Renungan hari ini:
DALAM KESESAKAN
Yesaya 26:16a (TB) "Ya TUHAN, dalam kesesakan mereka mencari Engkau"
Isaiah 26:16a (NET) "O Lord, in distress they looked for you”
Setiap kita pernah mengalami kesesakan. Apakah itu karena sakit penyakit, masalah ekonomi, keluarga, atau bahkan karena kematian. Dalam menghadapi kesesakan ini kita harus belajar dari kehidupan Yesaya dan pemazmur. Yesaya mengajarkan agar kita mencari TUHAN jikalau kita berada dalam kesesakan. Dengan mencari TUHAN kita akan merasakan kekuatan baru mengalir dalam dirikita.
Pengalaman pemazmur juga demikian. Pergumulan Daud ketika melarikan diri dari musuh yang mencoba menyakitinya dan bersembunyi dalam gua. Kesesakan yang ia rasakan terungkap jelas dalam kalimat-kalimat yang diungkapkannya. Namun di tengah ketakutan dan pergumulan yang dialami, Daud mengajarkan kita untuk tetap yakin pada pertolongan Tuhan dan percaya bahwa Allahlah yang akan menyelesaikannya, baginya. Itu sebabnya, sekalipun “ia terbaring di tengah-tengah singa” yang merupakan ungkapan betapa menakutkan kondisinya, ia tetap bisa memuji Tuhan dan bersyukur kepada-Nya, sebab ia percaya bahwa kasih setia Tuhan besar atas hidupnya (Mzm. 58:11).
Kepercayaan Daud kepada Tuhan juga terungkap dalam Mazmur 58, di saat ia harus berhadapan dengan pembesar-pembesar yang lalim pada zamannya. Memang doa Daud kelihatannya bertentangan dengan sikap yang seharusnya dimiliki oleh seorang anak Tuhan, karena Daud berdoa bagi penghakiman mereka. Tetapi dalam konteks ini, kita harus menyadari bahwa Daud adalah orang pilihan Allah, dan pembesar-pembesar yang lalim, jelas adalah musuh-musuh Allah.
Mazmur 59 ini menjelaskan sikap dan keyakinan Daud, bagaimana ia berseru kepada Tuhan agar melepaskannya dari orang-orang yang melakukan kejahatan dan bagaimana ia yakin akan pertolongan Tuhan sehingga dalam ayat 17-18, ia berkata bahwa ia mau menyanyikan kekuatan Tuhan dan bermazmur bagi Tuhan yang menjadi kekuatannya.
Mungkin kita juga menghadapi banyak “musuh” dalam hidup. Musuh itu bisa berbentuk masalah demi masalah yang beruntun, atau perlakuan yang tidak adil dari orang lain, ataupun penyakit dan penderitaan yang berkepanjangan. Kepada siapa kita datang dan memohon pertolongan? Apa kita akan berakhir dalam sikap putus asa, atau mencari pertolongan pada ilah-ilah lain? Datanglah kepada Tuhan seperti Daud. Berserulah kepada-Nya dan percayalah bahwa Ia sanggup menolong kita sehingga mulut kita dipenuhi dengan pujian dan mazmur bagi-Nya.
Daud menyadari bahwa penderitaannya berasal dari dua sumber, yaitu dirinya sendiri (69:6) dan musuhmusuhnya (69:5). Dalam kesesakan, Daud berseru kepada Tuhan. Ia memohon agar Tuhan melepaskannya dari musuh-musuhnya (69:15, 19), serta menghancurkan musuh-musuhnya tersebut (69:23-29). Daud berdoa agar nama mereka dihapuskan dari kitab kehidupan (69:29). Dengan perkataan lain, Daud berdoa agar musuhmusuhnya mendapatkan hukuman kematian kekal. Dalam penderitaan dan kesesakannya, Daud menaikkan doa yang terasa amat “kejam” terhadap musuhmusuhnya. Sekalipun demikian, doa semacam ini dapat dipandang sebagai sebuah penyerahan, yaitu agar hukuman Allah dinyatakan kepada musuh-musuh Daud. Daud tetap mengakui otoritas Allah dalam menghukum manusia yang tidak mau bertobat dan tetap tinggal dalam kejahatan dan dosa. Daud menginginkan agar Allah “mengurus” musuh-musuhnya yang jahat itu sesuai dengan kehendak-Nya. Ia sudah tidak tahan menghadapi para musuhnya, sehingga ia menyerahkan mereka untuk dihukum oleh Tuhan saja.
Bagaimanapun sulitnya dan sesaknya penderitaan yang kita hadapi, marilah kita berdoa supaya “kehendak Tuhan yang jadi.” Apakah Tuhan akan langsung atau tidak langsung menghukum musuh-musuh kita, semua itu bergantung pada kehendak-Nya. Kewajiban kita adalah taat mencari Allah serta mempercayai Dia dalam kehidupan ini (69:33)! Tetapi aku, aku berdoa kepada-Mu, ya TUHAN, pada waktu Engkau berkenan, ya Allah; demi kasih setia-Mu yang besar jawablah aku dengan pertolongan-Mu yang setia! Mazmur 69:14 .Demikian pula Yakobus mengingatkan kembali kepada kita kalau ada diantara kita yang menderita baiklah ia berdoa ! Kalau ada seorang yang bergembira baiklah ia menyanyi ! Karena itu, marilah mencari TUHAN dikala kita menghadapi kesesakan hidup agar Ia memberikan kelegaan bagi kita. (rsnh)
Selamat Menikmati Liburan Idul Fitri
Tidak ada komentar:
Posting Komentar