Minggu, 02 April 2023

Renungan hari ini: “BIJI MATA TUHAN” (Ulangan 32:10 )

 Renungan hari ini:

 

“BIJI MATA TUHAN”


 

Ulangan 32:10 (TB) "Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya"

 

Deuteronomy 32:10 (NET) "The Lord found him in a desolate land, in an empty wasteland where animals howl. He continually guarded him and taught him; he continually protected him like the pupil of his eye"

 

“Mata” adalah salah satu indra yang punya fungsi sangat penting. Tanpa mata kita tidak akan bisa melihat apapun. Keragaman, keindahan warna-warni dunia, segala ciptaan Tuhan yang semuanya merupakan karya seni tak tertandingi akan luput dari penglihatan kita tanpa adanya sepasang mata. Mata pun merupakan salah satu objek keindahan tersendiri yang sering kita kagumi. Tidakkah anda pernah terpesona melihat mata yang indah milik seseorang? Contact lense dengan warna-warna menarik pun tersedia di mana-mana untuk mempercantik mata. Tidak hanya pada bola mata saja, tetapi wanita pun suka memoles area sekitar mata mereka dengan berbagai warna, baik pada kelopak, bulu mata dan alis. Agar tidak silau orang pun melindungi matanya dengan kaca mata hitam. Kalau anda bekerja sebagai pengelas, anda pun harus melindungi mata anda dari percikan api las dalam bekerja. Ini semua menggambarkan betapa berharga dan pentingnya mata bagi kita. 

 

Jika bagi kita seperti itu, demikian pula bagi Tuhan. Dan jika mata itu penting bagi Tuhan, betapa indahnya ketika Tuhan menganggap kita bagai “biji mata-Nya”. Dia akan senantiasa melindungi dan mengawasi kita seperti menjaga biji mata-Nya sendiri. Beberapa kali Firman Tuhan berbicara akan hal ini. "Didapati-Nya dia di suatu negeri, di padang gurun, di tengah-tengah ketandusan dan auman padang belantara. Dikelilingi-Nya dia dan diawasi-Nya, dijaga-Nya sebagai biji mata-Nya" (Ul. 32:10). Ini bunyi nyanyian Musa yang ternyata cukup penting, karena kelak pada kitab Wahyu nyanyian ini kembali disebutkan. "Dan mereka menyanyikan nyanyian Musa, hamba Allah, dan nyanyian Anak Domba, bunyinya: "Besar dan ajaib segala pekerjaan-Mu, ya Tuhan, Allah, Yang Mahakuasa! Adil dan benar segala jalan-Mu, ya Raja segala bangsa!" (Why. 15:3). Pada akhir jaman nanti, mereka yang menang atas binatang dan patungnya dan orang-orang yang ditandai dengan angka (bilangan) akan menyanyikan kembali nyanyian Musa, bersama-sama dengan nyanyian Anak Domba dengan diiringi kecapi Allah (Why.15:2). Bukankah itu luar biasa? Artinya pernyataan kita sebagai biji matanya Tuhan akan terus ada hingga akhir jaman. 

 

Betapa indahnya mengetahui bahwa kita yang tidak ada apa-apanya dan selalu berbuat dosa setiap hari ternyata begitu penting bagi Tuhan, sehingga kita disebut sebagai biji mata-Nya. Adakah orang yang akan dengan sengaja merusak matanya sendiri? Tentu tidak. Jika kita merusak mata kita sendiri, sama artinya dengan merusak diri kita sendiri. Tidak ada bagian tubuh kita yang tidak berguna, Tuhan telah melengkapi kita secara luar biasa, termasuk di dalamnya mata, salah satu organ tubuh yang sangat penting agar kita dapat melihat.

 

Semua keindahan alam beserta keragamannya, jutaan budaya berbeda-beda, warna-warni nya dunia, kita melihat kebesaran Tuhan lewat ciptaan-ciptaan-Nya yang luar biasa, semua bisa kita nikmati lewat mata. Kita membaca betapa Daud menyadari betul keindahan ciptaan Tuhan yang menunjukkan kebesaran-Nya dalam Mazmur 104:1-35. Lihatlah salah satu petikan dari perikop itu. "Betapa banyak perbuatan-Mu, ya TUHAN, sekaliannya Kaujadikan dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu" (Mzm. 104:24). Mata merupakan salah satu organ terpenting yang memampukan kita untuk menikmati itu semua. Tanpa mata akan sulit bagi kita untuk melihat keindahan ciptaan Tuhan. Maka, jika Tuhan menganggap kita sebagai biji mata-Nya, tentulah itu sebuah pernyataan penting dari Tuhan akan betapa pentingnya kita bagi Dia.

 

Ketika Daud dikejar-kejar musuh, Daud pun mengaitkannya dengan biji mata ini dalam menantikan perlindungan Tuhan. "Peliharalah aku seperti biji mata, sembunyikanlah aku dalam naungan sayap-Mu, terhadap orang-orang fasik yang menggagahi aku, terhadap musuh nyawaku yang mengepung aku" (Mzm. 17:9). Lalu marilah kita lihat bagaimana bunyi Firman Tuhan yang memberi jaminan pemeliharaan atas hidup kita. "Sebab beginilah firman TUHAN semesta alam, yang dalam kemuliaan-Nya telah mengutus aku, mengenai bangsa-bangsa yang telah menjarah kamu--sebab siapa yang menjamah kamu, berarti menjamah biji mata-Nya" (Za. 2:8). Lihatlah ayat tersebut. Barang siapa menjamah kita anak-anak-Nya itu sama artinya dengan menjamah biji mata-Nya. Bagi mereka-mereka ini, demikian kata Tuhan: "Sesungguhnya Aku akan menggerakkan tangan-Ku terhadap mereka, dan mereka akan menjadi jarahan bagi orang-orang yang tadinya takluk kepada mereka. Maka kamu akan mengetahui bahwa TUHAN semesta alam yang mengutus aku" (Z. 2:9). Sebuah jaminan perlindungan luar biasa sudah dinyatakan Tuhan sendiri atas kita, dengan menyatakan bahwa kita itu begitu penting seperti biji mata-Nya sendiri.  

 

Jika Tuhan sudah menjanjikan sebuah jaminan pemeliharaan yang sama pentingnya seperti melindungi biji mata-Nya sendiri, maka itu artinya kita tidak perlu khawatir, tidak perlu ragu, tidak perlu takut dalam menatap hari depan. Meskipun itu semua belum bisa kita lihat, meski mungkin hari ini kita masih berhadapan dengan ketidakpastian atau bahkan jika himpitan problema kehidupan masih terus mendera kita, jangan kuatir, karena biar bagaimanapun Tuhan sudah menyatakan bahwa kita merupakan biji mata-Nya sampai kapanpun. Begitu berharganya kita di mata Tuhan, Dia akan senantiasa ada bersama kita, mengawasi dan melindungi kita dari segala hal agar bisa mendapat hidup yang aman lengkap dengan segala kelimpahannya. Karena itu, apapun yang kita hadapi hari ini, yakinlah bahwa kita akan selalu menjadi biji mata Tuhan sampai kapanpun. (rsnh)

 

Selamat memulai karya dalam Minggu ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Renungan hari ini: “BELAJAR MENGENAL KRISTUS" (Efesus 4:20)

  Renungan hari ini:   “BELAJAR MENGENAL KRISTUS"   Efesus 4:20 (TB2) "Tetapi, bukan dengan demikian kamu belajar mengenal Kristus...