Renungan hari ini:
“KETIKA TUHAN MEMIMPIN”
Yesaya 48:21 (TB) "Mereka tidak menderita haus, ketika Ia memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus; Ia mengeluarkan air dari gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah air"
Isaiah 48:21 (NET) "They do not thirst as he leads them through dry regions; he makes water flow out of a rock for them; he splits open a rock and water flows out"
Ketika TUHAN memimpin kita maka kita tentu tidak akan menderita haus, Tuhan akan memberikan air dari gunung batu untuk diminum. Kata “memimpin” diterjemahkan antara lain dari kata Ibrani yalak dari akar kata induk lk (lamed-kaf). Dalam tulisan-gambar (piktograf) Ibrani kuno huruf “lamed” berupa sebuah gambar tongkat gembala, sedangkan huruf “kaf” merupakan gambar telapak tangan. Gabungan kedua gambar tersebut berarti “tongkat di telapak tangan.”Seorang pengembara menempuh perjalanan dengan berjalan kaki dengan membawa tongkat di tangannya. Tongkat adalah perlengkapan yang disediakan untuk mendukung perjalanannya itu. Tongkat sebagai senjata untuk menghadapi dan mempertahankan diri dari musuh, yaitu hewan pemangsa dan pencoleng.
Dalam alam pikiran Ibrani kuno, pengertian “musuh” yang bersifat kongkret itu berhubungan erat dengan kata kerja “menekan” dan kata benda “masalah” yang bersifat abstrak. Musuh selalu menekan dan membawa masalah bagi lawan. Jadi, musuh, tekanan, dan masalah adalah hal-hal yang harus dihadapi dalam hidup, sebagaimana seorang pengembara yang sedang menempuh perjalanan harus menghadapinya. Dengan demikian, kata “memimpin” berarti menghadapi dan mempertahankan diri dari musuh, tekanan, dan masalah dengan mempergunakan perlengkapan atau senjata yang selalu siap di tangan.
Yesaya 48:21 menyatakan bahwa orang-orang Israel tidak menderita haus, ketika Tuhan memimpin mereka melalui tempat-tempat yang tandus. Mereka haus, tapi tidak sampai menderita kehausan. Tuhan menggunakan perlengkapan-Nya untuk menghadapi dan mempertahankan umat-Nya dari “musuh” kehausan. Apa perlengkapan yang digunakan Tuhan? Tidak lain adalah kuasa-Nya. Sebab “Ia mengeluarkan air dari gunung batu bagi mereka; Ia membelah gunung batu, maka memancarlah air.”
Tuhan memimpin perjalanan hidup kita dengan kuasa-Nya yang senantiasa berada di telapak tangan-Nya. Dalam perjalanan itu, mungkin kita menghadapi musuh, mengalami tekanan dan masalah. Mengingat Tuhan yang memimpin perjalanan hidup kita, maka Dialah yang siap sedia menggunakan perlengkapan-Nya, yaitu kuasa-Nya, sehingga kita dapat menghadapi dan mempertahankan diri dari musuh, tekanan, dan masalah itu.
Apakah kita mempunyai masalah dan mengalami tekanan hidup pada hari-hari ini? Mungkin ada tekanan dari atasan di tempat kita bekerja. Mungkin ada masalah dengan kuliah kita. Mungkin ada persoalan keluarga. Masalah, tekanan, atau pun musuh bisa muncul kapan saja, tapi ingatlah bahwa Tuhanlah yang memimpin hidup kita. Di telapak tangan-Nya ada kuasa yang selalu siap untuk mendukung perjalanan hidup kita. Jangan gentar! Sebagaimana “tongkat di telapak tangan” sang pengembara yang sedang dalam perjalanan, demikian juga “kuasa di telapak tangan” Tuhan yang memimpin perjalanan hidup anak-anak-Nya. Karena itu, berjalanlah terus bersama TUHAN, karena Dia akan memimpin langkah dan arah jalan kita untuk melawan segala musuh-musuh kita. (rsnh)
Selamat berkarya untuk TUHAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar