Renungan hari ini:
DORKAS BANYAK BERBUAT BAIK
Kisah Para Rasul 9:36B (TB) "Perempuan itu banyak sekali berbuat baik dan memberi sedekah"
Acts 9:36B (NET) "She was continually doing good deeds and acts of charity”
Perhatikan kata “Banyak sekali berbuat baik” dalam terjemahan lama “Limpah dengan perbuatan baik”. Kata ini menunjukkan bahwa berbuat baik dan memberi sedekh adalah gaya hidup Dorkas. Itu menjadi kebiasaan hidupnya setiap hari. Maka pertanyaanya, dari mana dia belajar tentang hal itu? Dari Yesus. Dia belajar bagaimana Yesus memberikan seluruh hidupnya untuk dirinya, bagaimana dia mati untuk menyelamatkan orang berdosa seperti dirinya..! Maka dari hasil belajar itu, dia diubahkan dan dia ingin memberikan hidupnya untuk menjadi berkat bagi orang lain, terutama kepada orang-orang miskin dan menderita. (Maka kalau kita belajar dan merenungkan bagaimana Yesus memberikan dirinya untuk kita secara pribadi, maka tabiat kita akan diubahkan).
Sebagai seorang perempuan, Dorkas memiliki ketrampilan menjahit baju, tidak diceritakan apakah penjahit baju adalah pekerjaan utamanya.! Apapun itu dia telah menggunakan talentanya untuk menjadi berkat bagi orang lain. Talenta yang dia miliki tidak semata untuk dirinya sendiri. Pada waktu itu ada banyak orang-orang yang susah, mereka tidak punya pakaian yang layak, maka Dorkas melihat keperluan mereka akan pakaian, lalu kemudian dia menjahitkan pakaian untuk mereka. Dia menjahit pakaian bukan untuk satu dua perempuan janda.
Maka kalau mau hitung-hitungan, Dorkas rugi menjadi tukang jahit. Kenapa? Karena pengeluarannya lebih besar dibanding apa yang dia dapatkan sebagai tukang jahit. Dia harus beli kain dengan uang sendiri, beli benang sediri, dia rugi waktu dan ongkos jahit juga gratis. Mungkin dia banyak menolak order jahit demi menjahit baju untuk para janda-janda miskin..maka kalau mau dihitung dia rugi, rugi uang dan rugi waktu. Tetapi dalam kisah ini Dorkas berdiri dihadapan para janda miskin itu bukan dalam hubungan bisnis, dia berdiri sebagai pelayan yang akan memenuhi keperluan hidup mereka.
Itu sebabnya tidak ada karkulator untuk menghitung berapa yang harus mereka bayar untuk satu baju. Tetapi semua dia berikan untuk mereka dengan cuma-cuma supaya mereka bisa mengenakan pakaian yang bagus.
Itu sebabnya ketika Dorkas sakit dan akhirnya meninggal, semua orang sangat kehilangan dirinya. Semua orang yang pernah dia jahitkan pakaian, mereka datang dan menangisi kematian Dorkas, dengan baju ditangan, mereka menunjukkan kepada Petrus betapa baiknya orang ini. Tetapi mengapa dia begitu cepat meninggal..! kita tidak tau. Tetapi yang luar biasa dari kematian Dorkas adalah semua orang tidak rela Dorkas mati, mereka berharap Dorkas panjang umur tetapi kematian tidak bisa ditahan. Dan ketika Dorkas sudah mati, jenazahnya sudah di mandikan, dan mungkin tidak lama lagi akan dikuburkan.
Maka kehadiran Dorkas di gereja mula-mula telah membawa kemajuan dalam pekerjaan Tuhan. Melalui pelayanan kasihnya kepada semua orang, gereja telah bertumbuh dengan pesat. Maka hal ini membuktikan bahwa kaum perempuan yang mau memberikan kesanggupannya dan tenaganya untuk melayani maka gereja akan maju.
Itu sebabnya untuk membawa semangat Dorkas kepada Gereja masa kini, maka gereja kita membentuk departemen Dorkas. Kenapa departemen Dorkas? Kenapa bukan departemen Abraham? departemen Henok? Departemen Musa, Departemen Daud, atau departemen Paulus? Karena di gereja sudah banyak orang yang seperti Abraham, seperti Paulus, seperti Musa, tetapi tidak banyak orang seperti Dorkas. Karenanya kita memerlukan perempuan-perempuan seperti Dorkas pada masa kini yang mau melayani dengan kasih.
Bagaiamana dengan kita? Tuhan sudah memberikan kepada setiap kita talenta dan kemampuan. Sudahkah kita gunakan untuk menjadi berkat bagi sesama? Ataukah kita lebih menitik-beratkan pada kelemahan yg ada pada kita sehingga kita malu untuk berbuat sesuatu dan merasa diri kecil. Karena itu, melalui Dorkas, kita diberi keberanian untuk melayani Tuhan dengan apa yang ada pada kita, walaupun yang ada pada kita mungkin sesuatu yang sangat sederhana, asalkan dilakukan dengan ketulusan dan sukacita, akan berharga bagi Allah dan sesama. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar