KOTBAH KENAIKAN TUHAN YESUS Kamis, 29 Mei 2025 “YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH” (Efesus 1:15-23)
KOTBAH KENAIKAN TUHAN YESUS
Kamis, 29 Mei 2025
“YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH”
Kotbah: Efesus 1:15-23 Bacaan: Mazmur 93:1-5
Hari Kenaikan Yesus ke Surga adalah hari yang sangat penting dalam kalender gereja. Setelah 40 hari menampakkan diri dan menguatkan murid-murid-Nya, Yesus naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah Bapa. Ini bukan sekadar posisi, melainkan menandakan kuasa, kemuliaan, dan kemenangannya atas segala sesuatu.
Pada perayaan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga ini, kita membahas tema ““YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH”. Dalam budaya Yahudi dan Romawi pada abad pertama, posisi "di sebelah kanan" adalah tempat kehormatan dan kekuasaan tertinggi yang diberikan kepada orang kepercayaan atau wakil raja.
Dalam Perjanjian Lama, posisi sebelah kanan Tuhan sering dikaitkan dengan kuasa dan kemuliaan, misalnya dalam Mazmur 110:1: "TUHAN berfirman kepada tuanku: 'Duduklah di sebelah kanan-Ku...'" Jadi, frasa ini bukan hanya deskriptif posisi fisik, melainkan simbol otoritas, pengakuan, dan dominasi atas segala sesuatu.
Dalam Perjanjian Baru, khususnya dalam tulisan Paulus (misalnya Ef. 1:20-22; Kol. 3:1), posisi Yesus di sebelah kanan Allah menjadi tanda Yesus telah dibangkitkan, dimuliakan, dan diberi kuasa tertinggi atas segala ciptaan. Ini merupakan penggenapan janji Mesianik dan pengakuan akan keilahian Yesus. Yesus bukan hanya manusia biasa, tetapi Dia memiliki status ilahi dan otoritas kerajaan.
"Duduk di sebelah kanan Allah" adalah gambaran simbolis yang menunjukkan bahwa Yesus memiliki posisi kehormatan dan otoritas tertinggi di surga. Dalam budaya Yahudi dan Romawi, sebelah kanan adalah posisi kehormatan bagi raja atau penguasa utama. Jadi, Yesus bukan hanya sekadar Juruselamat, tetapi juga Raja dan Penguasa atas segala ciptaan.
Hari ini, kita akan merenungkan makna posisi Yesus di sebelah kanan Allah, seperti yang disampaikan dalam surat Rasul Paulus kepada jemaat Efesus. Mengapa Yesus duduk di sebelah kanan Allah?
Pertama, Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai simbol Kehormatan dan Kuasa Tertinggi. Dalam budaya Yahudi dan Romawi, duduk di sebelah kanan raja atau penguasa adalah posisi kehormatan tertinggi, melambangkan kuasa dan otoritas yang utama. Maka, ketika Alkitab menyatakan Yesus duduk di sebelah kanan Allah, itu berarti Dia diberi kedudukan tertinggi sebagai Raja dan Hakim atas segala ciptaan.
Kedua, Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai penggenapan Karya Keselamatan. Yesus naik ke surga dan duduk di sebelah kanan Allah sebagai tanda bahwa karya penebusan melalui kematian dan kebangkitan-Nya telah selesai dan berhasil. Posisi duduk menunjukkan kemenangan-Nya atas dosa, maut, dan kuasa dunia serta bahwa Ia sekarang memerintah dengan otoritas penuh.
Ketiga, Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai Kepala Jemaat. Duduk di sebelah kanan Allah juga menegaskan bahwa Yesus adalah kepala jemaat, yaitu tubuh-Nya. Ia memimpin, melindungi, dan memelihara umat-Nya dengan kuasa dan kasih. Posisi ini menggarisbawahi hubungan rohani antara Kristus dan umat-Nya.
Keempat, Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai sumber Kuasa dan Pengharapan bagi Umat Percaya. Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah menjadi sumber kuasa rohani bagi orang percaya. Ini memberikan jaminan bahwa Tuhan memegang kendali atas hidup kita dan sejarah dunia, sehingga kita memiliki pengharapan dan kekuatan dalam menghadapi tantangan hidup.
Kelima, Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai pengakuan Kristologi Tinggi. Pernyataan ini menegaskan keilahian Yesus. Dia bukan sekadar manusia, tetapi bersatu secara unik dengan Allah Bapa dalam otoritas dan kemuliaan. Ini adalah inti iman Kristen tentang Kristus sebagai Tuhan yang hidup dan berkuasa.
RENUNGAN
Apa yang hendak kita renungkan dalam Hari Kenaikan Yesus ke Surga ini? Berikut beberapa hal yang perlu direnungkan dari tema “YESUS DUDUK DI SEBELAH KANAN ALLAH”berdasarkan Efesus 1:15-23:
Pertama, pengakuan atas Kedaulatan Kristus. Yesus duduk di sebelah kanan Allah berarti Ia memegang kuasa tertinggi atas segala sesuatu—pemerintahan, pengaruh, dan kekuatan baik yang tampak maupun tak tampak.
Kedua, Kuasa Kebangkitan dan Kenaikan sebagai Sumber Pengharapan. Efesus 1:20 menegaskan bahwa kuasa Allah yang membangkitkan Yesus dari kematian kini bekerja dalam diri kita juga. Yesus duduk di sebelah kanan Allah sebagai tanda kemenangan dan pengharapan hidup kekal.
Ketiga, Yesus sebagai Kepala Jemaat. Yesus tidak hanya berkuasa di surga, tapi juga kepala tubuh yaitu jemaat-Nya (Efesus 1:22-23). Ini menegaskan hubungan intim antara Kristus dan umat percaya sebagai satu kesatuan.
Keempat, panggilan untuk Hidup dalam Kuasa Kristus. Karena Yesus duduk di sebelah kanan Allah, kita mendapat kuasa dan penguatan dari-Nya untuk hidup sesuai panggilan dan menjalankan tugas pelayanan.
Kelima, keteguhan Iman dan Kepastian Keselamatan Posisi Yesus yang duduk di sebelah kanan Allah menegaskan bahwa keselamatan kita terjamin dan kokoh dalam tangan-Nya.
Tema “Yesus duduk di sebelah kanan Allah” mengajak kita untuk mengenal dan mengimani Kristus sebagai Raja yang berkuasa, kepala jemaat, dan sumber kekuatan hidup. Karena itu, mari kita refleksikan bagaimana pengakuan ini membentuk iman, pengharapan, dan tindakan kita dalam hidup sehari-hari. (rsnh)
Selamat merayakan Hari Kenaikan Tuhan Yesus ke surga!
Komentar
Posting Komentar