KOTBAH MINGGU XX SETELAH TRINITATIS
Minggu, 22 Oktober 2023
“TUHAN SUMBER KESELAMATAN”
Kotbah: Yesaya 45”1-7 Bacaan: Lukas 10:21-24
Minggu ini kita akan memasuki Minggu Keduapuluh Setelah Trinitatis. Dalam Minggu ini kita akan membahas tema “TUHAN Sumer Keselamatan”. Kitab Yesaya berbicara tentang peran TUHAN sebagai Sumber Keselamatan. Latar belakang yang mendasari tulisan ini berkaitan dengan konteks sejarah dan teologi pada saat itu. Pada masa itu, bangsa Israel mengalami masa-masa sulit. Mereka telah ditaklukkan oleh bangsa Babel, dan banyak orang Israel diasingkan dari tanah air mereka dan dibawa ke dalam pembuangan Babel. Dalam situasi yang sulit ini, ayat-ayat ini menawarkan pengharapan dan penghiburan kepada bangsa Israel.
Pesan utama dalam pasal 45:1-7 adalah bahwa TUHAN adalah Sang Pencipta, Pengendali, dan Penyelamat semesta. Sang Penulis ingin menegaskan bahwa hanya TUHAN, Allah Israel, yang memiliki kekuasaan dan kuasa untuk memimpin dan menyelamatkan bangsa mereka. Ini adalah pesan yang sangat penting dalam konteks di mana bangsa Israel merasa lemah dan terpencil.
Perikope ini juga mencerminkan teologi monoteistik, yaitu keyakinan bahwa hanya ada satu Allah yang mahakuasa dan memiliki kuasa atas segala sesuatu. Sang Penulis Yesaya ingin menyampaikan pesan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber keselamatan, dan tidak ada dewa atau kuasa lain yang dapat dibandingkan dengan-Nya.
Perikope ini mengandung pesan bahwa Allah akan menggunakan seorang pemimpin yang disebut Koresy, raja Persia,sebagai alat untuk mengizinkan bangsa Israel kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali Yerusalem.Ini juga menegaskan bahwa Allah memiliki kuasa untuk mengarahkan dan memanipulasi peristiwa sejarah sesuai dengan rencana-Nya untuk bangsa-Nya. Jadi, latar belakang Yesaya 45:1-7 adalah kondisi sulit yang dihadapi bangsa Israel pada saat itu, dan pesan intinya adalah bahwa hanya Allah, sebagai Sang Pencipta dan Pengendali semesta, adalah Sumber Keselamatan bagi mereka.
Pertanyaan kita sekarang adalah bagaimana cara TUHAN menjadikan diri-Nya sebagai sumber keselamatan? TUHAN sebagai Sumber Keselamatan ditegaskan dengan cara-cara berikut:
Pertama, pemilihan orang yang diurapi berdasarakan kehendak Allah (ay. 1, 4). Untuk menyelamatkan umat Israel dari pembuangan Babel, Allah memilih Koresy dan Yakub. Dalam ayat 1, TUHAN menyebut Koresy, raja Persia,dengan namanya, dan bahkan menyebutnya sebagai "orang yang telah diurapi." Ini menekankan bahwa Allah memilih dan mengangkat pemimpin-pemimpin dalam sejarah sesuai dengan rencana dan kehendak-Nya. Koresy dipilih oleh Allah untuk memberikan keselamatan kepada bangsa Israel dengan memungkinkan mereka kembali ke tanah air mereka. Tindakan-tindakan yang dilakukan oleh Koresy yang terkenal dalam menyelamatkan umat Israel adalah sebagai berikut:
1. Mengeluarkan Dekret Kepulangan. Koresy mengeluarkan dekret (perintah kerajaan) yang memungkinkan orang-orang Israel yang dibuang ke Babel oleh raja Nebukadnezar untuk kembali ke tanah air mereka. Ini adalah tindakan penting yang membolehkan banyak orang Israel untuk meninggalkan pembuangan dan memulai kembali kehidupan mereka di tanah air mereka.
2. Mendukung Pembangunan Kembali Bait Allah. Koresy juga memberikan dukungan kepada orang Israel untuk membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Ini adalah tempat suci dan pusat ibadah bagi orang Israel, yang dihancurkan oleh Nebukadnezar ketika Yerusalem jatuh. Dengan mendukung pembangunan kembali Bait Allah, Koresy memungkinkan orang Israel untuk melanjutkan praktik keagamaan mereka.
Tindakan-tindakan Koresy yang terkait dengan keselamatan orang Israel seperti yang tercantum dalam Kitab Yesaya dan Kitab Ezra (dalam Perjanjian Lama Alkitab) adalah contoh bagaimana Allah, sesuai dengan rencana-Nya, menggunakan pemimpin-pemimpin dunia, bahkan yang bukan dari umat-Nya, untuk mencapai tujuan-Nya. Koresy dilihat sebagai alat dalam tangan Allah yang memungkinkan pemulihan dan pengembalian umat Israel ke tanah air mereka, yang merupakan peristiwa penting dalam sejarah bangsa Israel.
Dalam ayat 4 menyatakan bahwa Allah telah memilih Yakub (yakni Israel) sebagai umat-Nya, dan dalam konteks ini, Allah berjanji untuk memberikan keselamatan kepada mereka. Keselamatan ini mencakup pembebasan dari pembuangan Babel dan pengizinkan mereka untuk kembali ke tanah air mereka dan membangun kembali Yerusalem. Pesan ini menegaskan bahwa Allah adalah satu-satunya sumber keselamatan bagi bangsa Israel.
Kedua, Allah sebagai Pencipta dan Pemegang Kuasa (ay. 5-6). Ayat-5 dan 6 menekankan bahwa Allah adalah Pencipta langit dan bumi, dan Dia adalah satu-satunya Allah yang ada. Dalam konteks ini, Allah adalah sumber segala kekuatan dan kebijaksanaan, dan tidak ada yang dapat dibandingkan dengan-Nya. Ini menunjukkan bahwa keselamatan datang dari Allah, yang memiliki kuasa mutlak atas segala sesuatu.
Ketiga, penegasan Monoteisme. Ayat-6 menyatakan bahwa tidak ada Allah lain selain TUHAN. Ini adalah penegasan monoteisme, keyakinan dalam satu Allah yang menguasai segala sesuatu. Konsep ini menunjukkan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan keselamatan, dan tidak ada dewa atau kuasa lain yang berhak atas penyelamatan tersebut.
Dengan demikian, Kitab Yesaya 45:1-7 mengilustrasikan bahwa Allah adalah Sumber Keselamatan karena Dia adalah Sang Pencipta dan Pengendali semesta, Dia memilih pemimpin-pemimpin sesuai dengan kehendak-Nya, dan Dia berjanji memberikan keselamatan kepada bangsa-Nya. Pesan ini memperkuat keyakinan bahwa hanya Allah yang dapat memberikan keselamatan sejati.
RENUNGAN
Apa yang kita renungkan pada Minggu keduapuluh setelah Trinitatis ini? Dari tema "TUHAN Sumber Keselamatan" ini mengajarkan kita beberapa pelajaran dan pemikiran yang dapat direnungkan:
Pertama, Allah adalah satu-satunya sumber keselamatan. Ini berarti bahwa manusia harus mencari keselamatan dan perlindungan mereka hanya pada Allah, bukan pada dewa-dewa palsu atau kekuatan manusia. Allah memiliki kuasa untuk menyelamatkan, memberkati, dan melindungi umat-Nya.
Pada saat ini ada banyak orang yang keliru memahami sumber keselamatan itu. Mereka tidak menjadikan Allah sebagai sumber satu-satunya keselamatan hidupnya, melainkan menjadikan sumber-sumber lain sebagai keselamatan hidupnya, seperti:
1. Keluarga. Keluarga, seperti orang tua, pasangan, atau anak-anak, sering dianggap sebagai sumber keselamatan dan dukungan emosional. Mereka dapat memberikan rasa kenyamanan, kasih sayang, dan dukungan dalam berbagai situasi.
2. Teman-Teman. Persahabatan adalah sumber penting keselamatan emosional dan sosial. Teman-teman dapat memberikan dukungan moral, kehadiran fisik, dan bantuan dalam menghadapi tantangan kehidupan sehari-hari.
3. Profesi dan Pekerjaan. Bagi banyak orang, pekerjaan dan karier mereka adalah sumber keselamatan ekonomi. Penghasilan yang diperoleh dari pekerjaan memungkinkan mereka untuk memenuhi kebutuhan dasar dan memberikan stabilitas finansial.
4. Perlindungan Hukum. Sistem hukum dan aturan dalam suatu negara dapat menjadi sumber keselamatan dalam arti perlindungan hukum. Ini melibatkan hak individu, perlindungan konsumen, dan hak asasi manusia.
5. Pendidikan dan Pengetahuan. Pendidikan dan pengetahuan sering dianggap sebagai sarana untuk keselamatan jangka panjang. Dengan pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pendidikan, seseorang dapat menciptakan peluang lebih baik dalam kehidupan.
6. Kesehatan dan Perawatan Medis. Kesehatan fisik adalah faktor penting dalam keselamatan. Perawatan medis, perawatan kesehatan mental, dan akses ke sistem perawatan kesehatan adalah sumber keselamatan kesehatan.
7. Perlindungan Sosial. Program perlindungan sosial, seperti asuransi kesehatan, asuransi pengangguran, atau bantuan sosial, dapat memberikan perlindungan finansial bagi mereka yang memenuhi syarat.
8. Sumber Daya Finansial. Kekayaan atau sumber daya finansial dapat memberikan keselamatan finansial. Investasi, tabungan, atau aset fisik seperti rumah dapat memberikan jaminan keuangan.
9. Kemampuan dan Keterampilan Pribadi. Kemampuan pribadi, keterampilan, dan ketangguhan pribadi adalah sumber keselamatan dalam mengatasi tantangan kehidupan dan mencapai tujuan pribadi.
Kedua, Allah mengurapi dan memilih pemimpin untuk menyelamatkan umat-Nya. Yesaya menunjukkan bahwa Allah memilih dan mengangkat pemimpin-pemimpin, bahkan pemimpin-pemimpin sekuler seperti Koresy, sesuai dengan kehendak-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa Allah adalah Penguasa tertinggi atas semua urusan manusia dan bahwa Dia memiliki rencana dan tujuan dalam setiap peristiwa sejarah.
Ketiga, Allah mengendalikan sejarah. Keselamatan dan peristiwa sejarah dikendalikan oleh kehendak Allah untuk menyelamatkan umat-Nya. Ini mengajarkan kita bahwa tidak ada kejadian yang terjadi di dunia ini yang di luar kendali dan pengarahan Allah. Ini dapat memberi kita kepercayaan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dalam hidup kita, yakni keselamatan kekal.
Dengan merenungkan tema "TUHAN sumber Keselamatan", kita dapat mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang kekuatan dan kebijaksanaan Allah serta kebutuhan untuk memiliki iman dan kepercayaan pada-Nya dalam semua aspek kehidupan kita. Karena itu, kotbah ini mengingatkan kita untuk menjauhi penyembahan terhadap segala sesuatu yang lain selain Allah dan untuk mencari keselamatan dalam hubungan dengan-Nya. (rsnh)
Selamat beribadah dan menikmati lawatan TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar