Minggu, 19 Mei 2024
“KUASA ROH KUDUS YANG MEMPERSEKUTUKAN”
Kotbah: Kisah 2:1-13 Bacaan: Kejadian 41:37-42
Hari ini kita merayakan Hari Raya “Pentakosta”. Dalam bahasa Yunani, (“pentakosta” berarti hari kelima puluh.Pentakosta dirayakan 50 hari setelah kebangkitan Yesus. Hari Raya ini adalah Hari Raya Kelima dalam Kekristenan setelah Natal, Jumat Agung, Paskah dan Kenaikan Tuhan Yesus. Perayaan ini sangat sepi dan tidak begitu bersemarak dirayakan oleh umat Kristen di dunia ini. Tidak ada panitia yang dibentuk, diangkat dan dilantik untuk mensukseskan perayaan ini. Seolah perayaan ini tidak begitu penting.
Dalam Hari Pentakosata I ini kita akan membahas tema "Kuasa Roh Kudus yang Mempersekutukan." Tema ini memiliki makna yang dalam tentang peran Roh Kudus dalam mempersatukan umat percaya. Ada beberapa poin penting yang perlu kita pelajari dari tema ini, yakni:
Pertama, Roh Kudus menyatukan melampaui batas Bahasa (ay. 4, 6, 8). Peristiwa berbicara dalam berbagai bahasa (glossolalia) menunjukkan kuasa Roh Kudus yang melampaui batasan komunikasi manusia. Orang percaya dari berbagai bangsa bisa memahami pesan Injil, meskipun mereka tidak berbicara bahasa yang sama. Ini menyingkirkan hambatan bahasa yang biasanya dapat memisahkan mereka. Hal ini melambangkan kesatuan rohani yang diciptakan Roh Kudus, di mana bahasa tidak lagi menjadi penghalang untuk bersatu dalam iman.
Kedua, Roh Kudus membawa persatuan. Bayangkan para murid yang sebelumnya terpencar-pencar oleh ketakutan, kini berkumpul dalam satu tempat. Roh Kudus turun bagaikan angin ribut dan lidah api yang hinggap di atas mereka. Ini melambangkan kuasa Roh Kudus yang mempersatukan. Meskipun para murid berasal dari berbagai latar belakang dan berbicara bahasa yang berbeda, mereka semua dipenuhi dengan Roh Kudus dan mampu mengerti satu sama lain. Ini adalah gambaran Gereja Kristus yang sejati, dimana perbedaan bahasa, budaya, dan tradisi tidak menjadi penghalang untuk bersatu dalam iman dan kasih.
Ketiga, Roh Kudus membawa Pemberitaan Injil. Para murid yang sebelumnya bungkam karena takut kini dipenuhi dengan keberanian untuk memberitakan Injil Kristus. Mereka dimampukan untuk berbicara dalam berbagai bahasa yang tidak pernah mereka pelajari sebelumnya. Ini adalah bukti kuasa Roh Kudus yang memampukan umat Tuhan untuk menjadi saksi Kristus dan menyebarkan berita keselamatan ke seluruh penjuru dunia. Roh Kuduslah yang memberikan kita karunia untuk bersaksi, mengajar, dan melayani sesama.
Dengan cara-cara tersebut, Roh Kudus dalam Kisah Para Rasul 2:1-13 bekerja untuk mempersatukan orang percaya. Dia menciptakan komunitas yang erat dan bersatu dalam kasih Kristus.
Pertanyaan kita sekarang bagaimanakah cara Roh Kudus mempersekutukan orang percaya kala dulu dan kala kini? Berdasarkan Kisah Para Rasul 2:1-13, Roh Kudus berperan dalam mempersekutukan orang percaya melalui beberapa cara:
Pertama, Roh Kudus menghilangkan hambatan Bahasa. Peristiwa berbicara dalam berbagai bahasa (glossolalia)menunjukkan kuasa Roh Kudus melampaui batasan komunikasi manusia. Orang-orang percaya dari berbagai bangsa bisa memahami pesan Injil, menyingkirkan hambatan bahasa yang biasanya dapat memisahkan mereka. Ini melambangkan kesatuan rohani yang diciptakan Roh Kudus, di mana bahasa tidak lagi menjadi penghalang untuk bersatu dalam iman.
Kedua, Roh Kudus membangun rasa persaudaraan sejati (ay. 8). Roh Kudus mempersatukan para murid yang sebelumnya takut dan terpencar menjadi satu kesatuan. Mereka mengalami keintiman dan kebersamaan yang kuat, saling mendukung dan menguatkan. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus bekerja dalam hati orang percaya untuk menumbuhkan rasa persaudaraan dan kasih satu sama lain, terlepas dari perbedaan latar belakang.
Ketiga, Roh Kudus berperan dalam membuka hati dan pikiran untuk memahami kebenaran firman Tuhan. Meskipun para murid berbicara dalam berbagai bahasa yang tidak mereka pelajari, orang-orang yang mendengar dapat memahami pesan Injil. Ini menunjukkan bahwa Roh Kudus berperan dalam membuka hati dan pikiran untuk memahami kebenaran firman Tuhan.
Dengan cara-cara tersebut, Roh Kudus mempersatukan orang percaya dalam Kisah Para Rasul 2:1-13, menciptakan komunitas yang erat dan bersatu dalam kasih Kristus.
RENUNGAN
Apakah yang hendak kita renungkan dan lakukan dalam merayakan Minggu Pentakosta I ini sebagai orang yang menerima Roh Kudus? Peristiwa Pentakosta, seperti yang diceritakan dalam Kisah Para Rasul 2:1-13, kaya akan makna dan menawarkan banyak hal untuk direfleksikan terkait tema "Kuasa Roh Kudus yang Mempersekutukan." Berikut beberapa poin penting untuk direnungkan:
Pertama, persatuan dalam keberagaman. Turunnya Roh Kudus mempersatukan para murid yang sebelumnya terpecah belah oleh rasa takut dan keraguan. Mereka dimampukan untuk berbicara dalam berbagai bahasa, memungkinkan mereka untuk berkomunikasi dan terhubung dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Hal ini melambangkan peran Roh Kudus dalam mempersatukan umat Tuhan, melampaui batas bahasa, budaya, dan tradisi.
Kedua, pemberdayaan untuk Misi. Roh Kudus tidak hanya mempersatukan, tetapi juga memberdayakan para murid untuk melaksanakan misi Yesus. Mereka dipenuhi dengan keberanian dan semangat untuk memberitakan Injil kepada seluruh dunia. Roh Kuduslah yang memberikan kita kekuatan dan karunia untuk menjadi saksi Kristus dan melayani sesama.
Ketiga, pemahaman dan transformasi. Ketika para murid berbicara dalam berbagai bahasa, orang-orang dari berbagai bangsa dapat memahami pesan Injil. Hal ini menunjukkan bahwa Roh Kuduslah yang membuka hati dan pikiran manusia untuk menerima kebenaran firman Tuhan. Roh Kudus juga bekerja dalam diri kita untuk membawa transformasi dalam hidup, membimbing kita ke arah kedewasaan rohani.
Keempat, dinamika Roh Kudus yang berkelanjutan. Peristiwa Pentakosta bukan hanya peristiwa di masa lampau, tetapi menandakan dimulainya era baru di mana Roh Kudus dicurahkan atas umat manusia. Roh Kudus yang sama masih bekerja di dalam kita saat ini, dengan kuasa yang sama untuk mempersatukan, memberdayakan, dan mentransformasi.
Dengan merenungkan makna peristiwa Pentakosta dan kuasa Roh Kudus, kita dapat semakin dimampukan untuk hidup dalam persatuan, melayani Tuhan dengan penuh semangat, dan menjadi saksi Kristus yang membawa damai sejahtera bagi dunia.
Peristiwa Pentakosta merupakan pengingat akan kuasa Roh Kudus yang luar biasa untuk mempersatukan, memberdayakan, dan mentransformasi. Karena itu, mari kita membuka hati dan hidup kita untuk dipenuhi oleh Roh Kudus, agar kita dapat menjadi bagian dari komunitas yang penuh kasih dan menjadi saksi Kristus yang sejati di dunia (rsnh)
Selamat merayakan Turunnya Roh Kudus!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar