Renungan hari ini:
KASIH UNTUK SAHABAT
Yohanes 15:13 (TB) "Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya"
John 15:13 (NRSV) "No one has greater love than this, to lay down one's life for one's friends”
Kasih untuk sahabat sejatinya adalah dengan memberikan nyawa kita kepada sahabat kita. Tak serorang pun kita sanggup melaksanakan hal ini kecuali Yesus. Yesus rela mati demi kita sahabat-Nya. Kita adalah sahabat Yesus. Sebagai sahabat Ia telah rela mati di kayu salib untuk menebus dosa kita.
Anda dan saya adalah sahabat-sahabat Tuhan Yesus, tetapi bukan berarti Dia mengatakan itu agar kita mau mati untuk-Nya. Bukan, bukan itu maksudnya. Yang Dia minta bagi kita yang mengaku sahabat-sahabat-Nya adalah ketaatan yang penuh kepada-Nya. Itu adalah cara kita memberikan nyawa baginya (Rm. 12:1).
Demikian juga kita tidak perlu menunggu mati bagi sahabat kita, baru diri kita bisa menyebut diri sebagai sahabat mereka. Pengorbanan-pengorbanan selama kita hidup saat ini juga dapat memperlihatkan seberapa dalam ikatan persahabatan diantara kita dan sahabat kita. Mengorbankan rencana dan jadwal yang padat, serta memberi perhatian disaat dia membutuhkan adalah sebuah cara sederhana untuk menunjukkan kasih kita sebagai seorang sahabat.
Memberikan nyawa utuk sahabat ekspresi kasih yang paling agung. Ya, kasih sejati tidak mencari keuntungan bagi diri sendiri. Sebaliknya, kasih sejati senantiasa berusaha memberikan keuntungan bagi orang yang dikasihi. Bila perlu, kasih sejati akan rela mengorbankan segala sesuatu, bahkan nyawanya sendiri, bagi orang yang dikasihi itu.
Yesus tidak hanya mengajarkan konsep kasih yang sejati. Lebih daripada itu, Ia juga melakukannya. Ia, yang adalah Allah mulia, rela turun ke dunia mengambil rupa manusia yang hina, hidup di antara manusia berdosa, dan menjalani hidup yang menderita sampai akhirnya mati secara terhina di atas kayu salib. Ia telah mengorbankan segala kemuliaan-Nya dan bahkan nyawa-Nya sendiri bagi kita, umat yang sedemikian dikasihi-Nya. Semua itu dilakukan-Nya demi menyelamatkan kita dari murka dan hukuman Allah.
Kita telah mendengar ajaran Yesus tentang kasih. Bahkan, kita telah menerima dan mengalami kasih Kristus yang sungguh mulia itu. Pertanyaannya sekarang, sudahkah kita, yang mengaku sebagai umat tebusan Kristus, mengikuti pengajaran dan teladan Yesus itu? Sudahkah kita memiliki kasih dan kepedulian pada orang-orang di sekitar kita yang menderita? Beranikah kita berkorban untuk menolong mereka?
Ingatlah, sebagaimana Kristus telah mengasihi kita, kita pun harus mengasihi sesama kita. Sebagaimana Kristus rela berkorban demi keselamatan kita, kita pun harus rela berkorban demi keselamatan sesama kita.
Demikianlah kita ketahui kasih Kristus, yaitu bahwa Ia telah menyerahkan nyawa-Nya untuk kita; jadi kita pun menyerahkan nyawa kita untuk saudara-saudara kita dalam bentuk yang berbeda-beda (1Yoh. 3:16). Kita harus mampu berkorban waktu, pikiran, tenaga dan dana untuk menolong sahabat-sahabat kita yang kekurangan baik dalam bidang ilmu pengetahuan, idea-idea dan dana. Sehingga kita menjadi alat TUHAN menolong sahabat TUHAN di dunia ini. Kiranya kasih Kristus senantiasa menguasai hati kita, sehingga kita pun dapat menyalurkannya kepada sesama kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar