Renungan hari ini:
PERISAI BAGIKU ADALAH ALLAH
Mazmur 7:11 (TB) "Perisai bagiku adalah Allah, yang menyelamatkan orang-orang yang tulus hati"
Psalms 7:10 (NET) "The Exalted God is my shield, the one who delivers the morally upright”
Daud juga menuliskan tentang perisai dan pedang. Tapi bukan perisai atau pedang yang biasa saja, Daud menuliskan tentang Allah yang menjadi perisai dan pedang baginya. Sebab Dau selalu mengalami peperangan dalam hidupnya.
Tidak dapat dipungkiri bahwa setiap hari dalam hidup kita adalah peperangan. Peperangan melawan diri sendiri dan kuasa jahat tidak mungkin pernah berhenti. Kalau kita berjuang sendirian, saya yakin kita akan tertusuk, jatuh, tersungkur, bahkan kalah dalam peperangan. Tapi ada kabar baik, Tuhan adalah perisai dalam kehidupan kita! Allah yang kita kenal bukannya Allah yang duduk di tahta saja, melihat perjuangan manusia memerangi kuasa jahat. Allah tidak diam saja. Allah beserta dengan kita, turut berperang bersama kita, dan menjadi perisai kita.
Pertanyaannya adalah apakah maksudnya Allah sebagai perisai dan pedang bagi kita?
Pertama,perisai berguna melindungi diri dari panah atau pedang musuh. Itu berarti Allah yang melindungi kita dan memadamkan segala serangan musuh.Allah sebagai perisai bukan berarti lantas serangan musuh berhenti, perang berakhir, tapi Allah melindungi kita dari serangan-serangan musuh yang mematikan. Dengan adanya perisai, kita dilindungi dan tidak mudah dikalahkan.
Kedua,karena ada perisai yang melindungi, maka kita bisa tenang menghadapi musuh.Kalau perlindungan diri sudah aman, kita dapat dengan tenang berpikir bagaimana mengalahkan musuh kuasa jahat. Kita dapat menemukan cara paling jitu untuk menghancurkan kuasa jahat.
Ketiga,Allah sebagai perisai dan pedang berarti ada jaminan kemenangan bagi kita.Perang mungkin tidak langsung usai ketika Allah beserta kita, perang masih terus berlanjut. Tapi, kita tahu bahwa pada akhirnya kitalah yang pasti memenangkan perang. Bukan dengan kekuatan sendiri, tapi hanya karena Allah yang melindungi sekaligus menyerang musuh kuasa jahat.
Hingga saatnya nanti perang berakhir, kita menang dan kita bersyukur kepada Tuhan karena keadilannya dan bermazmur bagi nama Tuhan, Yang Mahatinggi (Mzm. 7:18). Karena itu, jadikanlah Tuhan sebagai perisai dalam hidup kita.
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar