Renungan hari ini:
DENGARKANLAH NASIHAT
Amsal 19:20 (TB) "Dengarkanlah nasihat dan terimalah didikan, supaya engkau menjadi bijak di masa depan"
Proverbs 19:20 (NET) "Listen to advice and receive discipline, that you may become wise by the end of your life”
Mendengar nasihat adalah penting. Karena dengan nasihat kita akan dapat melihat suatu persoalan dengan lebih jernih sebelum kita memutuskan. Namun hal ini dikesampingkan oleh Rehabeam dalam perikop kita hari ini sehingga dia mengalami masalah dalam kerajaannya. Apa yang sesungguhnya terjadi?
Pertama,Rehabeam lebih mendengar nasihat yang menjerumuskan. Sekalipun nasihat yang diterima raja Rehabeam dari orang-orang yang sebaya dengan dia itu adalah nasihat yang menguntungkan dia secara pribadi tetapi ternyata nasihat itu adalah nasihat yang menjerumuskan dia. Dia hanya melihat keuntungannya tanpa menyadari kerugiannya sehingga nasihat dari tua-tua yang lebih bijaksana dia abaikan.
Denganmengabaikan nasihat bisa juga berarti menuruti nasihat yang menjerumuskan. Jangan hanya melihat keuntungan pribadi dari sebuah nasihat tetapi lihatlah apakah nasihat itu adalah nasihat yang mendatangkan keuntungan bukan hanya pada diri kita sendiri tetapi juga orang-orang yang ada di sekitar kita. Oleh karena itu penting bagi kita untuk memilih kepada siapa kita meminta nasihat, mulailah meminta nasihat dari orang-orang yang memiliki kedewasaan rohani sehingga nasihat yang kita peroleh pun sesuai dengan Firman Tuhan.
Kedua, Rehabeam mengabaikan kepentingan orang banyak. “Jadi raja tidak mendengarkan permintaan rakyat” (ay. 15). Rehabeam menganggap sepi suara rakyat sehingga dia mengabaikannya. Padahal, kalau saja dia mau mendengar keluhan rakyat, maka justru itu akan mengokohkan kerajaannya.
Dari hal di atas dapat kita pelajari bahwa kita harus terbuka dengan nasihat orang lain agar kita lebih berhati-hati untuk memutuskan sesuatu. Sebab keputusan yang harus kita ambil bukan hanya berkenaan dengan diri kita tetapi orang-orang di sekitar kita. Jangan sampai kita hancur karena keputusan kita sendiri padahal kita bisa mencegahnya dengan memberi telinga kita untuk mendengar masukan dari orang lain.
Hati manusia sama seperti layang-layang. Pada dasarnya manusia ingin hidup bebas sesuka hati, tanpa peduli nasihat dan didikan orang lain. Sering kita pikir nasihat dan didikan adalah sesuatu yang mengekang. Padahal kedua hal itu sebenarnya sama seperti benang pada layangan: itulah yang membuat kita tetap terbang dan berhasil.
Saat hati kita membuat pilihan yang salah, “benang” nasihat dan didikan akan menarik kita untuk tetap ada di jalan yang benar. Saat hati kita mulai sombong karena ada di puncak keberhasilan, “benang” nasihat dan didikan menarik kita kembali untuk rendah hati.
Nasihat dan didikan bisa didapat dari sekeliling kita, tapi yang utama adalah dari Allah. Karena Allah adalah sumber nasihat dan didikan yang paling benar. Biarlah hati kita selalu terbuka untuk nasihat dan didikan, sehingga kita dapat tetap “terbang melayang”. Karena itu, terbukalah dengan nasihat orang lain agar kita lebih berhati-hati untuk memutuskan sesuatu. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar