Renungan hari ini:
KETETAPAN ALLAH
Pengkhotbah 3:14 (TB) "Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia"
Ecclesiastes 3:14 (NRSV) "I know that whatever God does endures forever; nothing can be added to it, nor anything taken from it; God has done this, so that all should stand in awe before him”
Ketetapan Allah sudah pasti dan final tidak dapat ditambah dan dikurangi. Allah telah melakukan segala yang terbaik dalam hidup kita. Manusia tidak dapat menambah dan menguranginya. Itu sebabnya hidup ini adalah kesempatan yang TUHAN beri kepada kita. Sehebat atau sepintar apa pun manusia tidak dapat melawan atau menahan lajunya waktu TUHAN bagi kita. Apa pun yang terjadi, waktu akan terus berjalan tanpa mempedulikan sikap kita terhadapnya. Semua yang ada di dunia ini dan lamanya kita berada di dunia ini juga dibatasi oleh waktu. Jadi, "Untuk segala sesuatu ada masanya,". Dan selama kita masih hidup di dunia ini kita akan terus berpacu dengan waktu. Seperti pepatah Jawa mengatakan, “Ing ndonya mung mampir ngombe” ,artinya hidup di dunia ini hanya seperti mampir untuk minum. Masyarakat Jawa menyadari adanya realitas kehidupan yang kekal abadi, sesudah hidup yang sebentar di dunia ini. Karenanya jangan kita menyia-nyiakan waktu yang TUHAN berikan kepaa kita.
Semakin seseorang sadar pentingnya waktu akan semakin cermat pula ia merencanakan hidupnya. Dengan kata lain, kesadaran seseorang terhadap waktu akan mempengaruhi tingkat produktivitasnya dan kesungguhannya dalam memanfaatkan waktu. Itulah sebabnya ada nasihat mengatakan: bekerjalah begitu rupa seolah-olah engkau akan hidup seribu tahu lagi dan beribadahlah dengan sungguh-sungguh seolah-olah engkau akan meninggal esok hari. Artinya waktu sangat berharga, jangan menyia-nyiakannya, tetapi gunakanlah sebaik mungkin dengan seimbang yaitu bekerja dan beribadah.
Begitu jatah waktu yang diberikan Tuhan kepada kita habis, usai sudah waktu kita bekerja dan berjerih lelah di dunia ini. Bukan berarti semuanya tamat, justu itulah babak baru dimulai, di mana tiap-tiap pekerjaan yang kita lakukan di dunia akan diuji Tuhan dengan api. Alkitab menulis, "Entahkah orang membangun di atas dasar ini dengan emas, perak, batu permata, kayu, rumput kering atau jerami, sekali kelak pekerjaan masing-masing orang akan nampak. Karena hari Tuhan akan menyatakannya, sebab ia akan nampak dengan api dan bagaimana pekerjaan masing-masing orang akan diuji oleh api itu. jika pekerjaan yang dibangun seseorang tahan uji, ia akan mendapat upah. Jika pekerjaannya terbakar, ia akan menderita kerugian, tetapi ia sendiri akan diselamatkan, tetapi seperti dari dalam api" (1 Kor. 3:12-15). Artinya jika selama di dunia kita mengisi waktu dengan perkara sia-sia, ibarat membangun rumah dari rumput kering atau jerami, maka dalam sekejap semuanya akan habis terbakar. Sebelum segala sesuatunya terlambat, segeralah membuat pilihan hidup yang benar. Tetapi satu hal yang pasti adalah bahwa segala ketetapan Tuhan adalah kekal untuk selama-lamanya
Di tengah hidup yang sementara dan penuh dengan berbagai perubahan, Allah menaruh hasrat yang besar di dalam diri manusia untuk mencari perkara-perkara yang kekal. Lalu apakah maksud Tuhan di balik semua ini? Secara tegas dan jelas Pengkhotbah 3:14 mengatakan bahwa, Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. Apakah arti takut akan Tuhan? Takut akan Tuhan memiliki pengertian agar kita mempercayai Tuhan dan menghormati TUHAN dalam segala aspek kehidupan. Kita mengasihi dan bersekutu dengan Tuhan. Kita mengandalkan TUHAN dalam segala sesuatu Kita menjauhi segala kejahatan. Karena itu, lakukanlah yang terbagik bagi TUHAN selama kita masih diberi kesempatan hidup di dunia ini. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar