Renungan hari ini:
LEBIH DIKENAN TUHAN
Amsal 21:3 (TB) "Melakukan kebenaran dan keadilan lebih dikenan TUHAN dari pada korban"
Proverbs 21:3 (NET) "To do righteousness and justice is more acceptable to the Lord than sacrifice”
Mana yang lebih dikenan TUHAN dari kita? Apakah TUHAN lebih berkenan pada tindakan kita yang melakukan kebenaran dan keadilan atau pada tindakan kita yang memberikan korban persembahan kepada-Nya? Memang dari dua tindakan ini memberikan korban jauh lebih mudah dan simpel karena tidak punya resiko dan tantangan yang berat. Itu sebabnya ada banyak orang yang hanya menganggap bahwa jika sudah memberikan korban yang banyak kepada Gereja dan atau hamba TUHAN. Dengan memberikan semua korban itu maka kita merasa TUHAN menyayangi kita.
Nas hari ini mengajarkan bagi kita bahwa pengamsal ingin menekankan Tuhan lebih berkenan kepada orang yang melakukan kebenaran dan keadilan daripada orang yang hanya memberikan persembahan korban. Persembahan korban dilakukan ketika seseorang memasuki area ibadah. Umat-Nya datang kepada Tuhan dalam ibadah dan salah satu bentuk pengakuan dosa mereka diwujudkan melalui persembahan korban. Mereka menyembelih dan mempersembahkan binatang untuk menghapus segala dosa dan kesalahan mereka. Binatang korban itu menjadi simbol kematian atas berbagai dosa mereka.
Makna persembahan korban sebenarnya sangat dalam. Hanya melalui korban, relasi manusia dengan Allah dipulihkan kembali. Segala dosa manusia telah dihapuskan melalui korban itu sehingga di hadapan Allah, umat-Nya itu sudah bukan lagi orang-orang berdosa, melainkan orang-orang yang sudah dikhususkan Allah. Jadi, makna persembahan korban itu sangat penting dalam persekutuan antara Allah dan umat-Nya dalam ibadah. Akan tetapi, apa yang dikatakan Amsal? Bagi Amsal, lebih baik melakukan kebenaran dan keadilan daripada mempersembahkan korban bakaran. Amsal tidak memisahkan, bahkan tidak dapat dipisahkan, antara memberikan persembahan korban dan melakukan kebenaran dan keadilan!
Melalui nas hari ini kita harus memiliki keinginan untuk menyenangkan hati Bapa, hidup dalam kebenaran dan tinggal dalam rencana-Nya. Menuruti atau melakukan kebenaran, tidak ada kepalsuan. Kebenaran adalah yang hakiki, apabila kita menuruti atau melakukan kebenaran, maka kebenaran itu akan memerdekakan kita (Yoh. 8:32).
Sebagai anak Tuhan kita harus konsisten hidup dalam mempertahankan kebenaran meskipun ada tantangan dan kesulitan yang dihadapi. Kepalsuan dunia ini akan selalu ada, namun bila teladan Kristus melekat pada kita akan dapat mengalahkannya. Karena itu, hiduplah di dalam kebenaran Kristus selalu, sehingga berbagai kepalsuan tersingkir dari hidup kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar