesuatu dijadikan oleh Dia, ay. 3). Dan Allah juga Bapa (ay. 18), Ia senantiasa memberikan berkat-Nya kepada umat manusia. Berkat yang paling luar biasa adalah kasih karunia dan kebenaran. Ini hanya bisa kita temukan di dalam diri Tuhan Yesus Kristus. Apakah kita sudah menerima kasih karunia dan kebenaran tersebut?
Kedua, obyek kasih karunia dan kebenaran ALLAH itu adalah MANUSIA (ay. 12-13). Manusia satu-satunya makhluk menjadi obyek dari kasih karunia Allah bahkan “semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya (ay. 12), “orang-orang yang diperanakkan bukan dari darah atau dri daging, bukan pula secara jasmani oleh keinginan seorang laki-laki (bukan dari kekuatan manusia), melainkan dari Allah (ay. 13). Sampai seberapa jauh kita sebagai manusia ciptaan Allah yang tertinggi telah menerima kasih karunia dan kebenaran?
Ketiga, jalan untuk kasih karunia dan kebenaran ALLAH itu adalah KRISTUS (ay. 14). Firman itu telah menjadi manusia (ay. 14) dan diam di antara kita, dan kita telah melihat kemuliaan-Nya yaitu kemuliaan yang diberikan kepada-Nya sebagai Anak Tunggal Bapa, penuh kasih karunia dan kebenaran. Tuhan Yesus sebagai Anak Tunggal Bapa, artinya Ia adalah satu-satunya jalan kepada Bapa di Sorga, tidak ada yang lain. Yoh. 14:6, “Kata Yesus, “Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorang pun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melaliu Aku.“ Yesus Kristus adalah satu-satunya jalan menuju hidup yang kekal dan melalui Dialah kita memperoleh kasiha karunia dan kebenaran!
Dari penjelasan di atas, apakah yang hendak kita renungkan dari kotbah Minggu ini bagi kita masing-masing?
Pertama, orang yang dipenuhi kasih karunia dari ALLAH dinampakkan melalui pengampunan. Yesus adalah pribadi Allah yang penuh anugerah; penuh kemurahan dan penuh pengampunan. Dengan lain kata Yesus datang bukan untuk menghukum orang berdosa. Tetapi Yesus datang untuk memberikan Anugerah; Kemurahan; Kebaikan dan Pengampunan-Nya bagi umat manusia yang berdosa. Sebab itu dalam Yohanes 1:17, Rasul Yohanes membandingkan kedatangan Musa dengan kedatangan Yesus. Kedatangan Musa menghukum orang yang melanggar Hukum Taurat, sedangkan kedatangan Yesus memberikan pengampunan bagi orang-orang yang berdosa. Sebesar apapun dosa – kejahatan kita di masa lalu, oleh kasih dan kemurahan serta korban Yesus di kayu salib, kita diampuni! Tetapi kita harus ingat bukan berarti orang Kristen bebas berbuat dosa karena pengampunan Yesus ini, melainkan orang yang sudah diampuni dosanya harus berjuang menjadi manusia baru di hadapan TUHAN.
Kedua, orang yang dipenuhi kasih karunia dari ALLAH dinampakkan melalui hidup kudus. Yesus tidak hanya penuh kasih karunia, yaitu belas kasihan untuk mengampuni. Tetapi Yesus juga penuh kebenaran. Artinya, Yesus adalah pribadi yang KUDUS dan BENAR. Tidak ada celah atau ruang di dalam diri Yesus di mana dosa dan ketidakbenaran bisa masuk ke dalam diri Yesus. Pengikut Yesus Kudus dan Benar. Setiap orang yang sudah diampuni dan dibenarkan oleh Yesus, harus hidup kudus dan memelihara diri dari segala dosa dan kejahatan. Contoh: Yohanes 8:1-11, Perempuan Yang Berzinah. Yesus tidak menghukum perempuan ini namun akibat pengampunan yang diterima perempuan itu dari Yesus maka ia pun memulai kehidupannya dengan kekudusan di hadapan Allah. Karena itu, marilah kita memaknai Minggu Epiphanias ini dengan hidup dipenuhi kasih karunia dan kebenaran ALLAH. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar