Renungan hari ini:
CUKUPKANLAH DIRIMU DENGAN GAJIMU
Lukas 3:14 (TB) Dan prajurit-prajurit bertanya juga kepadanya: "Dan kami, apakah yang harus kami perbuat?" Jawab Yohanes kepada mereka: "Jangan merampas dan jangan memeras dan cukupkanlah dirimu dengan gajimu"
Luke 3:14 (NRSV) Soldiers also asked him, "And we, what should we do?" He said to them, "Do not extort money from anyone by threats or false accusation, and be satisfied with your wages”
Rasa cukup merupakan kunci utama menghentikan keserakahan dalam diri. Ketika kita sudah merasa cukup dengan gaji yang kita peroleh maka kita akan terhindar dari tindakan pemerasan dan mengambil yang bukan hak kita. Kita akan terhindar dari tipu menipu. Kita akan terhindar dari penyelewengan kuasa dan jabatan. Jika kita sulit memelihara rasa cukup di hati kita maka kita pun akan sulit menghindari godaan korupsi.
Mengapa korupsi sulit diberantas? Salah satu penyebabnya adalah sifat serakah manusia. Setiap orang yang bekerja pasti mendapatkan gaji. Namun, karena tidak puas dengan besaran gaji yang diperoleh, ia berusaha mencari tambahan secara tidak halal. Menteri, anggota DPR, dan gubernur yang ditangkap KPK karena korupsi sebenarnya bergaji besar dan mendapatkan berbagai tunjangan. Keserakahanlah yang mendorong orang melakukan korupsi.
Para prajurit pada masa Yohanes Pembaptis suka merampas dan memeras rakyat. Salah satu alasannya karena gaji mereka kurang cukup. Yohanes Pembaptis tampil dan menyerukan datangnya zaman baru sebagai persiapan kedatangan Sang Mesias. Setiap orang perlu meresponsnya dengan pertobatan, yaitu mengenakan sikap hidup yang baru. Tidak mengejar kepuasan lahiriah, tetapi hidup dalam tata nilai yang baru. Kita belajar hidup dengan benar, puas dengan penghasilan yang diperoleh sebagai bagian anugerah Allah. Seandainya gaji kita kurang untuk memenuhi kebutuhan hidup, Tuhan menghendaki kita berupaya meningkatkan penghasilan dengan cara yang halal.
Orang yang yang tidak bisa memilki rasa cukup diri itu mempermalukan Tuhan, keluarga, dan dirinya sendiri. Janganlah kita serakah sehingga berusaha mendapat uang lebih banyak dengan cara yang jahat. Jangan juga kita serakah dengan alasan orang-orang lain juga serakah. Sebagai orang yang sudah mengenal kebenaran, tidak patut kita mencari pembenaran atas dosa berdasarkan perilaku orang lain yang seenaknya berbuat dosa. Karena itu, cukupkanlah dirikita dengan gajikita sendiri agar Tuhan memberkati hidupkita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar