Renungan hari ini:
BEROLEH HIDUP YANG KEKAL
Yohanes 3:15 (TB) “Supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya beroleh hidup yang kekal"
John 3:15 (NET) “So that everyone who believes in him may have eternal life”
Hidup yang kekal hanya didapatkan oleh orang yang percaya kepada Yesus. Istilah Yunani "kekal" yang sering dijumpai dalam Perjanjian Baru adalah aiónios,yang mengandung ide kuantitas (jumlah) serta kualitas. Kehidupan kekal tidak dihubungkan dengan konsep "tahun" sama sekali, karena kehidupan kekal berada di luar hitungan wakta. Kehidupan kekal berjalan baik dalam waktu yang dapat diukur, serta diluar waktu.
Oleh karena ini, kehidupan kekal perlu dianggap sebagai sesuatu yang dapat dialami umat Kristen sekarang. Orang percaya tidak perlu "menunggu" untuk hidup kekal, karena kehidupan kekal bukan sesuatu yang dimulai ketika mereka mati. Sebaliknya, kehidupan kekal dimulai ketika seseorang beriman pada Kristus. Ialah milik kita sekarang. Yohanes 3:36 mengajar, "Barangsiapa percaya kepada Anak, ia beroleh hidup yang kekal..." Perhatikan bahwa orang percaya "beroleh" (bentuk waktu sekarang) hidup ini (bentuk waktu sekarang juga ditemukan dalam versi Yunani). Kita juga menemukan bentuk waktu sekarang dalam ayat Yohanes 5:24 dan Yohanes 6:47. Fokus kehidupan kekal bukan di masa depan, melainkan posisi kita sekarang di dalam Kristus.
Alkitab secara jelas menghubungkan kehidupan kekal dengan Pribadi Yesus Kristus. Yohanes 17:3 merupakan ayat kunci yang menekankan hal ini, dimana Yesus berdoa, “Inilah hidup yang kekal itu, yaitu bahwa mereka mengenal Engkau, satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus yang telah Engkau utus.” Di dalam ayat ini, Yesus menyamakan “kehidupan kekal” dengan pengetahuan akan Allah dan Putra-Nya. Tidak ada pengetahuan Allah tanpa Anak-Nya, karena melalui Anak-Nya sang Bapa mengungkapkan Diri kepada umat terpilih (Yoh. 17:6; 14:9).
Bagaimana caranya memastikan kita mempunyai kehidupan kekal? Pertama, akuilah dosa kita pada Allah kita yang kudus. Kemudian terimalah Juruselamat yang telah Allah sediakan. “Sebab, barangsiapa yang berseru kepada nama Tuhan, akan diselamatkan” (Rm. 10:13). Yesus Kristus, Anak Allah, mati bagi dosa Anda, dan Ia bangkit pada hari yang ketiga. Percayalah kabar baik ini; percayalah Tuhan Yesus sebagai Juruselamat kita, dan kita akan selamat (Kis. 16:31; Rm. 10:9-10).
Sejak dahulu manusia selalu mendambakan hidup kekal. Kendati segala upaya telah dicoba, manusia belum berhasil mencapai. Namun, orang Kristen telah memiliki apa yang sudah lama didambakan dunia tersebut.
Allah menghendaki manusia untuk hidup kekal. Adam dan Hawa diizinkan menikmati buah dari semua pohon di Taman Eden, termasuk buah dari pohon kehidupan (Kej. 2:15). Namun mereka sengaja memakan buah dari satu-satunya pohon yang dilarang (Kej. 2:17; 3:1-7). Sebagai akibatnya, mereka diusir dari kediaman mereka yang kekal itu (Kej. 3:23) dan kematian pun datang ke dalam dunia (1Kor. 15:21).
Namun Allah masih menghendaki umat manusia untuk tinggal bersama Dia selamanya. Karena kita “yang dahulu ‘jauh’, sudah menjadi ‘dekat’ oleh darah Kristus” (Ef. 2:13-14), kini kita dapat tinggal bersama Allah selama-lamanya (Yoh. 14:2-3; Why. 21:3). Pernahkah Anda membayangkan bagaimana rasanya tinggal bersama Allah selamanya?
Hidup yang kekal bukanlah semata-mata keberadaan yang tak berkesudahan. Yang dimaksud adalah kualitas, tidak hanya kuantitas. Hidup kekal merupakan perjalanan kita dalam “[mengenal] satu-satunya Allah yang benar, dan mengenal Yesus Kristus” (Yoh. 17:3). Dalam bahasa Ibrani, kata mengenal menggambarkan hubungan yang dekat dan intim (Ul. 30:6; Yer. 31:33-34). Hubungan itu dapat kita mulai sejak hari ini, karena hidup kekal bukanlah hanya sebuah warisan masa depan (Ayb. 19:26; Yoh. 5:28-29; Why. 22:14), melainkan juga sesuatu yang kita miliki saat ini (Yoh. 5:39; 6:47-51). Karena itu, percayalah kepada Yesus maka kita akan beroleh hidup yang kekal. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar