JANGANLAH KERASKAN HATIMU
Ibrani 3:15 (TB) Tetapi
apabila pernah dikatakan: "Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya,
janganlah keraskan hatimu seperti dalam kegeraman"
Hebrews 3:15 (NRSV) As it is
said, "Today, if you hear his voice, do not harden your hearts as in the
rebellion”
Mengeraskan hati adalah
salah satu bentuk perlawanan. Jika hati mengeras maka sulit menerima pembaruan.
Bangsa Israel adalah bangsa yang terkenal dengan bangsa yang tegar tengkuk,
keras kepala, dan berkepala batu (Kel. 32:9; Yes. 48:4). Berkali-kali Tuhan
bermaksud memimpin mereka dalam kebenaran, tetapi mereka selalu menyimpang.
Mereka telah lama hidup dalam perbudakan, bahkan mereka mulai kurang mengenal
jati diri mereka. Ketika Allah mengeluaran mereka dari tanah perbudakan, mereka
justru curiga bahwa Tuhan hanya akan membinasakan mereka di padang gurun.
Mereka lebih memilih hidup dalam perbudakan daripada menjadi orang yang
merdeka; hal ini tampak dari segala keluh kesah mereka yang disampaikan kepada
Musa (Bil. 11:5).
Firman Tuhan berkata:
"….jangan ada di antara kamu yang menjadi tegar hatinya karena tipu
daya dosa…..Pada hari ini, jika kamu mendengar suara-Nya, janganlah keraskan
hatimu seperti dalam kegeraman" (Ibr. 3:13, 15). Tegar hati adalah
perkara yang jahat di mata Tuhan. Orang yang tegar hati, keras kepala, dan
berkepala batu adalah orang yang sulit atau tidak bisa diajak bicara. Orang
demikian bila sedang berjalan ke arah barat, maka sulit sekali mengubahnya ke
timur. Suara hatinya telah menjadi tumpul sehingga suara Allah tidak terdengar
lagi. Ataupun terdengar, tapi dianggap angin yang dibiarkan berlalu begitu
saja.
Dosa adalah sebab utama
mengapa banyak anak Tuhan hidup dalam ketegaran hati. Orang yang diperingati
untuk tidak berbuat dosa tapi terus melakukannya, hatinya akan menjadi tumpul
dan lama-kelamaan mengeras seperti batu. Mereka mulai mengajak beradu
argumentasi dengan Tuhan. Dan mereka melakukan hal-hal yang bertentangan dengan
kehendak Tuhan, misalnya kumpul kebo dianggapnya kemajuan zaman atau korupsi
dianggapnya sebagai kebudayaan bahkan memukul isteri dianggapnya sebagai
sesuatu yang wajar. Mereka adalah orang-orang yang tidak bisa dinasihati.
Meskipun mereka pernah mendengar suara lembut dalam hatinya yang menegur saat
berbuat salah ? mereka mengabaikan peringatan tersebut. Oleh sebab itu, apabila
suara hatimu berbicara untuk tidak melakukan hal yang jahat maka jangan abaikan
peringatan seperti itu ! Mengabaikan sekali saja, cukup untuk mengundang
dosa-dosa lainnya. Bertobatlah dan lembutkan hati kita supaya suara-Nya kembali
terdengar ! dan kita pasti selamat
Sikap mengeraskan hati akan
mendatangkan murka Allah sehingga kita tidak dapat memiliki dan menikmati
penggenapan janji Allah. Dalam kehidupan kita
sebagai orang Kristen, tidak dapat kita hitung lagi berapa kali kita membaca
firman Tuhan atau mendengar firman dalam ibadah-ibadah yang kita ikuti.
Pertanyaan yang sangat penting kita renungkan dan pergumulkan adalah apa pengaruh
firman Tuhan yang kita baca dan kita dengar tersebut dalam kehidupan kita.
Kalau kita tidak memiliki pertumbuhan iman dan dalam hidup kita tidak ada
pembaharuan padahal kita sudah membaca dan mendengar firman, mari kita
bertanya: “jangan-jangan kita mengeraskan hati kita”. Hati kita seperti tanah
yang berbatu-batu di mana firman itu ditaburkan tetapi tidak bertumbuh atau
tidak bertahan lama.
Oleh sebab itu pada hari
ini, ketika kita membaca renungan ini – jangan keraskan hatimu – sebaliknya
bukalah hatimu supaya Dia masuk di dalamnya, biarkan hatimu disentuh oleh
firman Tuhan yang akan mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan dan
mendidik kita di dalam kebenaran sehingga kita diperlengkapi untuk perbuatan
baik (2Tim. 3: 16-17). Dengan demikian kita akan menerima segala berkat dan
penggenapan janji Allah. Sekali lagi, jangan keraskan hatimu, milikilah hati
yang mau mendengar dan taat akan firman Allah. (rsnh)
Selamat berkarya untuk
TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar