Renungan hari ini:
KAMU JUGA HARUS BERSAKSI
Yohanes 15:26-27 (TB) "Jikalau Penghibur yang akan Kuutus dari Bapa datang, yaitu Roh Kebenaran yang keluar dari Bapa, Ia akan bersaksi tentang Aku. Tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku"
John 15:26-27 (NET) "When the Advocate comes, whom I will send you from the Father – the Spirit of truth who goes out from the Father – he will testify about me, and you also will testify, because you have been with me from the beginning”
Sebagai orang percaya kita harus bersakasi. Sama seperti Roh Kudus yang telah bersaksi untuk Yesus. Roh Kudus adalah Roh Kebenaran. Dia akan bersaksi tentang Yesus, Putera Allah yang hidup, karena Dia adalah Roh Bapa dan Putera, yang adalah Satu. Roh Kebenaran akan berkata-kata tentang Yesus, “tetapi kamu juga harus bersaksi, karena kamu dari semula bersama-sama dengan Aku”, tegas Yesus. Para murid mempunyai tugas yang sama seperti Roh Kudus. Karena apa? Karena para murid, kita semua, adalah milik Kristus, kita telah tinggal di dalam-Nya, dan secara istimewa para murid wajib bersaksi, karena dari semula bersama-sama dengan Aku.
Lalu keistimewaan apa yang kita miliki, sehingga kita pun wajib mewartakan sabda dan bersaksi tentang Dia? Tentunya segala kebaikan yang telah kita terima daripada-Nya yang menantang kita untuk berani berbagi dengan sesama. Bukankah kita adalah orang-orang yang telah diangkat menjadi putera-puteri Bapa di surga? Bukankah berkat baptis kita ambil bagiannya dalam kematian dan kebangkitan-Nya? Bukankah rahmat penebusan telah kita terima, karena kita ambil bagian dalam kematian dan kebangkitan Kristus, yang memang mendahului kematian kita? Kita mendapatkan jaminan keselamatan oleh karena Kristus.
Apa yang dapat kita lakukan? Minimal mari kita mampu mengendalikan diri. Kemauan kita untuk mengendalikan diri adalah sebuah bukti nyata bahwa kita mengamini sabda dan kehendak Tuhan, yang dalam bahasa Paulus, kita membiarkan diri “dipimpin oleh Roh-Nya yang kudus” (Gal. 5: 25). Pengendalian diri adalah bentuk kesaksian yang amat mendasar, bukan dengan kata-kata yang indah, melainkan dengan sikap dan tindakan hidup. Pengendalian diri adalah usaha diri yang membiarkan Roh Kudus tinggal dalam diri kita, sekaligus bukti bahwa ada Roh Allah diam dalam diri kita.
“Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu, tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya”. Mengapa para murid tidak bisa menerima semuanya? Mengapa Yesus tidak menyempurnakan mereka semua? Segala-galanya ada waktunya. Kehadiran Yesus dalam sejarah manusia memang sekali lagi tidak mau memberontak melawan hukum alam. Lagi pula kehadiran Roh Kudus yang akan diutus-Nya adalah kehadiran-Nya sendiri. Itulah yang ditegaskan-Nya: “tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran; sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang”. Roh-Nya yang kudus tidak akan berbicara dari diri-Nya sendiri, karena Dia adalah Roh Bapa dan Putera. Sebagaimana Yesus yang taat kepada Bapa, dan Dia hanya melakukan segala yang menjadi kehendak Dia yang mengutus-Nya, demikianlah Roh Kebenaran yang diutus-Nya itu. Roh kebenaran adalah Kehadiran Yesus sendiri yang tidak lagi terikat oleh ruang dan waktu.
“Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-Nya dari pada-Ku”. Sebab memang Bapa dan Putera adalah Satu. Segala yang disampaikan Roh itu berasal dari Bapa dan Putera, dan dalam hal inilah Dia akan mempermuliakan Allah, karena Dia seperti sang Putera hanya melakukan segala kehendak Bapa. Karena itu, teruslah bersaksi demi Kristus hingga akhir hayat kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar