Renungan hari ini: “SAMUEL MEMBERIKAN NASIHAT YANG PENUH PENGHARAPAN KEPADA BANGSA ISRAEL” (1 Samuel 12:20, 23)

 Renungan hari ini:

 

“SAMUEL MEMBERIKAN NASIHAT YANG PENUH PENGHARAPAN KEPADA BANGSA ISRAEL”


 

1 Samuel 12:20, 23 (TB2)  Samuel berkata kepada bangsa itu: "Jangan takut! Kamu memang kamu telah melakukan semua kejahatan ini, tetapi jangan berpaling dari TUHAN, melainkan beribadahlah kepada TUHAN dengan segenap hatimu. Mengenai aku, sekali-kali aku tidak akan berdosa terhadap TUHAN oleh karena berhenti mendoakan kamu. Aku akan mengajarkan kepadamu jalan yang baik dan lurus"

 

1 Samuel 12:20, 23 (NET) Then Samuel said to the people, “Don’t be afraid. You have indeed sinned. However, don’t turn aside from the Lord. Serve the Lord with all your heart. As far as I am concerned, far be it from me to sin against the Lord by ceasing to pray for you! I will instruct you in the way that is good and upright"

 

Dalam 1 Samuel 12:20-23, kita melihat seorang hamba Tuhan yang penuh kasih, yaitu Samuel, memberikan nasihat yang penuh pengharapan kepada bangsa Israel. Meskipun mereka telah melakukan kejahatan dengan meminta raja untuk memerintah mereka—sebuah tindakan yang mengingkari pemerintahan langsung Tuhan atas mereka—Samuel tidak mengutuk mereka. Sebaliknya, ia menyatakan pengampunan dan memberikan arahan yang penuh kasih.

 

Samuel berkata, “Jangan takut!” Meskipun bangsa Israel telah jatuh dalam dosa dan kesalahan, mereka tidak perlu takut untuk kembali kepada Tuhan. Inilah pesan pertama yang sangat penting: meskipun kita sering kali jatuh dalam dosa, Tuhan selalu membuka pintu pengampunan-Nya bagi kita. Sebagaimana bangsa Israel disarankan untuk tidak berpaling dari Tuhan, demikian pula kita diajak untuk tidak lari dari hadirat-Nya ketika kita gagal. Tuhan siap menerima kita kembali.

 

Samuel mengingatkan bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati mereka. Ini adalah panggilan untuk kita semua: meskipun kita telah jatuh dalam dosa, Tuhan menginginkan hati kita yang tulus untuk kembali kepada-Nya. Beribadah dengan segenap hati berarti memberikan seluruh hidup kita kepada-Nya, bukan hanya melalui tindakan, tetapi juga dalam pikiran, perasaan, dan niat kita.

 

Samuel juga menegaskan bahwa ia tidak akan berdosa terhadap Tuhan dengan berhenti mendoakan bangsa Israel. Ini adalah teladan bagi kita sebagai orang Kristen untuk senantiasa berdoa bagi satu sama lain.Doa adalah alat yang sangat kuat untuk mendukung dan memulihkan sesama dalam perjalanan iman mereka. Dalam konteks Paskah yang baru saja kita rayakan, kita diingatkan untuk terus mendoakan pengampunan dan pemulihan bagi bangsa, keluarga, dan sesama kita.

 

Sebagai hamba Tuhan, Samuel berkomitmen untuk mengajarkan jalan yang baik dan lurus kepada bangsa Israel. Ini adalah tanggung jawab kita semua sebagai pengikut Kristus—untuk menunjukkan jalan yang benar kepada orang lain, baik dengan perkataan maupun perbuatan. Dalam kehidupan sehari-hari, kita dipanggil untuk memancarkan kebenaran dan kasih Tuhan kepada orang di sekitar kita, mengarahkan mereka kepada jalan yang membawa kepada kehidupan yang kekal.

 

Renungan ini mengajak kita untuk tidak takut kembali kepada Tuhan meskipun kita telah gagal. Tuhan selalu memberikan kesempatan bagi kita untuk kembali dan berjalan di jalan-Nya yang baik dan lurus. Mari kita beribadah dengan hati yang tulus, mendoakan satu sama lain, dan menunjukkan jalan Tuhan kepada dunia.

 

Apa yang perlu direnungkan dari nas hari ini? Berikut beberapa hal yang perlu direnungkan dari nas hari ini:

 

Pertama, Tuhan menerima dan mengampuni kita saat kita jatuh ke dalam dosa. Samuel mengingatkan bangsa Israel bahwa meskipun mereka telah melakukan kejahatan dengan meminta raja, Tuhan masih memberi kesempatan bagi mereka untuk kembali. Ini adalah pengingat bagi kita bahwa meskipun kita sering jatuh dalam dosa, Tuhan tidak pernah menutup pintu pengampunan-Nya. Tidak ada dosa yang terlalu besar untuk Tuhan ampuni, asalkan kita dengan tulus kembali kepada-Nya. Renungkanlah bagaimana Tuhan selalu memberi kesempatan kedua bagi kita untuk bertobat dan kembali kepada-Nya.

 

Kedua, mari kita kembali beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati. Samuel memanggil bangsa Israel untuk beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati mereka. Ini adalah panggilan untuk kita untuk tidak setengah-setengah dalam hubungan kita dengan Tuhan. Beribadah dengan segenap hati berarti memberikan sepenuhnya hidup kita kepada Tuhan: pikiran, perasaan, dan tindakan kita harus mencerminkan kasih dan hormat kepada-Nya. Apakah kita sudah memberi hati kita sepenuhnya kepada Tuhan, atau kita masih terpecah antara dunia dan iman kita?

 

Ketiga, Jangan takut untuk kembali kepada Tuhan. Meskipun bangsa Israel merasa bersalah karena dosa mereka, Samuel berkata, “Jangan takut!” Ini menunjukkan bahwa rasa takut tidak seharusnya menghalangi kita untuk kembali kepada Tuhan. Saat kita merasa gagal, kita sering kali merasa jauh dari Tuhan, tetapi justru pada saat itulah Tuhan menginginkan kita untuk kembali kepada-Nya tanpa rasa takut. Apakah kita terkadang merasa takut atau malu untuk mendekat kepada Tuhan setelah kita jatuh dalam dosa?

 

Keempat, mari bertanggung jawab mendoakan orang lain. Samuel menegaskan bahwa ia tidak akan berdosa terhadap Tuhan dengan berhenti mendoakan bangsa Israel. Sebagai orang percaya, kita juga dipanggil untuk tidak hanya peduli pada diri sendiri tetapi juga untuk mendoakan orang lain. Doa adalah sarana penting untuk membawa orang lain dekat dengan Tuhan, dan kita diajak untuk senantiasa mendoakan mereka, baik dalam suka maupun duka. Siapa saja yang perlu kita doakan hari ini? Apakah kita cukup peduli terhadap orang-orang di sekitar kita, mendoakan mereka dalam perjalanan hidup mereka?

 

Kelima, kita harus mengajarkan Jalan yang Baik dan Lurus. Samuel berkomitmen untuk mengajarkan jalan yang baik dan lurus kepada bangsa Israel. Sebagai orang yang telah mengenal Tuhan, kita juga memiliki tanggung jawab untuk mengajarkan kebenaran kepada orang lain. Ini tidak hanya melalui kata-kata, tetapi juga dengan tindakan hidup yang mencerminkan kasih dan kebenaran Tuhan. Renungkan bagaimana kita dapat lebih efektif mengajarkan jalan yang baik kepada orang-orang di sekitar kita, melalui teladan hidup kita sehari-hari. Karena itu, renungan ini mengajak kita untuk melihat kembali hubungan kita dengan Tuhan dan merenungkan apakah kita sudah hidup sepenuhnya untuk-Nya, beribadah dengan hati yang tulus, dan peduli untuk mendoakan sesama. (rsnh)

 

Selamat berakhir pekan dan besok kita beribadah kepada TUHAN

Komentar

Postingan Populer