Renungan hari ini: “YANG BENAR-BENAR TUHAN INGINKAN DALAM KEHIDUPAN UMAT-NYA” (Matius 9:13)

 Renungan hari ini:

 

“YANG BENAR-BENAR TUHAN INGINKAN DALAM KEHIDUPAN UMAT-NYA”


 

Matius 9:13 (TB2) "Jadi, pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan. Sebab, Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa"

 

Matthew 9:13 (NET) "Go and learn what this saying means: I want mercy and not sacrifice. For I did not come to call the righteous, but sinners”

 

Dalam nas hari ini, Yesus mengingatkan kita tentang apa yang benar-benar Tuhan inginkan dalam kehidupan umat-Nya. Ayat ini muncul dalam konteks ketika Yesus duduk makan bersama orang-orang yang dianggap berdosa oleh masyarakat, seperti pemungut cukai dan orang-orang berdosa lainnya. Para pemimpin agama waktu itu—terutama orang Farisi—menuduh Yesus bergaul dengan orang-orang yang “kotor” dan tidak layak. Namun, Yesus menanggapi dengan menegaskan bahwa yang terpenting bagi Tuhan bukanlah sekadar persembahan lahiriah, tetapi hati yang penuh dengan belas kasihan.

 

Ada beberapa hal yang kita pelajari dari nas ini:

Pertama, belas kasihan lebih penting daripada persembahan. Belas kasihan yang dimaksud dalam ayat ini adalah kebaikan hati, empati, dan keinginan untuk menolong sesamaterutama mereka yang terpinggirkan, miskin, dan berdosa. Tuhan ingin agar kita tidak hanya mempersembahkan ritual agama atau kegiatan keagamaan yang tampak baik, tetapi kita juga harus memiliki belas kasihan terhadap orang lain,terutama yang membutuhkan kasih dan pemulihan.

 

Kedua, Yesus datang untuk orang berdosa, bukan orang benar. Yesus menegaskan bahwa tujuan kedatangan-Nya bukan untuk memanggil orang yang merasa sudah benar, melainkan orang yang menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan dan keselamatan. Orang yang merasa dirinya benar cenderung tidak membuka hati untuk pertobatan dan perubahan, sementara orang yang sadar akan dosa mereka membuka diri untuk pengampunan dan pemulihan yang hanya bisa diberikan oleh Tuhan.

 

Ketiga, menghayati pesan Tuhan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai pengikut Kristus, kita dipanggil untuk meneladani sikap belas kasihan Yesus. Berbelas kasihan bukan hanya soal merasa kasihan, tetapi juga mengambil tindakan untuk membantu dan mengasihi orang lain, terutama mereka yang terluka, terpinggirkan, atau dianggap tidak layak oleh masyarakat.

 

Keempat, mengoreksi pandangan tentang Kebenaran dan Religiusitas. Yesus mengoreksi pandangan orang Farisi yang hanya mementingkan peraturan dan ritual agama tanpa mengindahkan kasih dan belas kasihan. Mereka lebih mengutamakan penampilan lahiriah dan pemenuhan aturan daripada perhatian terhadap hati yang penuh kasih kepada sesama.

 

Apa yang perlu direnungkan dari kitab nas hari ini? Berikut adalah beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas hari ini:

 

Pertama, berbelaskasihan lebih baik daripada Persembahan. Yesus mengingatkan kita bahwa yang Tuhan inginkan lebih dari sekadar ritual agama atau persembahan lahiriah, yaitu belas kasihanPersembahan, doa, dan ibadah kita harus datang dari hati yang penuh kasih dan perhatian terhadap sesama. Kasih kepada sesama adalah ekspresi nyata dari hubungan kita dengan Tuhan.

 

Kedua, Tuhan memanggil orang berdosa, bukan orang yang menganggap diri benar. Yesus datang untuk menyelamatkan mereka yang menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan, yaitu orang-orang yang menyadari keterbatasan dan dosa mereka. Tuhan tidak mencari orang yang merasa sudah sempurna atau benar di mata mereka sendiri, tetapi mereka yang bersedia merendahkan hati dan menerima pengampunan-Nya.

 

Ketiga, belas kasihan sebagai refleksi karakter Tuhan. Belas kasihan yang dimaksud dalam ayat ini adalah karakter utama dari Tuhan. Tuhan adalah Allah yang penuh belas kasihan, yang tidak menghakimi atau menuntut kesempurnaan dari kita, tetapi menawarkan pengampunan dan pemulihan. Yesus menegaskan bahwa belas kasihan adalah inti dari misi-Nya di bumi, yaitu untuk membawa mereka yang berdosa kembali kepada Tuhan.

 

Keempat, mengutamakan hati yang tulus dalam beribadah. Yesus menekankan bahwa hati yang tulus dan penuh belas kasihan lebih dihargai oleh Tuhan daripada tindakan agama yang kosong. Kita diajak untuk memeriksa motivasi hati dalam setiap ibadah dan pelayanan kita. Tuhan lebih melihat hati kita daripada sekadar persembahan atau pelayanan yang tampak di luar.

 

Kelima, doa dan ibadah yang mengarah pada pemulihan. Yesus menegaskan bahwa tujuan utama kedatangan-Nya adalah untuk menyembuhkan dan memulihkan orang-orang yang berdosa. Doa dan ibadah yang sungguh-sungguh seharusnya membawa kita kepada pemulihan hubungan kita dengan Tuhan dan sesama, bukan sekadar pengorbanan tanpa makna. Karena itu, nas ini mengajarkan kita bahwa belas kasihan adalah inti dari hati Tuhan, dan Tuhan ingin agar kita menyembah dan melayani dengan hati yang penuh kasih. Doa, ibadah, dan persembahan kita seharusnya bukan sekadar ritual, tetapi merupakan ungkapan kasih kepada Tuhan dan sesama(rsnh)

 

Selamat berkarya untuk TUHAN

Komentar

Postingan Populer