Renungan hari ini:
KESETIAAN SEPERTI IKAT PINGGANG
Yesaya 11:5 (TB) "Ia tidak akan menyimpang dari kebenaran dan kesetiaan, seperti ikat pinggang tetap terikat pada pinggang"
Isaiah 11:5 (NET) "Justice will be like a belt around his waist, integrity will be like a belt around his hips”
Ikat pinggang sangat penting untuk mengencangkan pemakaian celana dalam tubuh. Peran ikat pinggang ini sudah lama digunakan. Setidaknya 5000 tahun yang lalu ikat pinggang sudah tercatat dalam sejarah dunia. Pada waktu itu ikat pinggang digunakan sebagai tempat menggantung peralatan dan dipakai oleh para buruh pria. Belakangan ikat pinggang pun bertambah fungsinya sebagai pengetat celana agar tidak melorot. Sejak abad pertengahan ikat pinggang mulai menjadi trend bagi kaum pria, dan sekitar abad ke 19 ikat pinggang ini mulai menyusup masuk ke dalam aksesoris wanita. Ikat pinggang belakangan punya fungsi lain seperti penyeimbang dan pemberi aksen dalam berpakaian, bahkan dipakai untuk menurunkan atau menaikkan garis tubuh kita sehingga kita bisa berpenampilan lebih baik. Hari ini ikat pinggang merupakan salah satu produk penting bagi kedua gender baik pria maupun wanita, dan fungsinya pun semakin banyak. Ikat pinggang bahkan sudah memiliki trend-trendnya sendiri, sehingga jika mau up-to-date dalam berbusana, maka kita pun harus terus mengikuti setiap perubahan trend dari ikat pinggang ini.
Alkitab ternyata mempergunakan ikat pinggang ini sebagai perumpamaan dalam banyak kesempatan. Misalnya ketika Yesus mengajarkan murid-murid-Nya untuk berjaga-jaga. Mungkin pesan Yesus ini tidak lagi asing bagi kita. Kita diminta untuk tetap siap sedia setiap saat karena kita tidak tahu kapan Yesus datang untuk kedua kalinya. Hal yang mungkin luput dari perhatian kita adalah penggunaan kata ikat pinggang yang dikaitkan dengan pentingnya berjaga-jaga. Mari kita lihat ayat berikut ini. "Hendaklah pinggangmu tetap berikat dan pelitamu tetap menyala...Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka"(Luk. 12:35,37). Disini ikat pinggang berfungsi sebagai tanda kesiap-sediaan dalam keadaan yang tetap terjaga. Selain ayat ini, ada hal-hal lain yang mempergunakan ikat pinggang sebagai perumpamaan.
Pertanyaan kita sekarang adalah apakah makna ikat pinggang dalam Kitab Suci?
Pertama, ikat pinggang melambangkan kebenaran dan kesetiaan (Yes. 11:5). Ikat pinggang di sini menggambarkan kebenaran dan kesetiaan, dan kita harus tetap mengenakan kedua hal ini setiap saat, baik dalam pekerjaan Tuhan, kehidupan sehari-hari, maupun dalam pekerjaan profesi kita, sehingga ketika Yesus datang untuk kedua kalinya, kita akan didapati tetap berada dalam kebenaran dan kesetiaan.
Kedua, ikat pinggang melambangkan ketaatan seorang prajurit. "Pinggangnya diikat dengan ikat pinggang, kepalanya memakai serban yang berjuntai, semuanya kelihatan seperti perwira, yang menyerupai orang Babel dari Kasdim, tanah kelahiran mereka" (Yehz. 23:15). Ayat ini menyebutkan bahwa ikat pinggang akan membuat kita menyerupai perwira. Perwira, atau prajurit, kita ketahui selalu taat pada komandan mereka, dan selalu siap untuk menghadapi peperangan. Kita juga harus seperti itu. Kita harus terus menjaga komitmen kita untuk taat sepenuhnya kepada Tuhan, dan tidak boleh lengah karena godaan dan tipu daya iblis selalu berusaha untuk menjerumuskan kita pada dosa.
Ketiga, untuk menopang pedang. "Ketika mereka sampai ke batu besar yang di Gibeon, maka Amasa sudah tiba di sana lebih dahulu dari pada mereka. Adapun Yoab mengenakan pakaian perang dan di luarnya ada ikat pinggang dengan pedang bersarung terpaut pada pinggangnya. Ketika ia tampil ke muka terjatuhlah pedang itu" (2 Sam. 20:8). Di sini ikat pinggang berfungsi sebagai alat untuk menopang pedang. Artinya, kita harus selalu siap berjaga-jaga dengan menopang pedang Roh, yang tidak lain adalah firman Allah seperti yang disebutkan dalam Efesus 6:17.
Keempat, sebagai tanda kekuasaan. "Aku akan mengenakan jubahmu kepadanya dan ikat pinggangmu akan Kuikatkan kepadanya, dan kekuasaanmu akan Kuberikan ke tangannya; maka ia akan menjadi bapa bagi penduduk Yerusalem dan bagi kaum Yehuda" (Yes. 22:21). Ikat pinggang pada ayat ini berbicara mengenai tanda kekuasaan. Sebagai anak-anak Allah, kita semua sebenarnya telah diberikan kuasa. Bukan hanya dalam hal mengusir setan, kuasa penyembuhan, tapi juga kuasa untuk melawan keinginan daging.
Begitu pentingnya berbagai gambaran yang mempergunakan ikat pinggang sebagai perumpamaan, sehingga kita harus memeriksa diri kita, apakah kita sudah atau masih mengenakan ikat pinggang dalam menjalani setiap langkah hidup ini? Saat ini, dimana berbagai tanda-tanda akhir jaman mulai digenapi, penting bagi kita untuk bersiap sehingga ketika Tuhan Yesus datang, kita akan kedapatan sedang berjaga-jaga dan tidak lengah. Karena itu, marilah kita terus setia menjaga kebenaran seperti ikat pinggang dalam tubuh kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar